Sunday, May 24, 2015

Wallpaper / #Lukisan “#Pentecost for All #Nations” – gratis

Silakan unduh gratis (free download) Wallpaper / Lukisan “Pentecost for All Nations” untuk koleksi Anda dengan mengklik gambar di bawah!

:)

Kita menyalahkan Tuhan seolah-olah Dia hanya datang dalam gelombang-gelombang, mencurahkan kuasa-Nya kemudian mengundurkan diri dan mengijinkan suatu generasi hanya menjadi layu. Itu bukan cara Tuhan beroperasi. Tuhan ingin setiap orang berjalan dalam kepenuhan-Nya!!

Bacalah artikel “Kepercayaan-kepercayaan Yang Salah” dan diberkatilah lebih lagi! Anda juga bisa mengunduh lukisan ini dengan mengklik gambarnya di artikel tersebut.

pentecosti-kosmosSilakan unduh gratis gambar besarnya dengan mengklik gambar

Catatan:
Gambar-gambar besar ini diunduh dari situs lain.
Kemungkinan besar gambar aslinya memiliki copy right. Karena itu harap tidak diperjualbelikan atau dipergunakan untuk keuntungan pribadi, melainkan pakailah untuk membangun iman pribadi maupun orang lain di sekeliling Anda sebagai berkat anugerah-Nya!

Kristus Yesus memberkati Anda dalam Kasih Karunia-Nya!


Semua tentang Kasih Karunia Yesus (Bagian 1) – #video

Topik Video:

Bangkitlah dari keputus-asaan ke dalam pengharapan dan iman ketika Anda mendengarkan Yesus saja. Pelajarilah mengapa mendengarkan suara anugerah Yesus dan bukannya suara hukum Taurat mengangkat Anda apapun masalah atau ketakutan yang sedang Anda hadapi.

Juga lihatlah bagaimana satu-satunya cara untuk benar-benar menghormati Yesus dan menghidupi kemuliaan-Nya adalah dengan tinggal di dalam firman kasih dan anugerah-Nya saja. Hadapilah kehidupan dengan anugerah Tuhan ketika Anda hanya mendengarkan Yesus – Manusia sempurna yang tidak dapat gagal untuk Anda.

Arise from despair into hope and faith when you give ear to Jesus alone. Learn why listening only to Jesus’ voice of grace and not the voice of the law lifts you up no matter what trouble or fears you are facing.

Also, see how the only way to truly honor Jesus and live for His glory is to abide by His words of grace and love alone. Face life with God’s favor when you hear only Jesus—the perfect Man who cannot fail you.


Saturday, May 23, 2015

#Wallpaper “Api #Roh #Kudus” – #gratis

Silakan unduh gratis (free download) Wallpaper “Api Roh Kudus” untuk koleksi Anda dengan mengklik gambar di bawah!

:)

Roh Kudus benar-benar hanya mengingatkan kita betapa kita benar dalam Kristus, betapa tidak berdayanya Setan, dan Dia mengingatkan orang-orang kafir bahwa mereka harus percaya pada Yesus!!

Bacalah artikel “Apakah Dosa yang Tidak Terampuni?” dan diberkatilah lebih lagi! Anda juga bisa mengunduh lukisan ini dengan mengklik gambarnya di artikel tersebut.

Holy SpiritSilakan unduh gratis gambar besarnya dengan mengklik gambar

Catatan:

Gambar-gambar besar ini diunduh dari situs lain.
Kemungkinan besar gambar aslinya memiliki copy right. Karena itu harap tidak diperjualbelikan atau dipergunakan untuk keuntungan pribadi, melainkan pakailah untuk membangun iman pribadi maupun orang lain di sekeliling Anda sebagai berkat anugerah-Nya!

Kristus Yesus memberkati Anda dalam Kasih Karunia-Nya!


#Wallpaper “Abide in the #Vine” – #gratis

Silakan unduh gratis (free download) wallpaper “Abide in the Vine” untuk koleksi Anda dengan mengklik gambar di bawah!

:)

Allah menghasilkan buah melalui kita ~ sama seperti ranting yang hanya merupakan saluran kehidupan bagi getah pokok anggur, dicangkokkan ke dalam partisipasi/kesatuan yang penuh sukacita dengan kehidupan dari pokok anggur, sehingga SANG KEHIDUPAN ITU dapat memiliki ekspresi di dalam dan melalui banyak ranting!!

Bacalah artikel “Kristus Sebagai Kehidupan” dan diberkatilah lebih lagi! Anda juga bisa mengunduh lukisan ini dengan mengklik gambarnya di artikel tersebut.

John15_5Silakan unduh gratis gambar besarnya dengan mengklik gambar

Catatan:

Gambar-gambar besar ini diunduh dari situs lain.
Kemungkinan besar gambar aslinya memiliki copy right. Karena itu harap tidak diperjualbelikan atau dipergunakan untuk keuntungan pribadi, melainkan pakailah untuk membangun iman pribadi maupun orang lain di sekeliling Anda sebagai berkat anugerah-Nya!

Kristus Yesus memberkati Anda dalam Kasih Karunia-Nya!


Friday, May 22, 2015

Kenalilah #Nyali Anda

Yesus berkata bahwa perut kita adalah sumber kehidupan rohani kita. “Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya (NKJV: perutnya) akan mengalir aliran-aliran air hidup.” Yoh. 7:38. Dalam ayat di atas, kata Yunani untuk “perut” adalah “coilia.” Ini menunjukkan rahim, perut dan lubuk hati, tetapi juga dapat merujuk ke seluruh rongga perut fisik kita. Menariknya, koilia merupakan dasar untuk kata Latin “surga,” yaitu “coelum.” Dengan demikian, titik sentuhan surga dalam diri kita adalah nyali \ perut kita.

rivers out of bellyDalam Perjanjian Lama, “nyali” adalah pusat spiritual manusia. Alkitab King James menerjemahkan daerah usus ini sebagai “tali kendali”, yang dalam bahasa Ibrani adalah “kilyah” dan secara harfiah berarti “ginjal.” Orang-orang Yahudi percaya bahwa “tempat dari kehendak, emosi, pikiran dan kuasa-kuasa spiritual sering ditemukan di area umum sistem gastro-intestinal (pencernaan makanan).” OUR FATHER ABRAHAM: JEWISH ROOTS OF THE CHRISTIAN FAITH, oleh Marvin Wilson. (Catatan tambahan penerjemah: Indonesia sendiri menggunakan istilah hati (liver) untuk makna yang sama terhadap jantung dalam bahasa Inggris: heart.)

Lebih khusus, ginjal mewakili baik pusat fisik maupun spiritual manusia. Bahkan pada hewan, ginjal dan darah tidak dimakan karena itu mewakili kehidupan rohani hewan dan dengan demikian dikuduskan sebagai hanya untuk dimiliki Allah. (Im 3:10-11; 17:11).

Pertimbangkanlah ayat-ayat Perjanjian Lama berikut yang menekankan pentingnya ginjal \ tali kendali [usus] \ perut:

“Roh manusia adalah pelita TUHAN, yang menyelidiki seluruh lubuk hatinya (Eng: seluruh bagian dalam perutnya).” Ams. 20:27.

“Aku memuji TUHAN, yang telah memberi nasihat kepadaku, ya, pada waktu malam hati nuraniku (YLT: tali kendali [usus]ku) mengajari aku.” Mzm 16:7.

“Ujilah aku, ya TUHAN, dan cobalah aku; selidikilah batinku (YLT: tali kendali [usus]ku) dan hatiku.” Mzm. 26:2.

“Engkau membuat mereka (orang jahat) tumbuh, dan merekapun juga berakar, mereka tumbuh subur dan menghasilkan buah juga. Memang selalu Engkau di mulut mereka, tetapi jauh dari hati (YLT: tali kendali [usus]) mereka.” Yer. 12:2.

“Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku (YLT: tali kendali [usus]).” Mzm. 139:13.

“Jiwaku (YLT: tali kendali [usus]ku) bersukaria.” Ams. 23:16.

“Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan; itulah yang akan menyembuhkan tubuhmu (YLT: tali pusatmu) dan menyegarkan tulang-tulangmu.” Amsal 3:7-8.

“Ia (Yesus) tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang.” ~ “Dan kebenaran akan menjadi sabuk pinggang-Nya, dan kesetiaan menjadi ikat pinggang(usus)-Nya.” Yes. 11:5. Sungguh ayat luar biasa yang menunjukkan bagaimana Yesus menggunakan usus-Nya untuk memegang perjanjian-Nya dengan Bapa!

“Aku, TUHAN, yang menyelidiki hati, yang menguji batin (YLT: tali kendali [usus]), untuk memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan tingkah langkahnya, setimpal dengan hasil perbuatannya.” Yer 17:10.

“Firman-Nya kepadaku: “Hai anak manusia, makanlah apa yang engkau lihat di sini; makanlah gulungan kitab ini dan pergilah, berbicaralah kepada kaum Israel.” Maka kubukalah mulutku dan diberikan-Nya gulungan kitab itu kumakan. Lalu firman-Nya kepadaku: “Hai anak manusia, makanlah gulungan kitab yang Kuberikan ini kepadamu dan isilah perutmu dengan itu.” Lalu aku memakannya dan rasanya manis seperti madu dalam mulutku.” Ezek.3:1-3.

“Sesungguhnya, Engkau berkenan akan kebenaran dalam batin, dan dengan diam-diam Engkau memberitahukan hikmat kepadaku.” Mzm. 51:6. “dalam batin” di sini adalah “tuwchah” dan itu adalah kata lain untuk “ginjal.” Itu berasal dari “tachah,” yang berarti “meregangkan suatu busur, sebagai seorang pemanah.” Ini adalah suatu konfirmasi besar dari Logos sebagai busur pewahyuan batin yang melepaskan panah-panah rhema pembebasan kepada hati, pikiran dan mulut kita.

“Lalu aku (Daud) berkata: “Sungguh, aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku; aku suka melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada dalam dadaku (secara harfiah “di tengah perut saya”). Mzm. 40:7-8.

Dalam PERJANJIAN BARU, pentingnya perut \ ginjal \ tali kendali (usus) ditegaskan dan ditekankan LAGI:

“Semua jemaat akan mengetahui, bahwa Akulah yang menguji batin dan hati orang, dan bahwa Aku akan membalaskan kepada kamu setiap orang menurut perbuatannya.” Wahyu 2:23. Kata Yunani “batin” di sini adalah “nephros,” yang lagi-lagi secara harfiah berarti “ginjal.” Sarjana Yunani W.E. Vines menyatakan, “Kehendak dan kasih sayang dianggap memiliki tempatnya di dalam ginjal.”

“Karena itu kenakanlah, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, perut yang penuh belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.” Kol. 3:12, YLT. Kata “perut” adalah dari bahasa Yunani “splancha.” W.E. Vines sekali lagi menyatakan “splancha” sebagai tempat dari gairah yang lebih keras untuk bahasa Yunani, tetapi untuk bahasa Ibrani itu adalah tempat dari kasih sayang yang lembut. Dilihat dari sudut ini, hidup dari nyali akan menghasilkan orang-orang berdosa penuh nafsu dalam orang-orang yang belum ditebus, tapi hidup dari nyali untuk orang-orang yang telah ditebus akan menghasilkan juara Allah yang sungguh-sungguh dan berhati lembut. Lihatlah juga 2 Kor. 6:12; 7:15; Pilipi 1:8; Filemon 7,12,20; 1 Yoh. 3:17.

“Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit.” Mat.14:14. Ketika bagian ayat di atas mengatakan bahwa Yesus “tergerak oleh belas kasihan” untuk menyembuhkan orang banyak, kata Yunaninya adalah “splanchnizomai,” bentuk kata kerja dari “splancha” yang sebelumnya dibahas di atas. Splanchnizomai berarti digerakkan oleh perut atau batin untuk seseorang melakukan beberapa fungsi. Kata ini sering dicatat mengenai sikap Kristus terhadap orang banyak dan terhadap individu yang menderita. Lihatlah Mat. 9:36; 15:32; 18:27; 20:34; Mrk. 1:41; 6:34; 8:2; 9:22; Luk. 7:13; 10:33; 15:20.)

“Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh. Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.” Rom. 8:5-6.

Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.” Kol. 3:2.

“Tapi dia berbalik, dan berkata kepada Petrus, Enyahlah, Iblis: Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku. Sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia” Matius 16:23.

Kata yang diterjemahkan dalam ayat-ayat di atas sebagai “pikiran,” “memikirkan,” dan “pikirkanlah” semuanya berasal dari kata Yunani yang sama (“phronema” kata benda, “phroneo” kata kerja), akar katanya adalah “phren” yang diterjemahkan sebagai “perut” atau “abdomen.” Jadi, sekali lagi kita melihat bahwa ayat-ayat suci memanggil kita untuk hidup oleh nyali. Kita harus mengatur nyali kita kepada hal-hal di atas, kepada roh dan kepada hal-hal yang dari Allah. Sungguh ini suatu intensitas viseral (=mendalam / jeroan) yang ditambahkan kepada ayat-ayat suci itu. Lihatlah juga Roma 8:27; 12:16; 15:5; 2 Kor.13:11; Gal. 5:10; Filipi 2:2,5; 3:15,19.

Apresiasi terhadap nyali manusia memiliki sejarah panjang dan terhormat sebagai suatu tempat yang terus berkembang dalam ilmu dan kedokteran. Dalam sejarah, nyali / usus (tali kendali) / perut manusia memiliki tempat kunci di semua negeri Timur. Budaya ini menghormati usus sebagai sumber “chi,” yang mengacu pada kekuatan hidup atau energi vital kehidupan.

Di Cina, konsep ini disebut “qi” atau “chi” dan di Korea dan Jepang itu disebut “ki.” Konsep-konsep Cina, Korea dan Jepang mengenai chi adalah hampir identik. Istilah India, “prana” atau “pranja,” memiliki koneksi yang sama dengan ide tentang roh. Kekuatan hidup ini terletak di perut (“hara“) di mana ia dikendalikan oleh nafas.

Diperkirakan bahwa chi seseorang dapat dilihat pada kepribadian orang itu dan dalam semua tindakan luar, dan itu lebih kuat daripada kekuatan fisik sendiri. Itu dianggap sebagai refleksi dari manusia yang di dalam. Oleh karena itu chi yang kuat adalah setara dengan karakter yang baik. Chi merupakan konsep penting dalam filosofi Asia yang mendasari semua seni bela diri.

Saya tidak menggembar-gemborkan filsafat Timur sama sekali karena seluruhnya tidak memiliki pengetahuan penyelamatan Yesus Kristus. Tapi, mereka bersama-sama dengan Israel dan orang-orang Yunani, telah mengidentifikasi pusat sejati spiritualitas manusia – nyali!

Ilmu pengetahuan kini telah menemukan bahwa nyali manusia adalah memang apa yang Webster katakan: “dasar viseral atau bagian emosional dari seseorang”. Nyali sebenarnya memiliki otaknya sendiri yang membentuk sistem saraf enterik sementara itu tetap terhubung ke sistem saraf pusat dan otak lainnya yang terbungkus dalam tengkorak kita.

Dalam buku THE SECOND BRAIN (OTAK KEDUA), Dr. Michael Gerson melaporkan bahwa ada seratus juta neurotransmiter yang melapisi usus, jumlah perkiraan yang sama dengan yang ditemukan di otak. Tampaknya kemampuan untuk ekspresi perasaan dan emosional kita tergantung terutama pada usus lalu pada otak di tingkat lebih rendah.

Gerson mengatakan, “usus mungkin lebih intelektual dari pada jantung dan dapat memiliki kapasitas yang lebih besar untuk perasaan.” Beberapa kimia yang meningkatkan suasana hati tampaknya dirilis melalui neurotransmitter di dalam usus ini. Nyali sebagian besar masih merupakan suatu misteri bagi ilmu pengetahuan dan obat-obatan, namun kepentingannya semakin terungkap dan diteguhkan.

Keping koin dari dunia laskar spiritual adalah kekuatan dan keberanian. Setiap orang percaya membutuhkan “cek nyali” untuk kedua harta ini. Tanpa kekuatan dan keberanian yang membakar di perut kita, perjalanan iman kita lembek dan bersifat pengecut.

Tiga kali dalam Yosua 1 Tuhan mendesak umat-Nya untuk menjadi kuat dan berani saat mereka menyerbu Tanah Perjanjian. Rasul Paulus mengingatkan kita: “Berjaga-jagalah! Berdirilah dengan teguh dalam iman! Bersikaplah sebagai laki-laki! Dan tetap kuat!” (1 Kor 16:13). Sama seperti atom-atom harus bersama-sama dalam tabrakan keras untuk menghasilkan tenaga nuklir, begitu juga kekuatan dan keberanian adalah dinamo kembar yang memberi energi kepada iman kita untuk mengatasi dunia.

Ada sesuatu yang hilang dalam iman yang diberitakan saat ini. Kita diajarkan bahwa iman adalah kesepakatan jiwa dengan firman Allah. Kita terus bersepakat namun tetap kalah dalam pertempuran setiap hari dengan Iblis. Unsur yang hilang berada di ranah nyali. Di sinilah pertempuran iman itu benar-benar diperjuangkan.

Persetujuan jiwa saja hanyalah berharap dan tidak memerlukan kekuatan atau keberanian. Persetujuan nyali adalah keinginan terdalam yang dinyalakan oleh semua kekuatan dan keberanian yang bisa dikerahkan oleh seorang pahlawan. A.W. Tozer berkata, “Bisa dikatakan tanpa kualifikasi bahwa setiap manusia adalah sama suci dan penuh Roh sebagaimana yang ia ingin jadi. Dia mungkin tidak menjadi sama penuh sebagaimana yang ia harapkan, tapi dia pasti menjadi sama penuh sebagaimana yang ia inginkan.” Iman yang benar lahir di dalam perut kegairahan “menginginkan” bukannya perairan stagnan mental “berharap.”

Orang-orang Yahudi mempercayai kasih sayang terdalam manusia terkait dengan daerah ginjal dan usus. Alkitab King James menerjemahkan tempat ini sebagai “tali kendali” (Mzm 7:9). Alkitab New American Standard menerjemahkan daerah ini sebagai “batin” (Mzm 139:13) dan “keberadaan terdalam” (Ams 23:16). Akal sehat menerjemahkan kata ini sebagai “nyali/ keberanian.”

Yesus menegaskan hal ini ketika Ia berkata, “Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya (KJV: akan mengalir aliran-aliran air hidup.” (Yoh. 7:38). Buku tentang Martyrs oleh Foxe menjelaskan “kegigihan perut” sebagai suatu kualitas kunci dari juara-juara spiritual. Biarlah setiap orang percaya meraih kekuatan nyali yang sama ini dalam pertempuran melawan kejahatan.

Pelari Olimpiade legendaris Steve Prefontaine mengatakan, “Banyak orang menjalankan perlombaan untuk melihat siapa yang paling cepat. Aku berlari untuk melihat siapa yang paling memiliki nyali.” Prefontaine memahami bahwa nilai suatu kompetisi yang benar bukanlah mengenai kemampuan, tetapi keinginan batin. Secara rohani, Tuhan juga menghargai keberanian lebih daripada kemampuan karena “kemenangan perlombaan bukan untuk yang cepat” (Pkh. 9:11). “Perlombaan” spiritual dimenangkan dengan “ketahanan” memilukan oleh nyali yang menolak untuk menjadi “tawar hati” (Ibr 12:1-4).

Disraeli mengatakan, “Manusia hanya benar-benar hebat (menjadi besar) ketika ia bertindak dari gairah.” Biarlah setiap orang perkasa menginginkan kebesaran penuh gairah dalam pelayanan Tuhan kita. Manusia merasa paling hidup dan paling sukses saat nyali mereka terbakar. Hal ini berlaku dalam perang, olahraga dan cinta.

Kegairahan yang benar mengalir dari perut dalam bentuk kegembiraan, keinginan dan usaha. Nilailah kekuatan dan keberanian sebagai bahan bakar iman yang menempatkan halilintar di perut Anda dan kemenangan dalam hidup Anda. Ingat, kekuatan spiritual ditambahkan dengan keberanian spiritual sama dengan nyali spiritual. Selesaikanlah persamaan itu sekarang dengan sungguh-sungguh mencari Tuhan untuk berkat ini. “Pada hari aku berseru, Engkaupun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku.” (Mzm 138:3).

bold and strong answeredDalam pemikiran Ibrani, ginjal secara spiritual melambangkan kehendak Allah bagi hidup kita. Tuhan memiliki suatu naskah yang disebut “volume buku,” di dalam mana tertanam kehendak Allah yang sempurna untuk setiap saat, setiap hari selama sisa hidup kita. Rujukan terhadap buku takdir ini mungkin dapat disebut terdapat dalam ayat-ayat berikut: Ibr. 10:7; Mzm. 40:7. Tampaknya “ginjal” kita, sebagai simbol atau sebutan lain dari roh kita, mungkin “on line” dengan volume buku itu karena berkaitan dengan naskah kehidupan pribadi kita.

Alkitab memberitahu kita bahwa ginjal kita mengajar kita (Mazmur 16:7), terutama pada malam hari saat kita tidur dan di pagi hari ketika kami pertama kali mencari Tuhan. (Yesaya 50:4; Yer 7:13, 25; 11:7; 21:12; 25:34; 26:5; 29:19; 32:33; 35:14-15; 44:4; Mzm. 30:5). Selain itu, ketika Mzm. 73:21 mengatakan, “buah pinggangku (tali kendaliku) menusuk-nusuk (saya) rasanya,” kata “menusuk” (shanan) juga berarti “mengajar dengan tekun” (lihat kata yang sama itu digunakan dalam Ulangan 6:7). Jadi ayat ini bisa dibaca mengatakan bahwa “Saya dengan tekun diajar dalam ginjal saya.” Tuhan menguji dan menyelidiki tali kendali kita untuk tujuan kita menerima instruksi kehendak-Nya di dalam nyali kita dan juga urapan untuk melakukannya. (Filipi 2:13; lihat juga Mzm 7:9; 26:2; Amsal 11:20; Yer 17:10; 20:12; Wahyu 2:23).

2 Timotius 1:9 mengatakan tujuan kita dalam Tuhan telah diberikan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum dunia dimulai. Jika di dalam usus kita ada tertanam sebuah gulungan kebijaksanaan ilahi dan pengurapan tak terbatas untuk berjalan sebagai anak-anak terang, maka kita harus gigih memegangnya.

Nyali (pengetahuan viseral) kita karena itu mungkin menjadi titik sentuh antara Allah dan manusia. Dari titik sentuhan ini sungai dari air kehidupan mengalir melalui hati kita, pikiran dan tubuh. (Yoh. 7:38). Bukankah menarik bahwa ginjal menghasilkan 200 liter air murni laboratorium setiap hari! Sungguh suatu penghargaan bagi nyali kita sebagai sumber penyegaran murni dan pembersihan keberanian fisik maupun spiritual.

Mungkin sudah waktunya kita mulai lebih menjalani hidup dari nyali dengan mengingat takdir kita.

  

Catatan:

Ini adalah terjemahan dari catatan yang ditulis oleh Richard Murray.

You can also read the original English note on facebook: GET TO KNOW YOUR “GUT”


Thursday, May 21, 2015

Apa Yang #Tuhan Tidak #Mau Lakukan Tidak #Bisa Dia Lakukan

Pada satu titik dalam karakter ilahi Tuhan, “tidak bisa” dan “tidak mau” berpadu menjadi satu hal yang sama. Ayat Kitab Suci berkata “mustahil” (Titus 1:2) bagi Allah untuk berdusta. Namun bagaimana ini bisa terjadi?

god-does-not-lie

Tuhan tidak berdusta.

Bukankah Allah memiliki kebebasan bawaan untuk berdusta jika saja Dia mau? Lagipula Dia sepenuhnya berkuasa. Tidakkah itu memberi-Nya hak, kuasa, otoritas, kemampuan untuk berdusta kapanpun, dimanapun dan kepada siapapun yang Dia mau?

Bahkan kalaupun kita sedang berbincang secara hipotetis, tidak dapatkah Tuhan menceritakan suatu dusta gemuk besar jika Dia memutuskan melakukannya? Tidak! Sama sekali tidak mungkin! Tidak jika benar ayat yang mengatakan adalah MUSTAHIL bagi Allah untuk berdusta. Bagaimana bisa begini?

Nah, hanya ada satu penjelasan yang bisa diterapkan. Jika Allah tidak mau melakukan sesuatu, maka Dia tidak akan bisa. “Tidak mau” dan “tidak bisa” berarti hal yang persis sama bagi-Nya. Tuhan itu begitu dimurnikan dalam tujuan sempurna, begitu royal dalam terang cinta, dan begitu konstan dalam karakter yang konsisten, bahwa DIA “TIDAK AKAN” DAN “TIDAK BISA” MELANGGAR SIFAT-NYA SENDIRI —— TIDAK PERNAH —– TAK AKAN PERNAH!

Perbedaan ini tidak hanya bersifat semantik. Kita, sebagai manusia, semua seringkali berbohong pada berbagai tingkat, kepada diri kita sendiri, kepada orang lain, kepada Allah, melalui baik kelalaian maupun tugas, melalui melebih-lebihkan, meminimalisasi ataupun distorsi. Biarlah Allah benar dan setiap manusia pembohong. Roma 3:4.

Berlawanan dengan Allah, “tidak mau” dan “tidak bisa” KITA berarti dua hal yang sama sekali berbeda. Kita BISA berbohong di setiap saat dan tempat, dan kita memang sering MELAKUKANNYA. Kadang-kadang kita TIDAK MAU dan TIDAK berbohong pada situasi tertentu, tetapi jika ada cukup tekanan tambahan yang diterapkan, kita pasti BISA segera melakukannya.

Tapi, karakter Tuhan yang sempurna telah membuat dosa “tidak mungkin” bagi-Nya. Sifatnya telah melampaui jauh di atas dosa bahkan sebagai suatu kemungkinan hipotetis. Yesus telah membuktikan itu dengan tetap tanpa dosa di bumi, tanpa dosa selagi Dia menyiksa neraka, dan tanpa dosa ketika Dia naik ke Surga.

Kita juga akan pada akhirnya mencapai keadaan kesempurnaan tanpa dosa yang sama di mana “tidak mau” kita bergabung dengan “tidak bisa” kita. Kita “tidak akan (mau)” melakukan dosa karena kita “tidak bisa” melakukan dosa. Inilah semua tentang apa yang merupakan akhir perjalanan iman. Ini adalah karya pengudusan Roh Kudus yang Yesus katakan bertumbuh dan bertumbuh dan bertumbuh dari dalam diri kita sampai “keseluruhan” keberadaan kita telah “dikhamirkan” dengan Kerajaan Allah. Lukas 13:21.

kingdomleaven3

“Kerajaan Allah seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya.” (Lukas 13:21)

Dan dinamika ini tidak hanya berlaku untuk berbohong. Ini juga menjelaskan mengapa Allah tidak pernah memaksa, membunuh, melukai, menindas, menimpa atau bertindak dalam cara APAPUN yang tidak layak lainnya ke arah kita. Ini tidak ada dalam sifat-Nya saja. Dia tidak akan melakukannya karena Dia tidak bisa melakukannya. Dia tidak bisa melakukannya karena Dia tidak akan / mau melakukannya. Kata-kata itu berarti hal yang sama KARENA Allah secara sempurna berada dalam kesatuan dan dengan mulus terjalin dalam kemurnian dan kesempurnaan.

“Bagaimana Engkau bisa menjadi Mahakuasa, ya Allah, jika Engkau tidak dapat melakukan semua hal? Bagaimana Engkau dapat melakukan semua hal jika Engkau tidak dapat berdosa — jika Engkau tidak bisa berbohong, jika Engkau tidak dapat membuat yang palsu menjadi yang benar? Jika Engkau tidak dapat berbuat dosa, Engkau tidak dapat mengklaim untuk menjadi yang sama dalam melakukan segala sesuatu. Atau apakah dosa itu berasal bukan dari kekuasaan (keberdayaan), tapi dari ketidakberdayaan? Karena mereka yang melakukan dosa memiliki begitu sedikit kekuatan atas kodrat mereka sendiri sehingga mereka benar-benar mencelakakan diri mereka sendiri. Mereka bergantung pada belas kasihan dari kekuatan-kekuatan yang mereka tidak dapat lawan ….

Semakin orang memiliki kekuatan untuk berbuat dosa, semakin mereka menjadi tidak berdaya. Jadi Tuhan Allah, pada kenyataannya Engkau lebih sungguh-sungguh Maha Kuasa karena Engkau tidak dapat bertindak melalui ketidakberdayaan.” Saint Anselm, Prosologion, Bab 7.

Seperti yang Anselm katakan, Tuhan bersifat Maha Kuasa hanya dalam konteks karakter-Nya. Dia semuanya ADALAH baik, penuh kasih, heroik dan penuh belas kasihan KARENA inilah sifat inti dari cahaya dan cinta yang Yesus ungkapkan. Tapi, Dia semuanya BUKAN penuh murka, kekerasan, kejam dan kebencian dengan penuh kuasa KARENA Dia tidak bisa dan tidak akan beroperasi dalam motif dan tujuan yang beracun dan tidak layak ini.

Setelah kita memahami apa yang Allah “tidak ingin” dan “tidak bisa” dengan cara yang jelas, kita sekarang siap untuk memahami kebaikan Allah yang “bisa” dan “mau”. “Bisa” dan “mau / ingin” juga berarti hal yang persis sama bagi Allah. Tuhan SELALU bersegera “menginginkan dan melakukan” kebaikan tertinggi yang tersedia yang iman kita bisa terima.

 

Catatan:

Ini adalah terjemahan dari pos yang ditulis oleh Richard Murray.

You can also read the original English note on facebook: WHAT GOD WILL NOT DO HE CANNOT DO


Tuesday, May 19, 2015

Implikasi dari #Waktu

Mari kita bergembira dalam spekulasi yang mencengangkan tentang implikasi dari “waktu.”
Mari saya mulai dengan pertanyaan.
Dari sudut pandang Allah:
– Kapan Adam berjalan dengan Tuhan?
– Kapan Abraham mengenali Allah adalah sahabat-Nya?
– Kapan Musa bertemu Tuhan dalam semak yang terbakar?
– Kapan Daud menari di depan tabut kehadiran Tuhan?
– Kapan Yesus dibangkitkan oleh kehadiran Tuhan?
– Kapan Anda pertama kali mengenal Allah sebagai Abba Anda?

Jawabannya adalah bagi Allah, semua peristiwa ini terjadi ….. SEKARANG. Atau dengan cara yang lebih baik, mereka semua sedang terjadi SEKARANG.
Untuk Tuhan, SEMUA peristiwa terjadi secara bersamaan. Mengapa? Karena dengan menggunakan frase Kurt Vonnegut, Allah “tidak mandek dalam waktu.”

time-eyeInilah sebabnya mengapa kita diperingatkan, “Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari.” 2 Petrus 3:8. Waktu untuk Allah semata-mata BUKANLAH hal yang sama seperti waktu untuk manusia.

Ini juga menjelaskan mengapa Yesus, sebagai Anak Domba Allah, telah disembelih sejak penciptaan dasar bumi. Alkitab mengatakan Allah berhenti pada hari ketujuh dari SEMUA pekerjaan-Nya KARENA Dia mengalami semua manusia untuk semua waktu dan semua peristiwa secara bersamaan.

“Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya, yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis di dalam kitab kehidupan dari Anak Domba, yang telah disembelih sejak dunia dijadikan. Barangsiapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!” Wahyu 13:8-9, NKJV.

“Sebab kita yang beriman, akan masuk ke tempat perhentian seperti yang Ia katakan: “Sehingga Aku bersumpah dalam murka-Ku: Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku,” sekalipun pekerjaan-Nya sudah selesai sejak dunia dijadikan.” Ibrani 4:3.

Game over, bung.

Ini seperti permainan catur di mana Tuhan membuat semua gerakan-Nya dalam satu giliran. Apa yang tampaknya seperti satu linier, “satu-langkah-dalam-satu-waktu,” permainan di mana Allah bergerak pertama, KEMUDIAN kita bergerak, KEMUDIAN Dia bergerak, adalah sebenarnya satu gerakan permainan tunggal bagi Tuhan.

Inilah prinsip simultanitas. Ini benar-benar memperlihatkan predestinasi linear sebagai suatu cacat karena Allah tidak bergerak dalam waktu linier. Seperti lintasan lari dengan jalur yang berdekatan, kita tidak berjalan di depan Abraham atau Musa, tetapi di samping mereka, setidaknya dari perspektif Allah. Gunung transfigurasi mengungkapkan lintasan lari ini ketika Musa dan Elia secara bersamaan muncul di sebelah Yesus dalam bentuk fisik.

Jadi, itu bukan soal pra-tujuan melainkan pasca-tujuan. Permainan ini “mulai” maupun “selesai” pada saat yang sama. Allah sedang membimbing semua ciptaan kembali kepada-Nya, beberapa mengambil rute waktu lebih lama dan beberapa lebih pendek berdasarkan respon masing-masing, tapi semua juga di mata Tuhan SUDAH duduk dengan Dia SEKARANG di sorga. Jadi, Allah secara bersamaan mengalami kejatuhan kita, pembaharuan kita dan pemuliaan kita semua pada saat yang bersamaan.

“Ingatlah hal-hal yang dahulu dari sejak purbakala, bahwasanya Akulah Allah dan tidak ada yang lain, Akulah Allah dan tidak ada yang seperti Aku, yang memberitahukan dari mulanya hal yang kemudian dan dari zaman purbakala apa yang belum terlaksana, yang berkata: Keputusan-Ku akan sampai, dan segala kehendak-Ku akan Kulaksanakan,” Yesaya 46:9-10.

isaiah-46-9-10-religion-hd-wallpaper-1920x1200-3641Sementara beberapa teolog tidak setuju dengan pemahaman terhadap waktu yang ini, beberapa teolog terkenal sudah pasti setuju.

“Tuhan tahu semua kejadian dalam satu tindakan kohesif tunggal kesadaran, yang kontras dengan bentuk-bentuk terbatas yang diketahui mungkin bagi makhluk ciptaan yang berada di bawah persyaratan waktu (Yohanes 17:24; Efesus 1:4; 2 Timotius 1:9). Kemahatahuan Ilahi berarti bahwa Allah menggenggam semua waktu seolah-olah itu adalah satu keutuhan – sekarang: ‘Bagi Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun, dan seribu tahun sama seperti satu hari’ (2 Petrus 3:8; Mazmur 90:4). Cara Tuhan dalam mengalami waktu adalah dalam simultanitas radikal di mana masa lalu, masa sekarang, dan masa depan saling berpadu tanpa dipenjarakan sebagai pikiran-pikiran yang terbatas dalam iring-iringan gerakan dari masa lalu ke masa kini ke masa depan.

Tidak seperti manusia fana yang hidup dalam waktu, Tuhan selalu telah ada (Kejadian 21:23) dan akan ada (Ulangan 5:23). Tetapnya Tuhan “tidak berubah seperti pergeseran bayangan” (Yakobus 1:17). Allah merangkul waktu dalam pemahaman sepenuhnya, sedangkan kita mengalami waktu hanya dalam mode berlalunya yang menghilang secara konstan. Melalui doa oleh kasih karunia orang percaya berpartisipasi dalam pelukan pengetahuan Allah akan waktu.

Waktu adalah bagian dari susunan yang telah diciptakan, yang berbeda dengan esensi ilahi. Dengan dunia, waktu diciptakan. Sebelum ada waktu, tidak ada satupun selain Allah. Oleh karena itu tidak ada waktu ketika Engkau belum menciptakan apa-apa, karena Engkaulah yang menciptakan waktu sendiri” (Agustinus, Conf. 11.14). Kehidupan kekal menunjuk kepada suatu kehidupan yang beregenerasi untuk pantas hidup di hadapan Allah yang hidup dan kekal (Yohanes 5:24) Thomas C. Oden, A CLASSIC KEKRISTENAN: A SYSTEMATIC THEOLOGY, HarperOne, pp 825-826 (1992).

“Karena Allah hidup dalam suatu masa kini yang kekal, Dia tidak memiliki masa lalu dan masa depan. Ketika kata-kata penunjuk waktu muncul dalam Kitab Suci, kata-kata itu merujuk ke waktu kita, tidak ke waktu-Nya. Ketika keempat makhluk di hadapan tahta itu berseru siang dan malam, “Kudus, kudus, kudus, Tuhan Allah Yang Mahakuasa, yang telah ada, dan yang ada, dan yang akan datang,” mereka mengidentifikasi Allah dengan aliran kehidupan makhluk ciptaan dengan tiga bentukan kata waktu yang akrab; dan ini adalah benar dan baik, karena Allah telah secara berdaulat menghendaki demikian untuk mengidentifikasi diri-Nya. Tapi karena Allah tidak diciptakan, Dia sendiri tidak dipengaruhi oleh rangkaian perubahan berturut-turut yang kita sebut waktu.” AW Tozer, THE KNOWLEDGE OF THE HOLY (PENGETAHUAN DARI YANG KUDUS).

“..Akulah Allah .. yang memberitahukan dari mulanya hal yang kemudian dan dari zaman purbakala apa yang belum terlaksana, yang berkata: Keputusan-Ku akan sampai, dan segala kehendak-Ku akan Kulaksanakan,” Yesaya 46:9-10.

“Nunc fluens facit tempus, nunc Stans facit aeternitatem. Masa kini yang berlalu menghasilkan waktu, masa kini yang bertahan menghasilkan keabadian.” Boethius (c. 475 – 525).

“Di mata Tuhan, tidak ada sebelum dan sesudah. ​​Setiap saat dari waktu terjadi simultan bagi Allah.” Michael Novak, Teolog Katolik.

Apakah pikiran Anda sudah mengembang? Saya tahu pikiran saya sudah.

Catatan:

Ini terjemahan dari pos yang ditulis oleh Richard Murray.

You can also read the original English note on facebook: The Implications of “Time.”


Monday, May 18, 2015

Apakah #Allah Turut Campur Tangan dalam #Urusan-urusan #Manusia?

Dengan mengatakan campur tangan, saya TIDAK mengartikan apakah Tuhan selalu berpihak pada satu manusia menentang manusia lain, atau selalu berpihak pada satu partai politik menentang yang lain, atau selalu berpihak pada satu negara menentang yang lain, atau selalu berpihak satu kelompok menentang yang lain. Saya tidak menanyakan apakah Tuhan secara impulsif mengambil sisi rendah dalam konflik manusia. Dia mengasihi semua orang secara sama, anak-anak bungsu pemboros yang hilang, anak-anak bungsu pemboros yang kembali, saudara-saudara lebih tua yang pahit, dan saudara-saudara lebih tua yang bertobat. Kita semua berada dalam proses karya-karya, dan Dia adalah untuk SEMUA kita.

Tapi apa yang MEMANG SAYA tanyakan adalah apakah Tuhan secara pribadi campur tangan dalam memperbaiki kondisi-kondisi manusia, dalam mengubah hati manusia, dalam memenuhi kebutuhan manusia, dan dalam menyembuhkan kepedihan manusia. Beberapa pemikir mengambil pandangan deistik bahwa Allah tetap pada dasarnya tidak terlibat dalam aktivitas duniawi. Dia telah menempatkan kita di sini untuk memperkembangkan diri menjadi serupa dengan-Nya oleh pilihan-pilihan sadar kita sendiri. Sampai saat itu, kita pada dasarnya berada pada diri kita sendiri.

Kis 10_38Tapi, apakah ini sikap Allah yang Yesus tampilkan? Sebab jika kita mengatakan Tuhan tidak pernah campur tangan dalam urusan manusia, kita JUGA mengatakan Tuhan tidak pernah menyembuhkan, tidak pernah menyelamatkan, tidak pernah melepaskan, dan tidak pernah menjawab doa kita.

Kita harus bertanya pada diri sendiri apakah pribadi ilahi tanpa-intervensi ini adalah gambar Allah yang Yesus sajikan? Apakah Yesus, sebagai Anak Allah, dan yang adalah representasi yang tepat dari Bapa, PERNAH menolak suatu intervensi yang diperlukan dalam penindasan manusia?

Apakah Yesus, sebagai anak manusia dan yang merupakan Adam kedua, PERNAH gagal untuk campur tangan dan menjalankan pengaruh kerajaan TERHADAP materi (air menjadi anggur, berjalan MELEWATI pintu-pintu yang tertutup), TERHADAP cuaca (menegur badai, berjalan di atas air), TERHADAP kesakitan (atas semua penyakit dan roh kelemahan), dan TERHADAP kekurangan (penggandaan roti, penyediaan koin yang dibutuhkan di dalam perut ikan). Jawaban yang jelas adalah “tidak,” Yesus tidak pernah menolak suatu intervensi.

Perhatikan apa yang dalam semua pelayanan-Nya Yesus TIDAK PERNAH lakukan. Dia tidak pernah “mengandaikan” suatu keajaiban atau “memohon” suatu pembebasan. Dia tidak pernah berkata “tidak” untuk suatu kebutuhan, “tidak pernah” untuk suatu permintaan, “mungkin” untuk suatu doa atau “suatu hari kelak” untuk suatu permohonan putus asa.

Yesus secara imperatif memerintahkan setan untuk keluar pergi (Luk. 4:36), malaikat-malaikat untuk datang (Mat. 26:53), demam untuk pergi (Luk. 4:39), keutuhan untuk datang (Mrk. 5:34), badai mematikan untuk berhenti (Mat 8:26.), jantung mati untuk bangkit (Yoh 18:6), orang yang melakukan kekerasan untuk jatuh (Yoh 11:43), orang yang sakit untuk bangun (Yoh 5:8) dan Iblis sendiri untuk enyah (Mrk. 8:33).

Intinya adalah bahwa semua pelayanan yang Yesus lakukan ADALAH intervensi.

“.. tentang Yesus dari Nazaret: bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia.” Kisah Para Rasul 10:38.

Yesus ADALAH campur tangan Tuhan ke dalam setiap urusan manusia, setiap hati manusia dan setiap peristiwa manusia. Bahkan, orang dapat berargumentasi bahwa Yesus, melalui karya-Nya yang sudah selesai pada Salib, telah melakukan PRA-intervensi dalam SETIAP kejadian SEPANJANG waktu. Melalui “maksud dan rencana”-Nya (Kisah Para Rasul 2:23), Dia SUDAH menyediakan bagi kita jalan keluar dari setiap pencobaan (1 Korintus 10:13). Dia telah menjanjikan kita hal berikut dalam tafsiran Yunani asli dari Matius 16:19 dan 18:18, “Apa pun yang kau ikat atau lepaskan di Bumi akan JADI, karena SUDAH diikat atau dilepaskan di tempat-tempat Surgawi.”

Keys-to-the-Kingdom-of-Heaven-570x427Kita perlu ingat bahwa Ibrani 4:1-10 mengatakan bahwa Tuhan telah beristirahat dari pekerjaan-Nya. Pekerjaan Tuhan selalu lengkap dan sudah dicapai. Selalu sudah!

Bandingkan itu dengan bintang yang bersinar di malam hari. Citra yang sebenarnya dari bintang itu bersinar melalui kegelapan kita mungkin ribuan atau jutaan tahun (bintang itu sendiri mungkin sebenarnya sudah tidak ada lagi), tapi gambar itu sedang memberikan kita aliran cahaya aktif untuk menembus kegelapan kita. Citra kuno bintang itu selalu sudah menyelesaikan pekerjaannya lama sebelumnya, namun cahayanya bersinar di sepanjang waktu dan ruang untuk menerangi semua “sekarang”-nya kita.

Demikian juga, cahaya Allah dalam Yesus Kristus telah lengkap di waktu lalu di salib dan kebangkitan-Nya, namun cahaya-Nya bersinar di kegelapan kita di semua waktu dan ruang. Cahaya kehidupan-Nya lengkap dan sepenuhnya tercapai. Namun itu masih bersinar saat ini bagi kita seolah-olah itu baru saja terjadi.

Untuk membawa analogi ini lebih lanjut, cahaya bintang yang menyinari kita menawarkan kita cahaya yang kita masih bisa tolak untuk menerima. Saya bisa bersembunyi di bawah selimut, dalam lemari atau menutup mata saja. Ketika saya melakukan ini, saat ini saya menolak dan menghalangi suatu sumber cahaya yang sepenuhnya lengkap dan tergenapi. Di sini, penolakan terhadap cahaya itu tidak didasarkan pada tidak memadainya cahaya itu, melainkan didasarkan pada keengganan saya untuk menerimanya.

Pikirkanlah tentang besarnya kebenaran ini. Jika Allah selalu sudah menolak / melarang setiap bentuk kejahatan, maka kita ditinggalkan dengan suatu kesimpulan yang menakjubkan – – kitalah orang-orang yang membiarkan kejahatan dengan kita menghalangi pelarangan Allah itu melalui ketidakpercayaan pribadi maupun korporat kita.

Atau, dengan kata lain, kita memiliki kebebasan untuk menerima atau menolak pelarangan Allah terhadap kejahatan. Pelarangan Allah terhadap kejahatan adalah Salib Kristus. Semakin kita menerima pekerjaan selesai Salib, semakin kita membiarkan pelarangan Allah terhadap kejahatan yang kita hadapi. Semakin kita menolak atau mengabaikan pekerjaan selesai Salib, semakin kita melarang pelarangan Allah terhadap kejahatan.

Jadi KAPAN persisnya Yesus MENOLAK segala kejahatan? Hebatnya, tepat pada saat kejahatan menjadi mungkin. Pada penciptaan dasar bumi sebelum dunia mulai, Yesus telah menjadi Anak Domba yang disembelih yang menghapus dosa-kejahatan dunia. Lihat Yohanes 1:9; 2 Timotius 1:9; Wahyu 5:12-14, 13:8.

Jadi, apakah Tuhan campur tangan dalam urusan manusia? Hanya di setiap detik dari setiap menit dari setiap jam dari setiap hari dari setiap milenium. Kita mungkin secara individu dan / atau korporat telah melalaikan, menghindari, dan mengelakkan intervensi itu, tapi PRA-intervensi itu masih terus-menerus berada di sekitar kita menunggu iman korporat dan individual kita untuk mengkatalisasinya menjadi manifestasi aktif.

Sekali lagi, Yesus ADALAH campur tangan Tuhan dalam urusan-urusan manusia. Dia ADALAH intervensi yang dipersonifikasikan!

  

Catatan:

Ini adalah terjemahan dari pos yang ditulis oleh Richard Murray.

You can also read the original English post on facebook: “Does God Intervene in Human Affairs?”


Sunday, May 17, 2015

Lukisan “Terimalah #Kerajaan #Kristus Sepenuhnya” – #gratis

Silakan unduh gratis (free download) lukisan “Terimalah Kerajaan Kristus Sepenuhnya” untuk koleksi Anda dengan mengklik gambar di bawah!

:)

“Adalah kerinduan Bapa-Ku bahwa kamu menerima Kerajaan-Ku dalam kepenuhannya”!!!

Bacalah artikel “Jangan puas dengan apa yang kurang. Terimalah yang terbaik dari Tuhan” dan diberkatilah lebih lagi! Anda juga bisa mengunduh lukisan ini dengan mengklik gambarnya di artikel tersebut.

light of the worldSilakan unduh gratis gambar besarnya dengan mengklik gambar

Catatan:

Gambar-gambar besar ini diunduh dari situs lain.
Kemungkinan besar gambar aslinya memiliki copy right. Karena itu harap tidak diperjualbelikan atau dipergunakan untuk keuntungan pribadi, melainkan pakailah untuk membangun iman pribadi maupun orang lain di sekeliling Anda sebagai berkat anugerah-Nya!

Kristus Yesus memberkati Anda dalam Kasih Karunia-Nya!


#Kuasa #Kemitraan

proverbs_18_16Amsal 18:16 mengatakan, “Hadiah memberi keluasan kepada orang, membawa dia menghadap orang-orang besar.” Namun itu tidak berbicara tentang keterampilan, bakat, kemampuan, atau bahkan urapan. Dulu saya pikir begitu, malahan saya menggunakan ayat itu dengan cara tepat begitu sampai saya mulai mempelajarinya secara lebih rinci. Pada artikel ini, saya akan mengajar apa artinya yang benar dan bagaimana pemahaman itu dapat mengubah hidup Anda.

Dalam dua album pengajaran saya, Kekuatan Kemitraan, saya mengajar tentang banyaknya manfaat yang Anda terima ketika bermitra dengan pelayanan yang menjangkau dengan berita yang hampir-terlalu-baik-untuk-menjadi-benar. Saya menggunakan contoh Raja Daud yang menetapkan preseden yang memberikan orang-orang yang menjaga harta rampasan bagian yang sama dengan mereka yang benar-benar melakukan pertempuran. Kita belajar bahwa Filipi 4:19, yang mengatakan, “Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus,” ditulis untuk orang-orang yang bermitra dengan Paulus dalam Injil dan memberi kepada pelayanannya secara teratur. Paulus menegaskan itu dalam 1 Korintus 16:2, di mana ia menulis, “Pada hari pertama dari tiap-tiap minggu hendaklah kamu masing-masing – sesuai dengan apa yang kamu peroleh – menyisihkan sesuatu”.

Para mitra yang Paulus sedang bicarakan itu adalah pemberi-pemberi sistematik dan terencana. Saya juga mengajarkan bahwa alasan Allah memakmurkan Anda adalah agar Anda dapat membangun kerajaan-Nya di bumi ini, dan jika Anda mengusahakan untuk membangun kerajaan itu, maka Dia akan memberikan aliran ilahi supernatural yang akan memenuhi semua kebutuhan Anda. Saya bisa menjanjikan Anda bahwa ketika Anda berdoa dan meminta arahan Tuhan dalam pemberian Anda dan kemudian menanggapinya, Dia akan mengurus kebutuhan keuangan Anda lebih baik secara tanpa sengaja dari pada yang Anda pernah mampu lakukan dengan sengaja. Ini semua adalah kebenaran yang kuat, tapi saya ingin menunjukkan aspek kemitraan yang saya percayai sangat sedikit orang Kristen mengerti.

Apa yang Alkitab maksudkan dengan mengatakan hadiah kita akan membuat ruang bagi kita dan membawa kita ke hadapan orang-orang besar?

Kata Ibrani yang diterjemahkan “hadiah” dalam Amsal 18:16, 19:6, dan 21:14 secara harfiah berarti “hadir.” Ayat-ayat suci itu tidak meninggalkan keraguan bahwa mereka tidak sedang berbicara tentang urapan atau memiliki perkenanan tapi tentang hadiah yang satu orang berikan yang lain. Amsal 19:6 menjelaskan bahwa “setiap orang bersahabat dengan si pemberi,” dan dalam 21:14 kita membaca bahwa “Pemberian dengan sembunyi-sembunyi memadamkan marah, dan hadiah yang dirahasiakan meredakan kegeraman yang hebat.” The New International Version menerjemahkan Amsal 18:16 begini, “Suatu hadiah membuka jalan bagi si pemberi dan mengantar dia ke hadapan Sang Agung.” Saya percaya kitab suci ini menggambarkan aspek yang sangat penting dari apa yang terjadi ketika Anda masuk ke dalam kemitraan dengan suatu pelayanan.

Mari kita lihat contoh ini dalam 1 Raja-raja pasal 10 yang berbicara tentang Salomo, orang paling bijaksana di muka bumi. Salomo meminta dari Tuhan suatu hal yang sangat tidak egois, itulah kebijaksanaan, agar ia bisa menjadi raja yang baik. Tidak hanya Tuhan memberikan apa yang dia minta, tetapi Dia juga memberinya apa yang dia tidak minta dan membuatnya sangat kaya. Bahkan Alkitab mengatakan bahwa ia begitu kaya sehingga segala yang ia miliki terbuat dari emas, dan mereka bahkan tidak menggunakan perak; itu hanya dilemparkan di jalan-jalan (1 Raj 10:21). Itu memang kaya.

Ketenaran Salomo menyebar ke seluruh negeri, dan dalam 1 Raja-raja pasal 10:1-3, kita membaca,

“Ketika ratu negeri Syeba mendengar kabar tentang Salomo, berhubung dengan nama TUHAN, maka datanglah ia hendak mengujinya dengan teka-teki. Ia datang ke Yerusalem dengan pasukan pengiring yang sangat besar, dengan unta-unta yang membawa rempah-rempah, sangat banyak emas dan batu permata yang mahal-mahal. Setelah ia sampai kepada Salomo, dikatakannyalah segala yang ada dalam hatinya kepadanya. Dan Salomo menjawab segala pertanyaan ratu itu; bagi raja tidak ada yang tersembunyi, yang tidak dapat dijawabnya untuk ratu itu.”

Ratu Sheba begitu kewalahan oleh kerajaan dan kebijaksanaan Salomo yang benar-benar menakjubkan (1 Raj 10:4-5).

Dalam 1 Raja-raja 10:24 kita juga membaca bahwa semua raja di bumi mencari Salomo untuk hikmat dan restunya. Pikirkan tentang hal itu; Salomo adalah orang yang paling terkenal di dunia pada zamannya. Dia adalah penguasa kerajaan yang paling kuat dan makmur di dunia pada zamannya, dan semua orang di bumi mencari Salomo untuk perhatiannya sehingga mereka bisa meminta kebijaksanaan, memperoleh pendapatnya, dan menerima perkenanannya. Jadi dengan semua orang-orang ini saling bersaing untuk mendapat waktunya, mengapa dia memindahkan Ratu Sheba ke antrean depan dan menghabiskan begitu banyak waktu untuk menjawab semua pertanyaan itu? Saya percaya itu hadiahnyalah yang membuatkan ruangan untuk dirinya, seperti yang Amsal 18:16 katakan, dan itu membawanya ke hadapan si orang besar.

Kita membaca bahwa dia sangat siap dan datang dengan banyak hadiah. Dia memberi raja 120 talenta emas (itu sekitar 145.000 ons dan untuk harga saat ini akan menjadi sekitar $ 44.000.000 nilai emas). Itu belum termasuk sejumlah besar rempah-rempah, suatu kelimpahan yang belum pernah terlihat sebelumnya, dan batu-batu mulia. Bukan keahlian, bakat, atau kemampuannya tapi hadiahnya yang besar yang membuatkan ruangan untuk dia dan menempatkan dia di antrean depan.

Jadi apa yang Ratu Sheba dapatkan dari ini? Segala sesuatu yang dia inginkan dan lebih banyak lagi. 1 Raja-raja 10:13 mengatakan,

“Raja Salomo memberikan kepada ratu negeri Syeba segala yang dikehendakinya dan yang dimintanya, selain apa yang telah diberikannya kepadanya sebagaimana layak bagi raja Salomo.”

Tidak ada ruang dalam artikel ini untuk membuktikan matematikanya, tapi hadiah yang ratu berikan kepada Salomo hanyalah sebesar sepersepuluh dari satu kali pendapatan tahunan raja. Ketika Alkitab mengatakan raja memberinya karunia kerajaan, tidakkah Anda berpikir hadiah Salomo lebih besar dari hadiahnya? Ketika ratu berangkat pulang ke rumah, dia pergi dengan kekayaan yang lebih besar, lebih banyak kebijaksanaan, dan perkenanan raja teragung di bumi. Hadiahnya membuka pintu untuk berkat-berkat besar.

Apakah Ratu Sheba nampak egois untuk Anda? Apakah Anda berpikir bahwa semua kekayaan itu seharusnya diberikan kepada orang miskin yang benar-benar membutuhkan bantuan bukan kepada orang terkaya di bumi? Saya yakin beralasan untuk berpikir bahwa ada saja semacam raja atau penguasa atau suku yang datang kepadanya dan memohon bantuan saat ia dalam perjalanan. Mungkin butuh ratusan unta untuk membawa hadiah-hadiah ini, sehingga perjalanannya bukanlah merupakan rahasia apapun. Anda tahu, itu bisa saja menjadi suatu perjalanan dalam rasa bersalah yang nyata saat ia melewati semua orang yang membutuhkan, tapi Sang Ratu mengerti prinsip yang sangat penting yang juga berlaku terhadap dukungan bagi suatu pelayanan pada hari ini.

Bila Anda memberi kepada pelayanan, itu bukan hanya apa yang mereka butuhkan, itu adalah apa yang Anda butuhkan juga!

_KING_SOLOMON_RECIEVES_QUEEN_OF_SHEBA_Raja Salomo tidak memerlukan kekayaan Ratu, tapi Ratu itulah yang membutuhkan kebijaksanaan dan restunya, dan pemberiannya membukakan pintu kepada hal-hal persis yang ia butuhkan. Dia mungkin berangkat pulang dengan lebih banyak kekayaan dari pada yang dia telah bawa, dan hanya memikirkan berapa banyak lagi dari berkat yang dia mungkin ada untuk orang-orang miskin dalam perjalanannya kembali. Ini adalah contoh yang bagus tentang bagaimana hal-hal bekerja di kerajaan Allah.

Bila Anda memberi kepada pelayanan, Anda tidak hanya memberkati orang-orang yang disentuh oleh pelayanan itu, tapi Anda memulai aliran supranatural keuangan Anda, dan Anda mengambil bagian dalam pengurapan dan berkat yang ada dalam kehidupan pelayan itu. Tidaklah buruk untuk menginginkan urapan yang ada di hidup saya atau pelayan lain. Alkitab mengatakan bahwa kita perlu menginginkan karunia rohani. Saya benar-benar percaya bahwa hal-hal yang beroperasi dalam hidup saya telah datang, sebagian tidak sepenuhnya, karena saya telah mendukung hamba-hamba Tuhan besar. Saya memberi dengan tujuan sambil mengatakan, “Tuhan, saya ingin menjadi bagian dari itu. Saya akan menabur bagian dari kehidupan saya ke orang ini dan ke dalam pelayanan itu dan dengan demikian membuka pintu yang memungkinkan berkat mereka mengalir ke arahku”. Ini tidak terjadi begitu saja secara otomatis; Anda harus memiliki iman. Tapi saya percaya bahwa Anda dapat mulai melihat hal-hal ini terjadi dalam hidup Anda seperti yang saya lihat dalam hidup saya, jika Anda mau mencampur iman dengan pemberian Anda.

Beberapa teman sangat baik dari Jamie dan aku, yang sudah kami kenal sejak sekitar tahun 1980, memiliki kesaksian besar yang akan menggambarkan apa yang saya tulis. Charlie dan Jill LeBlanc adalah salah satu pasangan paling diurapi dalam musik yang pernah saya dengar. Meskipun mereka selalu memiliki urapan yang kuat, mereka berjuang secara finansial pada awal pelayanan mereka. Karena itu, mereka membangun hati yang nyata untuk pelayanan kualitas lainnya dalam posisi yang sama. Mereka mengambil semua persembahan mereka dan memberikannya ke pelayanan-pelayanan yang lebih kecil di mana mereka merasa pemberian mereka benar-benar bisa membuat perbedaan.

Pemberian-pemberian mereka tentunya membuat perbedaan dalam kehidupan para pelayan ini dan orang-orang yang pelayanan ini sedang jangkau. Mereka juga mengalami aliran supranatural kemakmuran ilahi Allah datang ke arah mereka, tapi mereka masih kehilangan satu elemen yang sangat penting-mereka membutuhkan impartasi pengurapan dan berkat yang tidak mampu diberikan oleh orang-orang yang kepadanya mereka memberi. Ratu Sheba membutuhkan sesuatu yang teman-temannya tidak mampu berikan, jadi dia pergi ke satu yang bisa, Raja Salomo. Itu bukanlah keinginan egois semata; itu penting sehingga dia bisa lebih baik dalam memenuhi perannya sebagai ratu.

Tuhan mulai meyakinkan Charlie dan Jill tentang hal ini, dengan mengatakan kepada mereka bahwa mereka harus mulai memberi ke pelayanan yang memberi mereka makan dan memiliki urapan yang mereka butuhkan. Sudah waktunya untuk memulai mengambil bagian dari berkat dan urapan yang ada pada kehidupan pelayan-pelayan lainnya. Sebagai tanggapan, mereka mulai memberi kepada orang-orang seperti Kenneth Copeland, Kenneth Hagin, Joyce Meyer, dan saya, semua pelayan yang sedang menyampaikan urapan dan berkat bagi hidup mereka.

Dalam waktu sekitar enam bulan mereka menerima telepon dari Dave dan Joyce Meyer, yang mengajak mereka untuk makan malam. Selama makan malam, Joyce meminta mereka untuk memimpin pujian dan penyembahan dalam seminar Firman mereka yang dia lakukan di seluruh Amerika dan seluruh dunia. Betapa besar berkat itu! Mereka sekarang melayani secara teratur kepada ribuan orang, dan pengurapan mereka telah meningkat secara proporsional. Bukanlah kebetulan bahwa pintu ini dibuka untuk mereka setelah mereka mulai memberi, dalam harapan akan mendapat peningkatan berkat dan urapan. Ini bukan untuk mengatakan bahwa Allah tidak menuntun kita untuk melakukan pemberian penuh kebajikan tanpa mengharapkan pamrih apapun, karena Dia melakukannya. Sama seperti Ratu Sheba, Charlie dan Jill bisa saja teralihkan oleh kebutuhan semua orang yang berjuang, tapi mereka tahu bahwa apa yang akan mereka terima dalam peningkatan pengurapan dan berkat akan memungkinkan untuk orang di sekitar mereka mendapatkan keuntungan dengan cara yang jauh lebih besar.

Sangat penting untuk memahami kuasa yang tersedia dalam kemitraan dan kemudian menempatkan kuasa itu untuk bekerja untuk Anda. Saya berdoa agar mata pemahaman Anda tercerahkan dan bahwa Roh Kudus telah memberikan kesaksian mengenai ajaran ini di dalam hati Anda, dan saya melepaskan berkat dan urapan hidup saya kepada Anda, mitra-mitra saya.

    

Catatan:

Tulisan ini adalah terjemahan artikel yang ditulis oleh Andrew Wommack di websitenya.

You can also read the original English article “The Power Of Partnership”.


#God has Condemned #Sin in Your Flesh – video

Saturday, May 16, 2015

Lukisan #Rembrant “The #Sower” (“#Penabur”) – #gratis

Silakan unduh gratis (free download) lukisan Rembrant “The Sower” (“Penabur”) untuk koleksi Anda dengan mengklik gambar di bawah!

:)

Ketika kita merenungkan Firman Allah, kita mengalami perubahan tanpa upaya! Kita mungkin tidak melihat diri kita bertumbuh, tapi kita bertumbuh – seperti bibit yang ditanam bertumbuh di bawah tanah meskipun petani tidak bisa melihatnya!

Bacalah artikel “Perubahan Tanpa Upaya” dan diberkatilah lebih lagi! Anda juga bisa mengunduh lukisan ini dengan mengklik gambarnya di artikel tersebut.

the-sowerSilakan unduh gratis gambar besarnya dengan mengklik gambar

Catatan:

Gambar-gambar besar ini diunduh dari situs lain.
Kemungkinan besar gambar aslinya memiliki copy right. Karena itu harap tidak diperjualbelikan atau dipergunakan untuk keuntungan pribadi, melainkan pakailah untuk membangun iman pribadi maupun orang lain di sekeliling Anda sebagai berkat anugerah-Nya!

Kristus Yesus memberkati Anda dalam Kasih Karunia-Nya!


#Wallpaper “Kasih bagi Dunia” – #gratis

Silakan unduh gratis (free download) wallpaper “Kasih bagi Dunia” untuk koleksi Anda dengan mengklik gambar di bawah!

:)

Kasih adalah motivasi kita. Kasih adalah metodologi kita. Kasih adalah pesan kita. Marilah kita mengasihi!

Bacalah artikel “Mengapa Saya Terobsesi Dengan Satu Topik – Kasih Tuhan?” dan diberkatilah lebih lagi! Anda juga bisa mengunduh lukisan ini dengan mengklik gambarnya di artikel tersebut.

god-animation-wallpaper-free-download-9Silakan unduh gratis gambar besarnya dengan mengklik gambar

Catatan:

Gambar-gambar besar ini diunduh dari situs lain.
Kemungkinan besar gambar aslinya memiliki copy right. Karena itu harap tidak diperjualbelikan atau dipergunakan untuk keuntungan pribadi, melainkan pakailah untuk membangun iman pribadi maupun orang lain di sekeliling Anda sebagai berkat anugerah-Nya!

Kristus Yesus memberkati Anda dalam Kasih Karunia-Nya!


Dimulai dengan suatu #Dasar yang #Pasti

Suatu pewahyuan yang benar akan Firman Tuhan adalah elemen yang paling penting dari kehidupan Kristen yang penuh kemenangan

Firman Allah sering menyebut dirinya sebagai benih. Ada total empat puluh empat ayat dalam Perjanjian Baru di mana kata Yunani sperma diterjemahkan “benih.”

Untuk menjadi hamil dan melahirkan, apakah itu untuk sebuah keajaiban yang Anda butuhkan dalam tubuh Anda atau pun visi yang Tuhan telah beri kepada Anda, Anda harus terlebih dahulu menanam Firman Tuhan seperti suatu benih di dalam hati Anda. Konsepsi, yang pada akhirnya menghasilkan buah, tidak dapat berlangsung tanpa terlebih dahulu menanam suatu benih.

Saya terus bertemu orang-orang Kristen yang berdoa dan percaya akan campur tangan Tuhan dalam hidup mereka, tapi tetap frustrasi dengan hasil-hasil mereka. Mengapa? Karena mereka tidak pernah mengandung mukjizat mereka dengan menanam benih Firman Allah dalam hati mereka. Itu seperti seorang wanita yang berdoa untuk hamil dan kemudian bingung ketika itu tidak terjadi meskipun dia tidak pernah memiliki hubungan dengan seorang pria. Benih harus ditanam untuk konsepsi bisa terjadi.

Dalam Markus 4, Tuhan mengajarkan tiga perumpamaan yang menggambarkan bahwa Firman bagi Kerajaan Allah adalah persis apa suatu benih alami bagi panen. Yang pertama dari perumpamaan ini, cerita tentang penabur, adalah kunci untuk membuka semua yang lain (Mark 4:13). Jika kita tidak memahami kebenaran ini, Yesus berkata, kita akan tidak mengerti perumpamaan-Nya yang lain.

key knowledge

Kunci Pengenalan / Pengetahuan

Ada banyak kebenaran yang mengubah hidup di dalam perumpamaan ini, tapi satu fakta harus dipahami untuk mendapatkan manfaat penuh dari ajaran ini: Tuhan menggunakan perbandingan Firman-Nya terhadap suatu hukum alam, yang tidak dapat berubah, bukan terhadap suatu lembaga manusia.

Inilah yang saya maksud: Hampir semua sistem yang telah diciptakan manusia itu dapat ditipu atau dimanipulasi. Sistem hukum dapat dihajar, membiarkan yang bersalah pergi dengan bebas. Sistem pendidikan dapat dihajar, melewatkan siswa-siswa yang belum benar-benar mempelajari materinya. Tapi proses menabur dan menuai tidak dapat diubah.

Bagaimana jika seorang petani menunggu sampai ia melihat tetangganya menuai hasil panen mereka sebelum ia menabur benihnya? Terlepas dari bagaimana tulusnya atau pembenaran dia untuk tidak menabur benih pada saat yang tepat, dia tidak akan menuai panen dalam semalam. Hukum menabur dan menuai tidak bisa dilanggar.

Inilah sebabnya mengapa Tuhan memilih untuk membandingkan cara Firman-Nya bekerja dengan benih. Proses perkecambahan Firman Tuhan dalam hidup Anda membutuhkan waktu dan tidak dapat dihindari.

Dalam perumpamaan kedua Markus 4, Yesus berkata,

Jesus The Sower“Beginilah hal Kerajaan Allah itu: seumpama orang yang menaburkan benih di tanah, lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu. Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkainya, lalu bulirnya, kemudian butir-butir yang penuh isinya dalam bulir itu. Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab musim menuai sudah tiba.” (Markus 4:26-29).

Benih adalah Firman Tuhan (Markus 4:14), dan tanah adalah hati kita (Markus 4:15). Hati kita diciptakan oleh Allah untuk menghasilkan buah ketika Firman-Nya ditanam di dalamnya. Sama seperti benih harus tetap di tanah dari waktu ke waktu untuk berkecambah, demikian juga Firman Tuhan harus tinggal di dalam kita.

Yesus berkata dalam Yohanes 15:7,

Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.”

Apa yang akan terjadi jika Anda menanam benih di kebun Anda dan kemudian menggalinya setiap pagi untuk melihat apakah ada sesuatu yang terjadi? Benih itu akan mati dan tidak pernah menghasilkan buah. Anda harus memiliki keyakinan bahwa benih itu sedang melakukan apa yang Tuhan menciptakannya untuk melakukan.

Beberapa orang menaruh Firman Allah dalam hati mereka selama satu atau dua hari, tetapi jika mereka tidak segera melihat buah, mereka menggali benih itu melalui kata-kata dan tindakan mereka dan bertanya-tanya mengapa itu tidak bekerja. Benih itu harus dibiarkan di tanah sepanjang waktu. Lalu ada juga berbagai tahap pertumbuhan.

growth stagesMarkus 4:28 mengatakan,
Mula-mula tangkainya, lalu bulirnya, kemudian butir-butir yang penuh isinya dalam bulir itu.

Banyak orang yang tidak sabar, ingin memotong siklus pertumbuhan dan mendapatkan hasil penuh sekarang juga. Saya sudah benar-benar harus memberitahu orang-orang bahwa apa yang untuknya mereka percaya Tuhan itu tidak akan terjadi, bukan karena visi itu tidak baik, tetapi karena mereka mengharapkan hasil lengkap yang segera.

Misalnya, seorang mahasiswa Charis Bible College datang kepada saya, ia tidak pernah memegang pekerjaan, telah berada di rumah sakit jiwa, dan seluruh hidupnya telah hidup dari sumbangan kesejahteraan. Ketika ia mendengar pengajaran tentang kemakmuran dan visi, ia mulai bermimpi besar. Dia punya rencana untuk membeli dan merenovasi sebuah hotel tua. Total biaya akan lebih dari 4 juta dolar.

Itu benar-benar suatu rencana besar. Saya memuji dia untuk fakta bahwa ia sedang bermimpi dan menyuruhnya untuk terus bermimpi besar. Lalu saya mengatakan kepadanya bahwa itu mungkin bekerja untuk seseorang tetapi itu tidak akan bekerja untuk dia. Mengapa? Karena sebelumnya orang ini tidak pernah percaya Tuhan untuk sepeser pun. Harus ada mula-mula tangkainya, lalu bulirnya, kemudian butir-butir yang penuh isinya dalam bulir itu.

Anda mungkin berpikir bahwa itu terlalu keras, tapi itulah kebenaran. Ada kemungkinan bahwa ia bisa memenangkan lotre. Itu mungkin, tapi itu akan merupakan bukan Allah. Kerajaan Allah beroperasi pada hukum-hukum, seperti hukum yang mengatur proses menghasilkan buah dari suatu benih. Tuhan tidak akan memberikan bulir-bulir jika Anda belum melihat tangkai terlebih dahulu. Itulah cara kerajaan Allah bekerja.

Inilah persis alasan kebanyakan orang tidak melihat yang terbaik dari Allah terwujud dalam hidup mereka. Mereka memiliki iman lotre. Mereka pikir bahwa karena Allah mengasihi mereka, Dia akan mengabulkan saja permintaan mereka terlepas dari apakah mereka mengijinkan keajaiban dari benih itu untuk bekerja atau tidak.

Jamie dan saya adalah contoh besar tentang itu. Ketika saya masih muda dan pemula dalam pelayanan, saya benci menerima persembahan. Saya berharap bahwa bagaimanapun, Tuhan akan memberi saja banyak uang kepada saya, dan saya bisa melayani tanpa pernah menerima persembahan. Nah, itu bukan cara Tuhan bekerja.

Allah menetapkan bahwa mereka yang memberitakan Injil, harus hidup dari Injil (1 Kor. 9:14). Bahkan para pelayan harus hidup dari buah apa yang mereka tabur. Selama bertahun-tahun, selagi saya mengajarkan Firman Tuhan kepada ratusan dan ribuan orang, benih Firman itu berakar. Buah Firman Allah dan usaha kita datang dalam bentuk kehidupan-kehidupan yang diubahkan dan keinginan dalam hati orang-orang yang mengalami perubahan ini untuk membantu orang lain.

Kemudian, ketika saya akhirnya mengerti bagaimana menabur dan menuai bekerja, saya berbagi dengan mereka apa yang Tuhan sedang lakukan melalui pelayanan kami dan memberi mereka kesempatan untuk memberi. Mereka menanggapi dan kami mampu menjangkau lebih banyak dan lebih banyak orang lagi dengan kabar baik. Melalui pemberian mereka, bukan hanya mereka menyentuh kehidupan orang lain, tetapi juga pada saat yang sama, mereka menanam benih keuangan untuk masa depan mereka sendiri.

Ketika saya membuat keputusan untuk melakukan pelayanan televisi pada bulan Januari 2000, Tuhan berbicara kepada saya. Dia mengatakan bahwa pelayanan saya baru saja dimulai, dan jika pelayanan itu berakhir sekarang, saya tidak akan pernah memenuhi apa yang Dia panggil untuk saya lakukan. Nah, itu cukup berkuasa mengingat bahwa pada saat itu saya telah berada dalam pelayanan selama lebih dari tiga puluh tahun. Semua yang telah kami lakukan, meskipun kami telah melihat buah dari ribuan jiwa diubahkan, baru merupakan penanaman benih. Tuhan ingin mengambil pelayanan ini ke suatu tingkat yang baru sehingga Dia bisa meneruskan pesan cinta dan rahmat tanpa syarat-Nya kepada dunia.

Sejak itu, pelayanan telah meledak. Saya percaya ini terjadi karena dua alasan: 1. Karena benih yang telah kita tanam, dan 2. Karena itulah waktu dalam sejarah ketika dunia sudah matang untuk pesan yang Allah telah tempatkan dalam hati saya. Tidak ada cara lain untuk mengatakan itu. Itu adalah waktu saya saja, sebagaimana itu adalah untuk Esther.

Dalam Ester 4:14, kita membaca,
“Sebab sekalipun engkau pada saat ini berdiam diri saja, bagi orang Yahudi akan timbul juga pertolongan dan kelepasan dari pihak lain, dan engkau dengan kaum keluargamu akan binasa. Siapa tahu, mungkin justru untuk saat yang seperti ini engkau beroleh kedudukan sebagai ratu.”

Buah dari semua benih yang kami telah tanam dan yang Anda telah tanam akan dihasilkan terhadap tantangan besar untuk menjangkau dunia. Peluang berlimpah, pintu-pintu membuka, dan setiap orang dari kita akan perlu bekerja bersama-sama untuk melihat visi itu terpenuhi. Allah telah membangun fondasi yang kuat untuk pelayanan ini melalui Firman-Nya, dan kita sekarang membangun di atas dasar yang kuat itu.

Anda dapat menonton program televisi dan membaca newsletter kami atau kunjungi website kami. Namun, saya telah menemukan bahwa sebagian besar mitra dan teman-teman kami tidak tahu semua yang pelayanan ini lakukan untuk mencapai orang-orang di seluruh dunia. Tuhan mengatakan kepada saya bahwa saya harus mengubah itu. Saya perlu membuat pemaparan visi (Hab 2:2) sehingga orang lain dapat bergabung dengan kami untuk mencapai apa yang telah Tuhan berikan kepada kami untuk dilakukan.

Saya tahu Anda akan diberkati untuk belajar bagaimana pemberian Anda mempengaruhi kehidupan.

Hukum menabur dan menuai ini beroperasi di setiap bidang kehidupan kita. Jika kita mau menanam Firman Allah dalam hati kita, maka ijinkanlah benih itu berkecambah dan tanaman itu untuk bertumbuh hingga matang, kita akan menuai buah panenan. Itulah yang terbaik dari Tuhan!

Saya tidak bisa mengatakan dengan cukup kuat betapa pentingnya bahwa Anda mengenal Firman Tuhan dan bahwa Anda menanam benih Firman-Nya di dalam hati Anda jauh sebelum Anda membutuhkan buah panen. Ini bisa saja berarti perbedaan antara kemakmuran dan kemiskinan, atau bahkan hidup dan mati. Saya percaya ini sangat penting sehingga itulah kelas pertama yang saya ajar untuk siswa baru di CBC setiap tahun.

dont-judge-each-day-by-the-harvest-you-reap-but-by-the-seeds-that-you-plant-3

“Jangan menilai setiap hari dengan panen yang Anda tuai, melainkan dengan benih-benih yang Anda tanam”

Memahami kekuatan dan pentingnya Firman Tuhan dalam hidup Anda akan membantu Anda melampaui pemikiran “raba-rasa” yang berbasis emosi yang banyak orang kelirukan dengan iman. Ini bukan tentang apa yang Anda rasakan; ini tentang apa yang telah ditanam di dalam hati Anda dan apa yang akan berbuah secara penuh. Inilah dasar untuk menerima janji-janji Allah.

Catatan:

Tulisan ini adalah terjemahan artikel yang ditulis oleh Andrew Wommack di websitenya..

You can also read the original English article “It Begins with a Sure Foundation”.


Thursday, May 14, 2015

#Pelajaran Dari #Elia

Salah satu hal yang paling penting yang telah pernah Tuhan berbicara kepada saya diambil dari bagian Alkitab yang melibatkan nabi Elia. Setelah saya melihat apa yang ayat-ayat itu benar-benar katakan, itu terkait dengan banyak kebenaran lainnya bersama-sama dan membuat dampak besar pada hidup saya. Ini begitu sederhana sehingga setelah Anda melihatnya, Anda akan bertanya-tanya bagaimana sebelumnya Anda tidak pernah melihat itu.

Inilah yang dikatakan dalam 1 Raja-raja 17:2-4:

EliaKemudian datanglah firman TUHAN kepadanya: “Pergilah dari sini, berjalanlah ke timur dan bersembunyilah di tepi sungai Kerit di sebelah timur sungai Yordan. Engkau dapat minum dari sungai itu, dan burung-burung gagak telah Kuperintahkan untuk memberi makan engkau di sana.”

Penyediaan Elia tidak berada di mana dia tadinya berada; itu berada di tempat mana Allah telah menyuruhnya pergi! Ini sungguh dalam!

Beberapa dari Anda memperoleh kesan dari Allah untuk melakukan sesuatu. Mungkin Anda seharusnya memulai bisnis baru, membuat perubahan pekerjaan, pindah ke kota lain, pergi ke sekolah Alkitab, berbicara dengan seseorang, dll. Anda ingin melakukannya, tapi Anda menahan diri karena penyediaan belum ada. Anda mengatakan, “Tuhan, saya tidak bisa melakukan apa yang Engkau minta tanpa terlebih dahulu melihat penyediaan itu. Bagaimana saya bisa tahu semua hal ini akan berhasil.” Prinsip dalam 1 Raja-raja ini berlaku langsung ke situasi Anda. Allah mengirimkan penyediaan untuk kebutuhan Anda bukan di mana Anda sedang berada, tetapi ke tempat mana Dia menyuruh Anda untuk pergi! Pertanyaannya adalah, “Apakah Anda berada ‘disana’.” Beberapa dari Anda tidak mengalami penyediaan supranatural karena Anda tidak berada “disana.” Ada tempat yang disebut “disana” untuk Anda.

Dalam ayat 4, Tuhan berkata, “Aku telah memerintahkan gagak,” (penekanan saya), yang berarti Dia sudah berbicara kepada burung-burung gagak tersebut dan mereka sedang dalam perjalanan mereka ke tempat Elia seharusnya pergi.

I Raja-raja 17:5 mengatakan,

Lalu ia [Elia] pergi dan ia melakukan seperti firman TUHAN; ia pergi dan diam di tepi sungai Kerit di sebelah timur sungai Yordan.
(Kurung dari saya)

Dengan kata lain, jika Elia tetap tinggal di mana dia berada, dia bisa saja berdoa dan berpuasa, sambil mengatakan, “Tuhan, mengapa Engkau tidak menyediakan kebutuhan saya.” Tapi dia tidak akan melihat penyediaan Allah jika ia tidak pergi kemana Allah telah instruksikan.

Salah satu alasan kita tidak melihat penyediaan yang lebih besar dari Allah secara finansial, emosional, ataupun dalam keadaan-keadaan kita adalah karena kita tidak melakukan apa yang Tuhan telah katakan kepada kita untuk dilakukan. Kita memiliki perkataan dari Tuhan yang kita belum tindaki. Kita berada di tempat lain selain di tempat mana Dia telah menyuruh kita untuk berada.

Sekarang, ini adalah poin penting karena saya banyak berkhotbah tentang kasih karunia Allah. Saya berbicara bahwa bagaimana kasih karunia Allah adalah bagaimana Dia memberikan berbagai hal dan bahwa itu tidak didasarkan pada ketaatan atau kekudusan kita. Allah mengasihi kita tanpa bergantung pada kinerja kita – itu benar secara mutlak! Tapi apakah ini berarti menaati-Nya tidak penting. Justru sebaliknya. Saya percaya Tuhan memiliki rencana bagi hidup saya dan bahwa Dia memilih saya sejak dalam kandungan ibu saya dan menahbiskan saya untuk menjadi seorang nabi dan melayani. Saya percaya Dia memiliki hal-hal besar yang direncanakan bagi saya, hal-hal yang diperuntukkan bagi saya yang memiliki label nama saya padanya. Tapi jika saya tidak menaati, melangkah dan melakukan apa yang Dia katakan untuk saya lakukan, Tuhan masih akan menyediakan, tapi saya yang akan melewatkannya. Saya harus pergi ke “sana”. Saya tidak percaya Tuhan begitu saja membuat hal-hal menjadi terwujud; itu membutuhkan kerjasama dari pihak kita.

Hal ini tidak dimaksudkan untuk menyakiti atau menuduh siapa pun, karena saya tahu bahwa beberapa dari Anda berpikir, Mungkin itu sebabnya hal-hal tidak berhasil dalam hidup saya saya belum menaati apa yang Tuhan katakan untuk saya lakukan! Yah … itu sama sekali benar! Ini bukan berarti bahwa Tuhan tidak akan memberkati Anda karena Anda tidak mendengarkan-Nya; tapi bahwa berkat-Nya itu ada “disana”! Jika alasan Anda tidak akan melangkah keluar karena Anda memiliki semacam bentuk “keamanan” tapi Anda sengsara dan hal-hal tidak berjalan dengan benar, saya mendorong Anda untuk melakukan apa yang Tuhan katakan untuk Anda lakukan.

Saya bermain football di SMA, dan apa yang saya bicarakan ini mirip dengan bagaimana seorang quarterback melemparkan bola ke seorang penerima yang waspada. Seorang quarterback tidak membuang bola ke tempat penerima itu berada; ia melemparkannya ke tempat penerima itu harus berada. Jika ia tidak melakukan itu, ia akan melewatkan si penerima. Demikian juga, Allah sedang memenuhi semua kebutuhan Anda – Dia sedang mengirimkan pasokan-Nya ke tempat yang Dia suruh untuk Anda berada.

Contoh lain mengenai hal ini adalah tentang calon-calon mahasiswa Alkitab kita. Tuhan berfirman kepada mereka dan mengatakan untuk datang ke sekolah Alkitab, tetapi mereka bergumul dengan itu karena mereka punya pekerjaan yang baik, rumah bagus, keluarga, dan teman-teman yang mereka tidak ingin tinggalkan. Keamanan dari hal-hal itu menahan mereka dari mengambil langkah iman karena mereka tidak melihat bagaimana Tuhan akan menyediakan. Tapi saya sudah melihat bahwa apa yang saya berbagi menjadi inspirasi ratusan orang. Dan ketika mereka sampai ke tempat mereka yang disebut “di sana,” mereka menemukan diri mereka dengan pekerjaan yang lebih baik dan rumah yang lebih baik, dan hal-hal menjadi berhasil. Seluruh hidup mereka berubah. Dan tidak akan ada cara untuk mengantisipasi hal ini sebelum mereka mengambil langkah iman itu. Saya katakan, ketika Anda keluar dari keraguan dan menuju ke tempat Anda yang disebut “di sana,” ketika Anda mulai melakukan apa yang Tuhan panggil untuk Anda lakukan, ada penyediaan supranatural. Ini adalah salah satu pelajaran besar dari kehidupan Elia.

elijah-ravens_detailMari kita lihat 1 Raja-raja 17:6:

Pada waktu pagi dan petang burung-burung gagak membawa roti dan daging kepadanya, dan ia minum dari sungai itu.

Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, saya percaya bahwa karena Allah telah memerintahkan gagak-gagak itu, jika Elia tidak taat, Allah akan masih setia untuk mengirim penyediaan kemana Dia menyuruhnya pergi. Saya percaya bahwa gagak ini akan membawa roti dan daging setiap pagi dan sore tapi itu semua akan menumpuk di samping sungai dan menjadi sampah. Elia bisa mati kelaparan meskipun Allah telah setia menyediakan kebutuhannya.

Berikut ini sesuatu yang lain untuk dipertimbangkan: Bagaimana Elia tahu untuk pergi ke tempat mana di sepanjang sungai Kerit. Jika sungai itu sepuluh mil panjangnya, ia bisa saja lima atau sepuluh mil jauhnya dari tempat gagak yang membawakan dia makanan. Gagak bisa terbang lebih cepat dari pada yang Elia bisa berjalan atau berlari. Saya yakin bahwa salah satu cara ia tahu ia berada di tempat yang tepat itu karena gagak sudah “ada” dengan roti dan daging. Ketika Elia melihat penyediaan yang Allah telah janjikan, itu adalah salah satu tanda bahwa ia berada di tempat yang tepat.

Hal yang sama akan berlaku bagi Anda ketika Anda melangkah. Anda harus mengambil langkah iman tanpa jaminan bahwa hal-hal akan bekerja. Dan kemudian Anda akan mulai melihat penyediaan Tuhan. Ini akan mengkonfirmasi bahwa Anda sedang menuju ke arah yang benar dan melakukan apa yang Dia katakan untuk Anda lakukan. Anda akan mampu mengatakan, “Adalah Tuhan yang mengatakan kepada saya untuk melakukan hal ini.”

Inilah bagaimana itu bekerja dalam hidup saya. Saya belum melihat penyediaan Allah secara kebetulan. Saya telah menerapkan apa yang 1 Raja-raja 17 bicarakan dan mengambil langkah-langkah iman kemana saya berada. Dan saya akan terus mengambil langkah-langkah iman. Yang harus Anda lakukan untuk memulai adalah mengambil langkah iman. Ada tempat yang disebut “disana” untuk Anda. Ini tidak selalu adalah suatu lokasi; Anda mungkin tidak harus mengubah tempat Anda tinggal. Itu bisa saja berupa perubahan sikap atau keputusan yang Anda butuh buat. Tetapi ketika Anda mengambil langkah iman dan mulai mengikuti apa yang Allah beritahu Anda lakukan, ada aliran penyediaan supranatural – tidak hanya keuangan, tetapi juga damai, sukacita, berkat, urapan, pengaruh, kekuasaan, dan otoritas – yang Anda tidak bisa duplikasi dengan semua usaha manusia Anda. Semua hal-hal semacam ini mengikuti kepatuhan terhadap firman Tuhan.

Anda dapat melihat kehidupan Elia; ia bukanlah siapa-siapa sebelum ia mendengar firman dari Tuhan dan bertindak di atasnya. Tapi kemudian – boom – setelah ia melangkah keluar dalam iman, ia menjadi sosok yang dominan di bangsa itu. Dia diberkati, keajaiban-keajaiban mulai terjadi, seseorang dibangkitkan dari antara orang mati, dan suatu kebangunan rohani terjadi. Anda harus menemukan tempat Anda yang disebut “disana” dan kemudian berada di sana! Ini tidak boleh tidak. Saya beritahu Anda, ini bisa mengubah hidup Anda jika Anda mau bertindak di atasnya.

Elia mt-carmel

Catatan:

Tulisan ini adalah terjemahan artikel yang ditulis oleh Andrew Wommack di websitenya.

You can also read the original English article “Lessons From Elijah”.


Sukai blog ini / Like this blog:

Popular Posts