Thursday, November 4, 2010

A Prayer For Indonesia / Suatu Doa Bagi Indonesia

Doa Musa, Abdi Allah / The Prayer of Moses, Servant of God


Lord, Thou hast been our dwelling place in all generations.
Before the mountains were brought forth, or ever Thou hadst formed the earth and the world, even from everlasting to everlasting, Thou art God.
Thou turnest man to destruction; and sayest, Return, ye children of men.
For a thousand years in Thy sight are but as yesterday when it is past, 
and as a watch in the night.
Thou carriest them away as with a flood; they are as a sleep: 
in the morning they are like grass which groweth up.
In the morning it flourisheth, and groweth up; 
in the evening it is cut down, and withereth.
 
Tuhan, Engkaulah tempat perteduhan kami turun-temurun [seluruh generasi]. 
Sebelum gunung-gunung dilahirkan, dan bumi dan dunia diperanakkan, 
bahkan dari selama-lamanya sampai selama-lamanya Engkaulah Allah.
Engkau mengembalikan manusia kepada debu, dan berkata: 
"Kembalilah, hai anak-anak manusia!"
Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin, apabila berlalu, 
atau seperti suatu giliran jaga di waktu malam.
Engkau menghanyutkan manusia [seperti dengan suatu banjir]; 
mereka seperti mimpi, seperti rumput yang bertumbuh,
di waktu pagi berkembang dan bertumbuh, di waktu petang lisut dan layu. 


For we are consumed by Thine anger, and by Thy wrath are we troubled.
Thou hast set our iniquities before Thee, 

our secret sins in the light of Thy countenance.
For all our days are passed away in Thy wrath: 
we spend our years as a tale that is told.
The days of our years are threescore years and ten; and if by reason of strength they be fourscore years, yet is their strength labour and sorrow; 
for it is soon cut off, and we fly away.
Who knoweth the power of Thine anger? 
even according to thy fear, so is Thy wrath.

Sungguh, kami habis lenyap karena murka-Mu, 
dan karena kehangatan amarah-Mu kami terkejut.
Engkau menaruh kesalahan kami di hadapan-Mu, 
dan dosa kami yang tersembunyi dalam cahaya wajah-Mu.
Sungguh, segala hari kami berlalu karena gemas-Mu, 
kami menghabiskan tahun-tahun kami seperti keluh.
Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, 
dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; 
sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap.
Siapakah yang mengenal kekuatan murka-Mu dan takut kepada gemas-Mu?



So teach us to number our days, that 
we may apply our hearts unto wisdom.
Return, O LORD, how long? 

and let it repent Thee 
concerning Thy servants.
O satisfy us early with Thy mercy; 
that we may rejoice 
and be glad all our days.
Make us glad according to the days 

wherein Thou hast afflicted us, 
and the years wherein 
we have seen evil.
Let Thy work appear unto Thy servants, 

and Thy glory unto their children.
And let the beauty of the LORD our God 

be upon us: and establish Thou 
the work of our hands upon us; yea, 
the work of our hands establish Thou it.

Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, 
hingga kami beroleh hati yang bijaksana.
Kembalilah, ya TUHAN--berapa lama lagi? --dan sayangilah hamba-hamba-Mu!
Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu, 
supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita semasa hari-hari kami.
Buatlah kami bersukacita seimbang dengan hari-hari Engkau menindas kami, 
seimbang dengan tahun-tahun kami mengalami celaka.
Biarlah kelihatan kepada hamba-hamba-Mu perbuatan-Mu, 
dan semarak [kemuliaan]-Mu kepada anak-anak mereka.
Kiranya kemurahan Tuhan, Allah kami, atas kami, dan teguhkanlah 
perbuatan tangan kami, ya, perbuatan tangan kami, teguhkanlah itu.

~ Psalms / Mazmur 90:1-17 ~

Pictures: www.newoes.com

No comments:

Sukai blog ini / Like this blog:

Popular Posts