Showing posts with label Identitas. Show all posts
Showing posts with label Identitas. Show all posts

Sunday, December 13, 2015

Benarkah Injil ‘Hyper-Grace’ Menghasilkan Kedurhakaan?

Tanggapan Untuk Daniel Norris

ImAHyperGracePreacherV2Sebuah artikel yang memfitnah Injil Hyper-grace dan orang-orang yang mengkhotbahkannya kembali diterbitkan dalam majalah Charisma.
Dalam artikel itu, Daniel Norris mengkuatirkan pemberitaan kasih karunia tanpa disertai Hukum Taurat akan membawa orang kepada kedurhakaan yang Yesus katakan akan makin bertambah di akhir zaman (lihat Matius 24:12).
Implikasinya adalah kami, orang-orang yang mengkhotbahkan Injil Hyper-grace telah menyebabkan kasih banyak orang menjadi dingin. Bahkan ada yang menulis dan mengklaim pengajaran kami yang ‘sesat’ telah mengirim jutaan orang ke neraka (Steve Hill : The Spiritual Avalanche That Could Kill Millions).

Punch-line artikel ini adalah kita seharusnya bersukacita dalam Taurat perjanjian lama, sebagaimana Daud, untuk menyeimbangkan ‘perahu miring’ kasih karunia.

Karena saya adalah salah satu yang memberitakan ‘teologi beracun’ hyper-grace, dan karena saya sejak lama telah mengatakan bahwa Taurat BUKANLAH untuk orang percaya, ijinkan saya memberi tanggapan atas tuduhan dalam artikel tersebut, yang saya ringkas dalam 8 poin.

#1. Mengkhotbahkan kasih karunia tanpa Taurat adalah ketidakseimbangan.

Ingat Yohanes 3:16!
Tanggapan saya :
Yohanes 3:16 adalah kalimat terindah dan teragung yang pernah diutarakan dan penghujungnya berbunyi seperti ini “…supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”
Perhatikan tanda titik di ujung kalimat. Itu adalah tanda titik terbesar dalam sejarah tanda titik.
Tanda titik itu adalah bukti TIDAK ADA label harga yang Allah sematkan atas kasih karuniaNya.
Hidup penuh kelimpahan dan berkat yang Yesus tawarkan sudah diberikan dan dibayar di salib.
Anda tak bisa berusaha mendapatkannya, mengusahakannya atau membayarnya.
Satu-satunya yang harus anda lakukan untuk menerimanya adalah dengan percaya.

Apa kaitannya dengan Taurat? Sama sekali tak ada.
Kata ‘Hukum Taurat’ sama sekali tidak disebutkan dalam ayat tersebut, bahkan dalam satu pasal.
Jika Yesus tidak memandang perlu menyeimbangkan kasih karunia dengan Taurat, saya rasa kita juga tidak perlu.

“Kita menyanyi … “Wahai jiwaku, jangan lagi berusaha menarik kehidupan dan kelegaan dari Taurat”, karena dari Taurat datang hanya kematian bukan kehidupan, penderitaan bukan kelegaan.
Taurat hanya bisa menuduh dan menghakimi.
Kapankah para maha guru dan para pelayan Kristus yang terkenal belajar membedakan mana Taurat dan mana kasih karunia?
Banyak dari mereka yang mencampur-adukkan keduanya dan menyajikan ramuan beracun kepada orang-orang, satu ounce kasih karunia dalam satu pound Taurat, padahal 1 tetes Taurat pun sebenarnya sudah meracuni keseluruhannya.
~Charles Spurgeon, Sermon No.531 “The Warrant of Faith”. 20 September 1863
Keterangan : 1 ounce = 28.349 gram, 1 pound = 453.592 gram

#2. Taurat Allah menunjukkan pada kita seperti apa kehidupan yang benar

Tanggapan saya :
Rasul Paulus pernah bilang, “Sebab tidak seorang pun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat ..” (Roma 3:20).
Melakukan Taurat dan berharap menjadi benar adalah perbuatan daging.

Tn. Norris menulis bahwa “di bawah Taurat seseorang dimampukan untuk menjadi benar”. Yang dimaksudkannya adalah kasih karunia merupakan ‘pelumas’ yang membantu dan melicinkan usaha anda mentaati Taurat dan menjadi benar.
Tapi Rasul Paulus katakan kebenaran adalah anugerah (Roma 1:17). Ketaatan anda melakukan Taurat tidak termasuk di dalamnya.

Tetapi barangsiapa meneliti HUKUM YANG SEMPURNA, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya.
Yakobus 1:25 TB

Tapi ‘hukum yang sempurna’ yang dimaksudkan Yakobus bukanlah hukum Taurat perjanjian lama, karena hukum yang itu TIDAK memerdekakan orang.
Yesus sajalah yang memerdekakan orang, benar-benar merdeka.
Yesus-lah ‘hukum yang sempurna’, “Firman (yang hidup) yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.” (Yakobus 1:21).

Taurat perjanjian lama adalah ibarat cermin.
Lihatlah ke dalamnya dan yang anda temukan hanyalah kesalahan, kegagalan, ketidaksempurnaan, dosa anda.
Yakobus pada dasarnya sedang mengatakan, “Berhentilah memandangi dirimu di ‘cermin Taurat’. Berhenti memandangi ketidaksempurnaanmu, dan pandanglah Yesus dan kesempunaanNya yang mahamulia.”

Kita diubahkan bukan dengan memandangi diri kita.
Kita diubahkan SAAT MEMANDANG YESUS!

Ingin lihat kehidupan yang benar?
Jangan lihat Taurat, tapi lihatlah Yesus yang adalah kebenaran kita dari Allah.

#3. Jika anda hidup di bawah kasih karunia, mengapa tidak mengundang tetangga untuk tidur dengan pasangan anda?

Tanggapan saya :
Ucapan macam ini menunjukkan ketidakmengertian terhadap kasih karunia, yang adalah satu-satunya hal yang ” … mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini(Titus 2:12 TB).

Tn.Norris bertanya-tanya apa yang bisa menghentikan orang yang percaya kasih karunia mencuri dari supermarket Walmart?
Jujur saja, tak pernah terpikir oleh saya untuk mencuri dari Walmart.
Tapi saya bisa menduga mengapa seorang yang ‘bersukacita dalam Taurat’ bisa terpikir hal itu, karena salah satu fungsi Taurat adalah merangsang hawa nafsu dosa (Roma 7:5).

Silakan hidup di bawah Taurat, itu akan membuat anda sadar dosa (sin-conscious). Anda mungkin tidak melakukan perzinahan atau berbohong atau mencuri, tapi anda akan makin memikirkan dosa-dosa itu karena Taurat akan terus-menerus melarang anda melakukannya.
Seperti yang dijelaskan Paulus di Roma 7, Taurat tidak membantu anda mengatasi dosa. Sebaliknya, Taurat membantu dosa ‘mengatasi’ anda.
Taurat menyingkapkan masalah yang anda punya sehingga anda menyadari kebutuhan anda akan Yesus.

Tidak ada ujian yang lebih baik mengenai apakah seseorang telah mengajarkan Injil keselamatan Perjanjian Baru dari pada ini : bahwa akan ada yang orang yang salah memahaminya dan salah menafsirkan pesan itu sebagai hal berikut : bahwa karena anda diselamatkan hanya oleh kasih karunia saja tidak jadi masalah apapun yang anda lakukan; anda berdosa sesuka anda.
Karena itu justru akan memperbesar kemuliaan kasih karunia.
Jika pesan Injil keselamatan yang saya sampaikan tidak sampai menimbulkan kesalahpahaman yang demikian, maka pesan yang saya sampaikan bukan Injil …
~ D. Martin Llyod-Jones

#4. Taurat adalah pembimbing kita

Menurut artikel tersebut, perjanjian yang lama dicirikan oleh ‘aturan’, sementara perjanjian yang baru dicirikan oleh ‘prinsip’. Jika anda memahami prinsip yang melatarbelakangi aturan maka anda akan ‘menghasilkan’ berkat. Jadilah seperti Daud yang merenungkan Taurat Tuhan sepanjang hari, maka anda akan diberkati.

Tanggapan saya :
Bukankah itu pesan berbasis perbuatan?
Bukankah ini menghina Yesus yang didalamNya semua berkat rohani sudah disediakan (Efesus 1:3)?
Anda tidak bisa menghasilkan apapun.
Berusaha menghasilkan buah hanya akan merusak rencana Allah dalam hidup anda, membuat anda mandul dan menderita.
Buah yang Kristus ingin hasilkan dalam hidup anda tidak dihasilkan lewat mempraktekkan aturan atau mentaatinya.
Buah itu dihasilkan secara alami saat kita ‘tinggal’ di dalam Dia.

Taurat bukanlah guru atau pembimbing kita dalam arti agar kita memahami Firman.
Taurat adalah ‘adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan karena iman’ (Galatia 3:24 TB).
Spirit of thruthYesus mengatakan Roh Kudus-lah yang akan menuntun kita kepada ‘seluruh kebenaran’ (Yohanes 16:13).
Jika Roh Kristus yang mengajarkan pada anda segala yang perlu anda tahu, apa yang tersisa untuk diajarkan oleh Taurat?

#5. Yesus menyingkapkan seperti apa Taurat yang digenapi dalam kita terlihat

Yesus menggenapi Taurat dengan mati secara brutal di salib. Orang-orang yang mengatakan bahwa kita harus mengikuti teladan Yesus tidak pernah pergi kemana Yesus pergi.
Mereka menyuruh anda untuk mati, secara metaforis.
Mereka menyuruh anda agar melakukan apa yang Yesus katakan, tapi saat tiba pada hal-hal yang berat (seperti potong tangan, cungkil mata) mereka bilang Yesus sebenarnya tidak bermaksud demikian.

Tanggapan saya :
Menurut Tullian Tchividjian, masalah gereja saat ini bukanlah kasih karunia murahan, tapi hukum Taurat murahan, yang berpikir Allah bersedia menerima apapun yang dibawah standar kebenaran Yesus yang sempurna.
Saya sepenuhnya setuju.
Yesus-lah yang membuat anda benar, kudus dan selamanya menyenangkan dan dikenan Allah.
Apapun yang anda tambahkan kepada karya Yesus yang sempurna hanya akan dikurangi darinya.

Jika kita menghargai Taurat dengan sepantasnya, kita juga akan menghargai kasih karunia.
Seperti Tullian katakan, “Penghargaan yang tinggi terhadap Taurat akan menghasilkan penghargaan yang tinggi terhadap kasih karunia. Penghargaan yang rendah terhadap Taurat hanya akan menghasilkam penghargaan yang rendah terhadap kasih karunia”.

#6. Penyingkiran Taurat dari gereja adalah hal yang memalukan.

Tanggapan saya :
Katakan itu pada gereja Galatia.
Mereka jatuh dari kasih karunia karena membiarkan bagian kecil Taurat memasuki gereja dan kembali memperbudak mereka.
Paulus katakan mereka ‘bodoh’ karena melakukan Taurat, sebab “… semua orang, yang hidup dari pekerjaan hukum Taurat, berada di bawah kutuk (Galatia 3:10).
Pilihan anda mudah : mempercayai kasih karunia dan diberkati, atau mempercayai usaha anda mentaati Taurat dan berada di bawah kutuk.

Adakah tempat bagi Taurat dalam gereja?
Jika kita mengartikan gereja sebagai komunitas orang percaya, maka jawabannya adalah ‘Tidak ada’.
Seperti yang Paulus jelaskan di Roma 7, bagi orang percaya hidup di bawah Taurat sama dengan berselingkuh atau berzinah dari Yesus.

Kita bisa katakan, dengan segala hormat, Allah memberikan Taurat bukan untuk kita taati.
Dia memberikan Taurat untuk kita langgar!
Dia tahu benar kita tidak akan mampu mentaatinya.
~ Watchman Nee

#7. Pengkhotbah kasih karunia perlu menyadari lagi bahwa Taurat itu baik

Tanggapan saya :
Keluhan yang umum ditujukan kepada pengkhotbah hyper-grace adalah kami berpikir Taurat itu tidak baik.
Kami diberi cap antinomian karena kata mereka kami mengajarkan Taurat Allah itu cacat atau inferior.
Ini tuduhan berbau fitnah.

Dalam buku ‘The Hyper-Grace Gospel’ saya mengkaji isi pengajaran 40 pengkhotbah kasih karunia, dan saya menemukan tidak satupun yang tidak menghargai Taurat.
Seperti Paulus, kami beranggapan Taurat itu baik untuk tujuan Taurat diberikan, yaitu untuk menuntun orang kepada Kristus yang adalah akhir dan ‘… kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya’ (Roma 10:4).

Jika anda beristirahat dalam kasih karunia Allah, anda tidak butuh Taurat.
Jika anda aman dalam anugerah kebenaranNya, anda tak butuh Taurat.
Sebaliknya, jika anda yakin pada kebenaran anda sendiri, anda butuh Taurat (Roma 3:19)!!

#8. Kasih karunia membuat Taurat makin relevan

Tanggapan saya :
Pemikiran yang karut-marut seperti ini menunjukkan betapa besar kebingungan yang beredar dalam gereja saat ini.

Orang mengatakan, “Kita butuh kasih karunia dan Taurat. Kasih karunia menolong anda melakukan Taurat. Allah memberi kita kasih karunia supaya kita mampu mentaati Taurat.”

Sungguh suatu pengajaran yang sangat berbahaya!
Kalau anda memakan umpan ini, anda akan mengutuk apa yang Allah berkati, anda akan jatuh dari kasih karunia, dan menjadi suam seperti jemaat Laodikia (dibahas dalam serial Laodikia) dan menjadi tak punya kasih seperti jemaat Efesus (dalam artikel ‘Meninggalkan Kasihmu yang Semula’).

Artikel majalah Charisma menyuruh anda menyeimbangkan sesuatu yang tidak bisa diseimbangkan.
Itu membuat anda mencampurkan tuntutan Taurat yang membawa kematian dengan kasih karunia Allah yang memberi kehidupan.
Keduanya tidak bisa dicampur.

Saya dengan yakin mengatakan kepada semua pengkhotbah hyper-grace bahwa ajakan untuk menyeimbangkan seperti itu adalah PERCAMPURAN.
Seperti Yesus dan para penulis kitab Perjanjian Baru katakan berulang-ulang, silakan anda hidup dalam kasih karunia ATAU dalam Taurat.
Tapi anda tidak bisa hidup di bawah keduanya!
Anda tak bisa panas dan dingin pada saat yang sama.
Anda juga tak bisa hidup dalam cara lama daging sekaligus dalam cara baru Roh.
Anda tidak bisa mempercayai kasih karunia sekaligus mempercayai kemampuan anda mentaati Taurat.

Setiap pengkhotbah kasih karunia akan mendorong anda menaruh iman anda dalam Yesus dan karyaNya yang sempurna.
Jika yang tidak setuju dengan kami menyuruh anda merenungkan Taurat siang dan malam, kami dorong anda untuk merenungkan Yesus.
Dia yang sudah memulai pekerjaan indah dalam anda, maka Dia pasti akan menyelesaikan apa yang telah Dia mulai.

law-vs-grace

[Paul Ellis : “Does the Hyper-Grace Gospel Promote Lawlessness? A Response to Daniel Norris”; 9 September 2014]

Silakan check tulisan terjemahan asli dan penerjemahnya: Mona Yayaschka

 


Tuesday, December 8, 2015

#Ayub Bertemu Kasih Karunia (bagian 4)

Pengajaran tradisional menceritakan bagaimana Ayub menghadapi penderitaan yang tak terperi dengan kesabaran, ketenangan dan ketabahan yang luarbiasa. Ayub adalah raksasa iman yang tak pernah mengatakan hal yang salah dan menjadi contoh yang bagus untuk kita ikuti.
Salah.

Seperti telah kita lihat di artikel-artikel sebelumnya dalam seri tentang Ayub ini, dia adalah perengek yang merasa benar-diri yang mengeluh kepada Allah. Dia menyalahkan Allah atas kemalangannya, bahkan menuduh Allah berlaku tak adil.
Hal ini membuat saya makin merasa punya kesamaan dengan Ayub karena saya juga telah melewati saat-saat berat; dan saat melewatinya saya bergumul dengan pikiran-pikiran yang serupa dengan yang Ayub lontarkan.

Throne-In-The-HeavenliesT“Ya Allah, Kau dimana?”
“Tuhan, Engkau benci padaku ya?”
“Kenapa Engkau meninggalkan aku?”
“Apakah Engkau peduli?”
Hal bodoh sebenarnya, tapi bisa dimaklumi. Dalam saat-saat lemah kita semua tergoda bicara seperti ini.

Kitab Ayub mencatat hal-hal bodoh yang diucapkan orang saat mereka sedang melewati kesukaran, seperti, “Allah memberi dan mengambil.”
Sayangnya, kita lebih memperhatikan kata-kata orang yang terluka ini daripada memperhatikan kata-kata Allah yang ‘menyembuhkan’. Dan apa yang Allah katakan di kitab Ayub sangatlah menakjubkan.

APA YANG ALLAH KATAKAN?

Lalu bertanyalah Tuhan kepada Iblis: “Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorang pun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.”(Ayub 1:8)
And the Lord said unto Satan, Hast thou considered my servant Job, that there is none like him in the earth, a perfect and an upright man, one that feareth God, and escheweth evil? (Job 1:8)

Ayub jauh dari sempurna, tapi Allah menyebut dia ‘a perfect and an upright man’.
Ayub adalah seorang penakut yang percaya takhyul. Tapi Allah mengatakan dia sempurna, saleh dan jujur.
Beberapa ayat kemudian, Alkitab menulis salah satu pernyataan yang paling luarbiasa dalam sejarah :
Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut (Ayub 1:22)
Ciyus lo?

Ayub berulangkali menuduh Allah melakukan hal yang tidak baik kepadanya, seperti Allah tak adil (Ayub 27:2), Allah menembaki dia dengan panah beracun (Ayub 6:4) dan Allah memahitkan hatinya (Ayub 27:2).
Dia mengatakan begitu banyak hal konyol tentang Allah, sampai-sampai Elihu katakan Ayub adalah orang bermulut besar yang omongannya sia-sia dan banyak bicara tanpa mengerti apa yang dia katakan (Ayub 34:35, 35:16)

Tapi putusan final dan resmi – menurut versi Hakim Agung yang menghakimi semua manusia dan yang sengaja dicatat Alkitab supaya semua orang bisa membacanya – adalah : Ayub tidak berbuat dosa.
Menurut Alkitab ia tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut, walaupun ia melakukannya.
Ada apa ini?
Apakah Allah salah menilai Ayub?
Atau, apakah Alkitab salah mencatat?

ALLAH MENULIS ULANG SEJARAH

God-on-ThroneAllah melihat segalanya dari perspektif kekekalan. Dia telah melihat akhir dari sejak awal dan Dia tahu bahwa Ayub akan melalui segala pencobaan dan akan diubah secara radikal oleh kasih karunia.
Ayub disebut sebagai sempurna, orang benar/saleh dan jujur bukan karena kelakuannya yang tak bercacat cela, atau karena kata-katanya sempurna atau banyaknya korban yang dipersembahkannya.
Ayub disebut benar dan sempurna karena ALLAH YANG BILANG BEGITU dan apa yang Allah katakan jadi kenyataan.

Ingat kan dengan Gideon yang ditemui malaikat di pemerasan anggur?
Malaikat itu berkata, “Tuhan menyertaimu, hai pahlawan yang gagah berani!” (Hakim-hakim 6:12).
Gideon pada saat itu adalah seorang penakut. Dia mengirik gandum di tempat pemerasan anggur yang tersembunyi dari orang Midian musuh mereka. Sekalipun gelar ‘pahlawan yang gagah berani’ tak cocok buatnya saat itu, tapi itu menjadi kenyataan karena ALLAH YANG BILANG BEGITU.

Kenapa Allah bilang Ayub tidak bersalah padahal jelas-jelas ia bersalah?
Karena kasih berbicara kepada IDENTITAS sejati Ayub, bukan keadaan Ayub.
Diselubungi jubah kebenaran yang Allah berikan, Ayub tidak dihakimi sebagai pendosa tapi disebut sebagai seorang yang sempurna, sekalipun perbuatannya jauh dari sempurna.

Jika anda merasa ini sulit diterima, Alkitab melakukan hal yang sama di Ibrani 11 saat penulisnya membuat daftar berisi para pengecut, penipu, pembunuh, pezinah, pelacur; dan menyebut mereka pahlawan iman TANPA menyebut dosa mereka.
Kasih tidak menyimpan kesalahan (1 Korintus 13:5), ingat?
Ayub tidak berbuat dosa … (Ayub 1:22)
Ayat ini tidak menyebutkan kelemahan karakter Ayub, tapi bercerita banyak mengenai karakter Allah yang murah hati, yang adalah inti cerita yang sesungguhnya.

Allah tidak memperlakukan Ayub sesuai dengan yang layak diterimanya, tapi sesuai dengan kasih karunia-Nya.
Ini kabar baik bagi kita yang telah berdosa dan gagal. Kisah hidup anda mungkin mirip film bencana kolosal – satu kegagalan yang epik diikuti oleh kegagalan epik lainnya. Tapi kasih karunia akan mengubah kisah anda dan memberikan akhir kisah yang jauh lebih baik ketimbang yang layak anda dapatkan.

AGAMAWI VS KASIH KARUNIA

Tak sekalipun saat melewati ini semua Ayub berdosa, tak sekalipun ia menyalahkan Allah (Ayub 1:22, terjemahan The Message)
Ada 2 cara membaca ayat ini.

Agamawi lakukan-sendiri akan berkata, “Lihat Ayub. Pelajari Ayub. Jadilah seperti Ayub.”
Tapi dalam cara yang demikian tersimpan sikap bersandar pada diri sendiri. Ini alamat menuju bencana. Anda tidak akan cukup kuat menghadapi ujian hidup dengan kekuatan diri sendiri.

Tapi jika anda membaca ayat ini lewat lensa kasih karunia, maka pesan yang anda dapat adalah, “Lihat betapa besarnya kasih Allah! Lihat apa yang Allah lakukan kepada pendosa seperti Ayub!”
Ini penting anda pahami sebab jika anda menjadikan Ayub sebagai patokan, anda akan melewatkan kasih karunia Allah.

Sayangnya, itulah yang banyak terjadi di gereja. Dengan membuat kisah Ayub menjadi kisah yang memuliakan daging, orang percaya sedang memisahkan diri mereka dari Kristus dan memposisikan diri dalam kegagalan.
Sejauh apa kita meninggikan Ayub, sejauh itulah kita ‘mengurangi’ kasih karunia.
Jika Ayub adalah orang yang sempurna, ia tentu tak membutuhkan bantuan Allah. Tapi Ayub bukanlah seorang yang sempurna, dan ia sangat butuh ditolong.
Dan saat akhirnya Ayub menyadari ini — setelah 40 pasal panjang berisi ucapan yang mengasihani diri sendiri — Ayub sangat diberkati.

Apa yang iblis curi, Allah mengembalikan dua kali lipat.
Keren kan?
Iblis meng-KO Ayub, tapi Allah menegakkan dia kembali. Iblis mengayak Petrus tapi Allah menjadikan dia rasulNya.
Iblis mungkin sudah mencuri pekerjaan anda, kesehatan anda, kehidupan anda; tapi Allah-lah yang memegang kata final dan Allah selalu mendatangkan kebaikan dari apapun yang terjadi bagi orang-orang yang dikasihiNya.
Bagaimana saya bisa tahu? Karena ALLAH YANG BILANG BEGITU.

Kitab Ayub bukanlah kisah tentang orang baik yang melewati hal yang tak baik.
Kitab Ayub adalah tentang Allah yang baik yang mengasihi kita apapun yang terjadi dan yang selalu rindu memberkati kita apapun yang kita katakan atau lakukan.
Itulah pesan kitab Ayub sesungguhnya dan itulah kabar baik kasih karunia.

God-is-Good

[Paul Ellis : “Job’s Grace Encounter”; 4 November 2015]

Silakan check tulisan terjemahan asli dan penerjemahnya: Mona Yayaschka


Saturday, October 17, 2015

Level 1 Pelaj. 10 – Identitas Dalam Kristus (Bagian 2)

Dalam pelajaran terakhir, kita membahas apa artinya dilahirkan kembali, bahwa dalam roh kita, hati kita berubah. Kita membaca 2 Korintus 5:17, yang mengatakan, “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.” Kita mulai melihat bahwa ketika kita dilahirkan kembali, transformasi total telah terjadi dalam roh kita, dan satu-satunya cara untuk mengetahui apa yang telah terjadi dalam roh kita adalah melalui Firman Tuhan. Kita tidak bisa melihat melalui hal-hal eksternal, dan kita tidak bisa melihat melalui emosi kita, karena emosi ada di ranah soulish (jiwani). Tetapi dalam bagian roh kita, ada suatu transformasi total terjadi.

new selfIjinkan saya menggunakan beberapa ayat kitab suci yang menunjukkan hal-hal yang terjadi ketika seseorang menerima Yesus dalam hidup mereka. Efesus 4:24 mengatakan, ” dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.” Ketika seseorang dilahirkan kembali, roh mereka menjadi benar dan sungguh-sungguh kudus. Alkitab sesungguhnya berbicara tentang dua jenis kebenaran.

Ada suatu kebenaran yang Anda hasilkan melalui tindakan-tindakan Anda sendiri, dan Anda harus menjaga jenis kebenaran itu dalam hubungan dengan orang lain. Jika Anda tidak hidup benar dan melakukan yang benar, bos Anda dapat memecat Anda atau pasangan Anda mungkin menceraikan Anda; jadi Anda harus memiliki kebenaran anda sendiri. Namun, Allah tidak menerima Anda berdasarkan kebenaran eksternal Anda. Tuhan sesungguhnya memberikan kepada Anda kebenaran-Nya.

Dalam 2 Korintus 5:21 dikatakan bahwa Allah Bapa membuat Anak menjadi dosa bagi kita sehingga kita bisa dibuat menjadi kebenaran Allah di dalam Dia. Jadi ada kebenaran yang jauh melampaui kebenaran eksternal dan didasarkan pada apa yang Tuhan lakukan bagi kita. Kita benar-benar menerima kebenaran Allah karena iman di dalam Kristus. Kita diciptakan dalam kebenaran dan kekudusan sejati. Kita tidak bertumbuh kepada kebenaran itu; kita sudah menjadi benar. Definisi sederhananya adalah bahwa kita sudah berada dalam posisi benar dengan Allah.

Tuhan senang dengan kita berdasarkan Kristus, bukan pada hal lain. Roh kita adalah di mana perubahan itu terjadi. Kita sudah diciptakan dalam kebenaran dan kekudusan sejati dan adalah ciptaan-ciptaan baru. Efesus 2:10 mengatakan, “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya.” Dalam roh kita, kita sempurna dan lengkap. Tidak ada dosa atau ketidakcukupan. Efesus 1:13 mengatakan, “ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.”

Beberapa dari Anda mungkin berpikir, Nah, ketika saya pertama kali percaya kepada Tuhan, saya percaya saya benar-benar diampuni dan dibersihkan, dan semuanya menjadi baik. Tapi sejak saat itu, saya telah berdosa, saya telah gagal terhadap Tuhan lagi. Jika Anda demikian, Anda gagal dalam tindakan Anda dan dan bagian mental dan emosional Anda, tapi roh Anda tidak berbuat dosa. Roh itu telah disegel seperti seorang wanita menempatkan buah ke dalam stoples dan kemudian menempatkan parafin di atasnya untuk membuatnya kedap udara dan untuk menjaganya dari semua kotoran di luar. Allah telah menyegel Anda, jadi ketika Anda dilahirkan kembali, Anda menerima roh baru, dan dosa tidak menembus ke dalam roh Anda. Anda telah memiliki identitas baru. Untuk Anda memiliki hubungan dengan Allah, Anda harus bersekutu dengan dan menyembah Dia berdasarkan siapa Anda dalam roh Anda bukan siapa Anda dalam daging Anda.

Ini benar-benar adalah transformasi besar dalam kehidupan Kristen, bahwa seseorang harus berubah dalam identitas mereka. Anda harus berhubungan dengan Tuhan tidak berdasarkan pada apa yang Anda lakukan di alam fisik, bukan pada apa yang Anda pikirkan dalam pikiran Anda, tetapi karena siapa Anda dalam roh berdasarkan apa yang telah Dia lakukan kepada / untuk Anda. Itu adalah suatu pekerjaan yang sudah selesai, sesuatu yang tidak berfluktuasi (bolak-balik berubah). Anda telah diciptakan dalam kebenaran dan kekudusan sejati. Itulah bagian roh Anda, dan untuk bersekutu dengan Allah, Anda harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran. Anda harus berdiri dalam identitas siapa Anda dalam Kristus ini.

 

♡ ✞ ♡

Pertanyaan-pertanyaan Pemuridan

1. Bacalah 1 Korintus 6:17. Satu-satunya cara kita bisa tahu bahwa transformasi total telah terjadi dalam roh kita adalah dengan Firman Tuhan. Apa yang ayat ini katakan telah terjadi pada kita?

2. Bacalah Efesus 3:17. Di manakah Kristus sekarang tinggal?

3. Bacalah Efesus 3:17. Bagaimana hal ini terjadi?

4. Bacalah 1 Yohanes 5:12. Apa yang harus kita miliki untuk memperoleh keselamatan?

5. Bacalah Kolose 1:26-27. Apakah misteri yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari generasi ke generasi tetapi sekarang telah dibuat menjadi dikenal?

6. Bacalah Efesus 4:23-24. Apa yang telah diciptakan dalam kebenaran dan kekudusan yang sejati?

7. Bacalah 2 Korintus 5:21. Kebenaran siapakah yang kita miliki?

8. Bacalah Efesus 1:4. Apa posisi orang percaya di hadapan Allah?

9. Bacalah Efesus 1:6. Bagaimana kita telah diterima?

*⁂*

Ayat-ayat Kitab Suci untuk Gunakan dengan Pertanyaan

1 Korintus 6:17 – “Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia.” (“But he that is joined unto the Lord is one spirit.”)

Efesus 3:17 – “sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih.”

1 Yohanes 5:12 – “Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup.”

Kolose 1:26-27 – “[26] yaitu rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari turunan ke turunan, tetapi yang sekarang dinyatakan kepada orang-orang kudus-Nya. [27] Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di tengah-tengah kamu (NKJV: Kristus di dalammu), Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan!”

bits-christ-in-you1Efesus 4:23-24 – “[23] supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya. [24] dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.

2 Korintus 5:21 – “Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.”

Efesus 1:4 – “Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.”

Efesus 1:6 – “supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya.”

 

♔  ✞ ♕

Pelajaran ini diterjemahkan dan diedit dari tulisan Andrew Wommack, bagian dari 48 Pelajaran Dasar Kekristenan – Penginjilan Pemuridan Lengkap | Christ of Grace (http://ift.tt/1ISgZvn)

Nantikanlah serial pelajarannya setiap Sabtu!

Free Download / Unduh Bahan: Pemuridan – Level 1 Pelajaran 10.

Catatan: Oleh kasih karunia ini tidak untuk diperjualbelikan, hanya karena dan bagi Kristus. Jika Anda membutuhkan Kunci Jawaban, silakan Kontak saya di sini


Saturday, October 10, 2015

Level 1 Pelaj. 9 – Identitas Dalam Kristus (Bagian 1)

(Silakan free-download / unduh gratis Bahan ini dalam bentuk pdf (A4) pada tautan di akhir artikel ini!)

2 Korintus 5:17 mengatakan, “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.” Ungkapan “di dalam Kristus” adalah istilah yang digunakan lebih dari 300 kali dalam Perjanjian Baru, selalu mengacu pada hubungan penyatuan vital dengan Allah. Begitu hal itu terjadi, Anda menjadi suatu [makhluk] ciptaan (creature) baru. Beberapa terjemahan benar-benar mengatakan “suatu [hasil pen]ciptaan (creation) baru.”

anotherflower6Ini mengarahkan kita ke persoalan kritis yang saya percaya sangat penting untuk memahami identitas baru Anda dalam Kristus: Ini tidak terjadi di alam fisik. Ini tidak berbicara tentang tubuh fisik Anda, untuk mengatakan bahwa tubuh Anda sepenuhnya berubah, bahwa penampilan Anda berubah. Jika seseorang gemuk sebelum mereka diselamatkan, mereka masih akan menjadi gemuk setelah itu, kecuali mereka melakukan diet. Ini juga tidak berbicara tentang bagian mental atau emosional Anda -apa yang kebanyakan orang anggap sebagai “diri mereka” yang nyata. Jika Anda tidak terlalu pintar sebelum Anda diselamatkan, Anda tidak akan menjadi terlalu pintar setelah Anda diselamatkan, tapi Anda masih akan memiliki banyak kenangan dan pikiran yang sama.

Ada suatu bagian ketiga, dan dengan proses pembersihan menurut ayat ini, itu seharusnya menjadi bagian dari diri kita yang berubah – roh manusia kita. Suatu ayat Alkitab yang memverifikasi hal ini adalah 1 Tesalonika 5:23 di mana Paulus berdoa untuk jemaat Tesalonika, “Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.” Ayat itu menunjukkan bahwa kita memiliki roh, jiwa, dan tubuh. Bagian tubuh sangat jelas. Ini adalah bagian dari kita yang terlihat, pribadi luaran kita. Kita semua menyadari bahwa ada bagian lain yang melampaui itu; emosional, bagian mental kita; yang Kitab Suci sebut sebagai jiwa (atau nyawa). Kita tahu bahwa meskipun seseorang mungkin tidak secara fisik menyentuh Anda, mereka dapat menyentuh Anda dengan kata-kata mereka, baik dengan cara yang positif ataupun negatif. Kebanyakan orang selaras dengan bagian fisik dan jiwani mereka, tetapi menurut Alkitab ada suatu bagian lain yaitu roh.

Roh adalah bagian dari kita yang berubah dan baru setelah saat keselamatan. Inilah sebenarnya bagian yang memberi hidup. Yakobus 2:26 mengatakan, “Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati.” Itu menunjukkan bahwa roh itulah sebenarnya yang meniupkan kehidupan ke dalam tubuh fisik kita. Ini adalah tempat dari mana hidup kita berasal. Dalam Kejadian 2 ketika Tuhan menciptakan Adam dan Hawa, tubuh Adam itu sudah selesai, tapi nanti kemudian Allah meniupkan nafas kehidupan ke dalam dia. Kata “bernapas” (atau meniup) dalam bahasa Ibrani di Perjanjian Lama ini adalah kata yang sama persis yang kita gunakan untuk napas, dan itu diterjemahkan sebagai “roh” di bagian-bagian lain. Allah menciptakan tubuh fisik dan jiwani pribadi Adam, tapi kemudian Dia meniupkan ke dalam dia nafas kehidupan dan ia menjadi suatu jiwa yang hidup. Roh adalah bagian dari kita yang memberi hidup.

Sebelum saat keselamatan, sebelum seseorang membuat suatu komitmen total hidup mereka dan Tuhan yang masuk ke dalam mereka, roh di dalam diri mereka mati. Efesus 2:1 (AV) mengatakan, “Kamu telah dibangkitkan [dibuat hidup], yang dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu (tanda kurung dari saya). Kita tahu bahwa kita masih hidup sebelum kita dilahirkan kembali, tetapi kata “mati” itu berbicara tentang spiritual.

Kematian dalam Alkitab tidak berarti berhenti untuk eksis, sebagaimana sebagian orang zaman ini berpikir begitu. Secara harfiah kematian berarti “pemisahan.” Ketika seseorang meninggal secara fisik, mereka tidak berhenti ada. Alkitab mengajarkan bahwa mereka akan pergi ke hadirat Tuhan atau ke hadirat neraka. Jiwa dan roh itu masih terus hidup, tapi ada pemisahan dari tubuh fisik yang mati dan membusuk.

Ketika Kejadian 2:17 mengatakan pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati,” itu tidak berarti mereka akan mati secara fisik melainkan secara spiritual, bahwa mereka menjadi terpisah dari Allah. Roh, bagian yang Tuhan nafaskan ke dalam diri kita, yang benar-benar memberikan kehidupan dan motivasi itu, menjadi terpisah dari kehidupan supernatural Allah … hidup-Nya yang kudus dan lengkap … apa yang Alkitab sebut sebagai hidup “zoe” atau “hidup dalam suatu arti yang mutlak atau berkelimpahan.” Keberadaan manusia kemudian mulai merosot. Dia masih berfungsi, tapi ia berfungsi secara independen, terpisah dari Allah. Itulah apa yang benar-benar menyebabkan semua masalah dalam hidup kita … semua stres emosional kita.

Ketika seseorang datang kepada Tuhan, mereka menerima roh yang baru dan dilahirkan kembali, yang merupakan istilah yang digunakan Yesus dalam Yohanes 3:5. Dengan cara yang sama seseorang lahir secara fisik dengan suatu roh, jiwa, dan tubuh, ketika ia dilahirkan kembali, ia menerima Roh Kristus. Galatia 4:6 mengatakan, “Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: “ya Abba, ya Bapa!”” Allah secara harfiah menempatkan Roh-Nya ke dalam diri kita, dan kita sekarang memiliki suatu kualitas hidup baru, suatu identitas baru, dan merupakan seorang yang sama sekali baru dalam roh kita.

sons of GodKehidupan Kristen sesudah itu adalah belajar dalam bagian soulish (jiwani) Anda, di alam mental, apa yang telah terjadi dalam roh Anda. Kebenarannya adalah, sepertiga dari keselamatan diri Anda telah selesai ketika Anda menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan. Roh Anda menjadi benar-benar berubah. Ini adalah roh yang sama persis yang Anda akan miliki sepanjang kekekalan. Roh itu sudah memiliki kasih, sukacita, damai sejahtera, dan dipenuhi oleh kehadiran Allah. Tidak ada kekurangan atau ketidakcukupan dalam roh Anda, tetapi Anda harus memahaminya, itulah alasan mempelajari Firman Tuhan sangat penting untuk kehidupan Kristen. Anda adalah orang yang benar-benar baru, tapi sampai Anda mendapatkan pengetahuan itu, [jiwa] Anda tidak akan berubah. Kemenangan dalam kehidupan Kristen datang ketika Anda dapat memandang ke dalam Firman, yang adalah Roh dan kehidupan, melihat siapa diri Anda, melihat apa yang telah Allah selesai lakukan, dan mulai mempercayainya.

♡ ✞ ♡

Pertanyaan-pertanyaan Pemuridan

1. Bacalah 2 Korintus 5:17. Jika seseorang berada di dalam Kristus, mereka adalah apa?

2. Bacalah 2 Korintus 5:17. Apa yang terjadi dengan hal-hal lama?

3. Bacalah 2 Korintus 5:17. Hal apa yang telah menjadi baru?

4. Bacalah Efesus 2:1. Apa kondisi Anda sebelum Anda dilahirkan kembali, atau dibuat menjadi hidup?

5. Bacalah Efesus 2:2. Sebagai seorang yang tidak percaya, bagaimana Anda berjalan, atau hidup?

6. Bacalah Efesus 2:3-5. Tuhan kaya akan apa?

7. Bacalah Efesus 2:4. Mengapa Tuhan begitu berbelas kasih?

8. Bacalah Efesus 2:5. Apa yang Tuhan lakukan bagi kita ketika kita masih mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa?

9. Bacalah Efesus 2:5. Bagaimana Allah menyelamatkan kita?

10. Bacalah 1 Korintus 6:9-10. Dapatkah Anda terhubung dengan salah satu deskripsi di daftar ini?

11. Bacalah 1 Korintus 6:11. Apakah kata “dahulu” itu adalah kondisi di masa lalu, sekarang, atau masa depan?

12. Bacalah 1 Korintus 6:11. Ketika Anda “dilahirkan kembali,” apa tiga hal yang terjadi padamu?

13. Bacalah 1 Korintus 6:11. Apakah ini adalah kondisi masa lalu, sekarang, atau masa depan?

14. Bacalah 1 Korintus 6:17. Dia yang menyatukan dirinya kepada Tuhan adalah ___________________ dengan Dia.”

*⁂*

Ayat-ayat Kitab Suci untuk Digunakan dengan Pertanyaan

2 Korintus 5:17 – “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.”

Efesus 2:1 – “Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.”

Efesus 2:2 – “Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.”

Efesus 2:3-5 – [3] Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain. [4] Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, [5] telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita  —  oleh kasih karunia kamu diselamatkan  —  “.

1 Korintus 6:9-10 – [9] Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit, [10] pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.”

1 Korintus 6:11 – “Dan beberapa orang di antara kamu demikianlah dahulu. Tetapi kamu telah memberi dirimu disucikan, kamu telah dikuduskan, kamu telah dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita.”

1 Korintus 6:17 – “Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia.” (“But he that is joined unto the Lord is one spirit.”)
satu roh dg Kristus

♔  ✞  ♕

Pelajaran ini diterjemahkan dan diedit dari tulisan Andrew Wommack, bagian dari

48 Pelajaran Dasar Kekristenan – Penginjilan Pemuridan Lengkap | Christ of Grace (http://ift.tt/1ISgZvn)

Nantikanlah serial pelajarannya setiap Sabtu!

Free Download / Unduh Bahan: Pemuridan – Level 1 Pelajaran 9.

Catatan: Oleh kasih karunia ini tidak untuk diperjualbelikan, hanya karena dan bagi Kristus. Jika Anda membutuhkan Kunci Jawaban, silakan Kontak saya di sini


Monday, August 17, 2015

Dirgahayu Indonesia ke-70!

cross chainsSelamat Hari Kemerdekaan, Indonesia!

Happy Independence Day, Indonesia!

* * * * * * *

“Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka.” Yoh 8:36

“Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.” Gal 5:1

“Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.” Gal 5:13

 

~*70 tahun Indonesia memasuki Yobel Besar!*~

Hanya oleh kasih karunia KRISTUS!

MERDEKA!!!


Saturday, May 23, 2015

#Wallpaper “Abide in the #Vine” – #gratis

Silakan unduh gratis (free download) wallpaper “Abide in the Vine” untuk koleksi Anda dengan mengklik gambar di bawah!

:)

Allah menghasilkan buah melalui kita ~ sama seperti ranting yang hanya merupakan saluran kehidupan bagi getah pokok anggur, dicangkokkan ke dalam partisipasi/kesatuan yang penuh sukacita dengan kehidupan dari pokok anggur, sehingga SANG KEHIDUPAN ITU dapat memiliki ekspresi di dalam dan melalui banyak ranting!!

Bacalah artikel “Kristus Sebagai Kehidupan” dan diberkatilah lebih lagi! Anda juga bisa mengunduh lukisan ini dengan mengklik gambarnya di artikel tersebut.

John15_5Silakan unduh gratis gambar besarnya dengan mengklik gambar

Catatan:

Gambar-gambar besar ini diunduh dari situs lain.
Kemungkinan besar gambar aslinya memiliki copy right. Karena itu harap tidak diperjualbelikan atau dipergunakan untuk keuntungan pribadi, melainkan pakailah untuk membangun iman pribadi maupun orang lain di sekeliling Anda sebagai berkat anugerah-Nya!

Kristus Yesus memberkati Anda dalam Kasih Karunia-Nya!


Thursday, May 21, 2015

Apa Yang #Tuhan Tidak #Mau Lakukan Tidak #Bisa Dia Lakukan

Pada satu titik dalam karakter ilahi Tuhan, “tidak bisa” dan “tidak mau” berpadu menjadi satu hal yang sama. Ayat Kitab Suci berkata “mustahil” (Titus 1:2) bagi Allah untuk berdusta. Namun bagaimana ini bisa terjadi?

god-does-not-lie

Tuhan tidak berdusta.

Bukankah Allah memiliki kebebasan bawaan untuk berdusta jika saja Dia mau? Lagipula Dia sepenuhnya berkuasa. Tidakkah itu memberi-Nya hak, kuasa, otoritas, kemampuan untuk berdusta kapanpun, dimanapun dan kepada siapapun yang Dia mau?

Bahkan kalaupun kita sedang berbincang secara hipotetis, tidak dapatkah Tuhan menceritakan suatu dusta gemuk besar jika Dia memutuskan melakukannya? Tidak! Sama sekali tidak mungkin! Tidak jika benar ayat yang mengatakan adalah MUSTAHIL bagi Allah untuk berdusta. Bagaimana bisa begini?

Nah, hanya ada satu penjelasan yang bisa diterapkan. Jika Allah tidak mau melakukan sesuatu, maka Dia tidak akan bisa. “Tidak mau” dan “tidak bisa” berarti hal yang persis sama bagi-Nya. Tuhan itu begitu dimurnikan dalam tujuan sempurna, begitu royal dalam terang cinta, dan begitu konstan dalam karakter yang konsisten, bahwa DIA “TIDAK AKAN” DAN “TIDAK BISA” MELANGGAR SIFAT-NYA SENDIRI —— TIDAK PERNAH —– TAK AKAN PERNAH!

Perbedaan ini tidak hanya bersifat semantik. Kita, sebagai manusia, semua seringkali berbohong pada berbagai tingkat, kepada diri kita sendiri, kepada orang lain, kepada Allah, melalui baik kelalaian maupun tugas, melalui melebih-lebihkan, meminimalisasi ataupun distorsi. Biarlah Allah benar dan setiap manusia pembohong. Roma 3:4.

Berlawanan dengan Allah, “tidak mau” dan “tidak bisa” KITA berarti dua hal yang sama sekali berbeda. Kita BISA berbohong di setiap saat dan tempat, dan kita memang sering MELAKUKANNYA. Kadang-kadang kita TIDAK MAU dan TIDAK berbohong pada situasi tertentu, tetapi jika ada cukup tekanan tambahan yang diterapkan, kita pasti BISA segera melakukannya.

Tapi, karakter Tuhan yang sempurna telah membuat dosa “tidak mungkin” bagi-Nya. Sifatnya telah melampaui jauh di atas dosa bahkan sebagai suatu kemungkinan hipotetis. Yesus telah membuktikan itu dengan tetap tanpa dosa di bumi, tanpa dosa selagi Dia menyiksa neraka, dan tanpa dosa ketika Dia naik ke Surga.

Kita juga akan pada akhirnya mencapai keadaan kesempurnaan tanpa dosa yang sama di mana “tidak mau” kita bergabung dengan “tidak bisa” kita. Kita “tidak akan (mau)” melakukan dosa karena kita “tidak bisa” melakukan dosa. Inilah semua tentang apa yang merupakan akhir perjalanan iman. Ini adalah karya pengudusan Roh Kudus yang Yesus katakan bertumbuh dan bertumbuh dan bertumbuh dari dalam diri kita sampai “keseluruhan” keberadaan kita telah “dikhamirkan” dengan Kerajaan Allah. Lukas 13:21.

kingdomleaven3

“Kerajaan Allah seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya.” (Lukas 13:21)

Dan dinamika ini tidak hanya berlaku untuk berbohong. Ini juga menjelaskan mengapa Allah tidak pernah memaksa, membunuh, melukai, menindas, menimpa atau bertindak dalam cara APAPUN yang tidak layak lainnya ke arah kita. Ini tidak ada dalam sifat-Nya saja. Dia tidak akan melakukannya karena Dia tidak bisa melakukannya. Dia tidak bisa melakukannya karena Dia tidak akan / mau melakukannya. Kata-kata itu berarti hal yang sama KARENA Allah secara sempurna berada dalam kesatuan dan dengan mulus terjalin dalam kemurnian dan kesempurnaan.

“Bagaimana Engkau bisa menjadi Mahakuasa, ya Allah, jika Engkau tidak dapat melakukan semua hal? Bagaimana Engkau dapat melakukan semua hal jika Engkau tidak dapat berdosa — jika Engkau tidak bisa berbohong, jika Engkau tidak dapat membuat yang palsu menjadi yang benar? Jika Engkau tidak dapat berbuat dosa, Engkau tidak dapat mengklaim untuk menjadi yang sama dalam melakukan segala sesuatu. Atau apakah dosa itu berasal bukan dari kekuasaan (keberdayaan), tapi dari ketidakberdayaan? Karena mereka yang melakukan dosa memiliki begitu sedikit kekuatan atas kodrat mereka sendiri sehingga mereka benar-benar mencelakakan diri mereka sendiri. Mereka bergantung pada belas kasihan dari kekuatan-kekuatan yang mereka tidak dapat lawan ….

Semakin orang memiliki kekuatan untuk berbuat dosa, semakin mereka menjadi tidak berdaya. Jadi Tuhan Allah, pada kenyataannya Engkau lebih sungguh-sungguh Maha Kuasa karena Engkau tidak dapat bertindak melalui ketidakberdayaan.” Saint Anselm, Prosologion, Bab 7.

Seperti yang Anselm katakan, Tuhan bersifat Maha Kuasa hanya dalam konteks karakter-Nya. Dia semuanya ADALAH baik, penuh kasih, heroik dan penuh belas kasihan KARENA inilah sifat inti dari cahaya dan cinta yang Yesus ungkapkan. Tapi, Dia semuanya BUKAN penuh murka, kekerasan, kejam dan kebencian dengan penuh kuasa KARENA Dia tidak bisa dan tidak akan beroperasi dalam motif dan tujuan yang beracun dan tidak layak ini.

Setelah kita memahami apa yang Allah “tidak ingin” dan “tidak bisa” dengan cara yang jelas, kita sekarang siap untuk memahami kebaikan Allah yang “bisa” dan “mau”. “Bisa” dan “mau / ingin” juga berarti hal yang persis sama bagi Allah. Tuhan SELALU bersegera “menginginkan dan melakukan” kebaikan tertinggi yang tersedia yang iman kita bisa terima.

 

Catatan:

Ini adalah terjemahan dari pos yang ditulis oleh Richard Murray.

You can also read the original English note on facebook: WHAT GOD WILL NOT DO HE CANNOT DO


Sunday, May 17, 2015

Lukisan “Terimalah #Kerajaan #Kristus Sepenuhnya” – #gratis

Silakan unduh gratis (free download) lukisan “Terimalah Kerajaan Kristus Sepenuhnya” untuk koleksi Anda dengan mengklik gambar di bawah!

:)

“Adalah kerinduan Bapa-Ku bahwa kamu menerima Kerajaan-Ku dalam kepenuhannya”!!!

Bacalah artikel “Jangan puas dengan apa yang kurang. Terimalah yang terbaik dari Tuhan” dan diberkatilah lebih lagi! Anda juga bisa mengunduh lukisan ini dengan mengklik gambarnya di artikel tersebut.

light of the worldSilakan unduh gratis gambar besarnya dengan mengklik gambar

Catatan:

Gambar-gambar besar ini diunduh dari situs lain.
Kemungkinan besar gambar aslinya memiliki copy right. Karena itu harap tidak diperjualbelikan atau dipergunakan untuk keuntungan pribadi, melainkan pakailah untuk membangun iman pribadi maupun orang lain di sekeliling Anda sebagai berkat anugerah-Nya!

Kristus Yesus memberkati Anda dalam Kasih Karunia-Nya!


Tuesday, May 12, 2015

Mengapa #Yohanes Pembaptis Sedemikian #Spesial?

St__John_the_Baptist__1“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar dari padanya.” Matius 11:11

Yesus memberi Yohanes pujian sini — semacam itu. Dua misteri disajikan dalam ayat yang luar biasa ini. Pertama, mengapa Yohanes Pembaptis yang terbesar dari semua orang percaya Perjanjian Lama? Ingat, Yohanes meninggal sebelum Yesus pergi ke kayu salib untuk memulai Perjanjian Baru. Dengan demikian, Yohanes adalah seorang nabi yang masih di bawah Perjanjian Lama. Bagi Yesus untuk mengatakan tidak ada yang lebih besar dari Yohanes adalah signifikan dan kita harus dengan sikap doa mempertimbangkan mengapa. Misteri kedua di sini adalah mengapa Yohanes, sebagaimana ia begitu besar, masih kurang dari yang terkecil dalam Kerajaan Sorga? Dengan kata lain, mengapa orang percaya terkecil dalam Perjanjian Baru lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis?

Mengapa Yohanes adalah orang percaya Perjanjian Lama terbesar? Nah, saya percaya itu adalah karena ia memiliki pandangan paling sedikit terdistorsi mengenai kebaikan Allah. Ajarannya sering diabaikan, namun ia berfokus pada memberikan pakaian kepada orang miskin dan makanan untuk yang lapar. Dia mengajarkan pemungut pajak untuk mengambil hanya apa yang pantas. Dia mengajar tentara untuk tidak mengintimidasi orang dan harus puas dengan upah mereka. Singkatnya, ia mengajarkan kita untuk tidak menyakiti satu sama lain (Lukas 3:11-18). Isu-isu ini, bersama dengan baptisan air, pertobatan dan persiapan hati untuk Mesias, membentuk pesannya, suatu pesan yang sepenuhnya memiliki ketiadaan dalam mempromosikan kekerasan dan amarah di kalangan manusia.

Yohanes memiliki kerendahan hati Ilahi Musa tanpa amarah Musa. Dia memiliki semangat saleh Daud tanpa kekerasan beruntun Daud. Dia memiliki kekuatan kenabian Elia tanpa kemauan memanggil api pembunuh Elia terhadap musuh-musuhnya. Yohanes tidak sempurna karena ia masih hidup oleh kebenaran sendiri daripada kebenaran karena Allah. Inilah alasan dia masih kurang dari pada yang terkecil dari semua orang percaya Perjanjian Baru, karena kita hidup oleh kebenaran Allah bukan oleh kebenaran kita sendiri di bawah hukum Taurat. Tapi “orbit” Yohanes Pembaptis di hati Allah adalah lebih erat dan lebih dekat dari pada semua orang kudus Perjanjian Lama lainnya.

Saya pikir konsep “orbit” menjelaskan secara mengagumkan berbagai posisi orang-orang kudus Perjanjian Lama di alam semesta pewahyuan alkitabiah. Ini juga membantu kita memvisualisasikan Alkitab dengan cara yang sehat. Dalam setiap sistem tata surya, planet-planet mengorbit matahari pada sudut dan jarak tertentu. Orbit yang jauh menyebabkan planet yang beku dan lebih ramah-kematian, seperti Pluto. Orbit yang lebih dekat dan lebih intim memungkinkan untuk planet-planet yang lebih hangat dan lebih ramah-hidup, seperti bumi yang subur.

Saya memikirkan tentang orang-orang percaya Perjanjian Lama dengan cara yang sama. Seberapa dekat orbit mereka ke jantung Anak Allah? Alih-alih mengukur secara fisik seberapa dekat sebuah planet mengorbit Matahari, kita mengukur secara rohani seberapa dekat seorang kudus Perjanjian Lama mengorbit sekitar Anak Allah. Yesus memberitahukan kita dalam ayat di atas bahwa Yohanes Pembaptis mengorbit lebih dekat kepada-Nya daripada tokoh Perjanjian Lama lainnya, namun Yohanes juga mengorbit lebih jauh daripada orang percaya Perjanjian Baru manapun lainnya.

Seolah-olah orang-orang percaya Perjanjian Baru yang dipenuhi Roh, yaitu mereka yang berada dalam “kerajaan surga,” memiliki orbit seperti Bumi yang lebih dekat yang menghasilkan kehidupan yang hangat dan subur dari Allah bagi kita yang percaya. Orbit kita lebih baik, namun bukan karena usaha kita tetapi dengan cara yang lebih baik yang terungkap dalam dan oleh kehidupan Yesus Kristus. Orbit yang lebih baik ini, yang orang-orang Ibrani sebut “perjanjian yang lebih baik dengan janji-janji yang lebih baik” kita, memberikan kita akses ke wawasan-wawasan akurat, titik-titik pandang dan kesimpulan-kesimpulan tentang Tuhan yang lebih intim.

Tapi orang-orang kudus Perjanjian Lama memiliki orbit yang lebih jauh dengan persepsi, pemahaman dan pengertian tentang Tuhan yang lebih jauh. Hal ini dapat mengakibatkan teologi dan pandangan Allah yang lebih “dingin” dan “keras”. Inilah sebabnya mengapa Daud dapat mengasihi Allah, tetapi masih merasa dibenarkan dalam membunuh tidak hanya musuh-musuhnya, tetapi anak-anak dari musuh-musuhnya. Inilah sebabnya mengapa Musa dapat mengasihi Allah, tetapi masih membunuh rakyatnya sendiri dengan pedang dalam nama Tuhan dan merasa dibenarkan. Inilah sebabnya mengapa begitu banyak orang kudus Perjanjian Lama “membunuh” sebagai bagian dari perjalanan iman mereka. Inilah juga mengapa orang-orang saat ini yang masih memilih untuk tinggal di orbit Perjanjian Lama berpikir adalah secara sempurna diperbolehkan untuk membenci dan menyakiti musuh-musuh mereka dalam nama Tuhan.

Saya tidak berbicara tentang dosa di sini. Orang-orang percaya Perjanjian Lama dan Baru jatuh ke perangkap itu ketika mereka mengabaikan keselamatan mereka. Sebaliknya, saya sedang berbicara tentang apa yang orang-orang kudus Perjanjian Lama anggap sebagai bagian yang sah dari sifat Allah dan bagian yang sah dari sifat mereka sendiri —— kemarahan, kebencian, amarah, dendam dan pembunuhan. Hal-hal ini tidak berada dalam orbit intim sifat Yesus dan di mana pun hal-hal itu ada saya jamin yang sedang digunakan adalah orbit Perjanjian Lama.

Orbit Yesus mengajarkan kita untuk mengasihi dan memberkati musuh kita setiap saat dan untuk mengatasi semua kejahatan dengan kebaikan, memaafkan semuanya tujuh kali tujuh puluh dan tidak pernah melakukan pembalasan dendam diri kita sendiri. Namun, orbit-orbit Perjanjian Lama secara rutin mempercayai perlakuan kekerasan terhadap musuh dan dinamika balas dendam mata-ganti-mata yang meresap ke ayat-ayat suci Perjanjian Lama.

Sebagai pengacara, saya selalu mengevaluasi keandalan pernyataan saksi mata sebagai berikut. Seberapa dekat mereka dengan apa yang mereka klain telah mereka lihat, seberapa baik mereka mengenali orang-orang yang mereka klaim telah mereka lihat, dan seberapa rinci deskripsi mereka? Jika mereka berada jauh, maka akurasi menjadi suatu pertanyaan nyata. Jika mereka tidak mengenali orang yang terlibat itu melalui penglihatan, ini lebih mengacaukan kehandalan mereka.

Terakhir, jika mereka tidak bisa melihat cukup jelas untuk mendapatkan gambaran yang tepat dari pakaian dan rincian fisik seperti ukuran, fitur wajah, warna rambut, dll, maka pernyataan mereka harus diandalkan secara sangat longgar. Itu masih bisa sangat berguna dalam membangun kasus secara keseluruhan, namun pernyataan saksi itu harus dinilai dan dirangkai ke dalam fakta-fakta yang dapat dibuktikan, dengan mengijinkan semacam tingkat distorsi manusia selagi masih memberikan kredibilitasnya.

Demikian juga, pandangan-pandangan Perjanjian Lama Allah bersifat parsial, jauh dan kurang dalam detail karakter. Bagian terbaik tentang ini adalah Keluaran 33:18-23. Di sini, Musa meminta Tuhan untuk menunjukkan kebaikan-Nya yang mulia. Allah menyembunyikan Musa dalam celah batu dan memberitahunya ia hanya bisa melihat “kebaikan” Allah dari belakang dan pada suatu jarak. Musa kemudian melihat kebaikan Tuhan dari belakang setelah Dia lewat. Sungguh suatu bagian ayat yang secara mengagumkan aneh untuk menunjukkan bahwa manusia yang terbaik Perjanjian Lama pada zamannya itu tidak bisa mencapai orbit yang diperlukan untuk melihat kebaikan Allah dari depan.

Intinya adalah bahwa orang-orang percaya Perjanjian Baru sungguh-sungguh memiliki pandangan yang lebih baik, orbit yang lebih baik, sudut pandang yang lebih dapat diandalkan ke dalam PANDANGAN FRONTAL SEPENUHNYA AKAN KEBAIKAN TUHAN. Inilah sebabnya mengapa orbit Yohanes Pembaptis lebih jauh dari siapapun yang berada dalam kerajaan Perjanjian Baru dari surga. Dia belum menerima pandangan frontal yang tersedia hanya setelah Yesus bangkit dari antara orang mati dan mencurahkan Roh-Nya pada hari Pentakosta untuk hidup di dalam semua orang percaya.

Yohanes, Musa dan semua orang percaya Perjanjian Lama lainnya sudah pasti SEKARANG memiliki pandangan frontal penuh akan Yesus, tetapi mereka tidak memilikinya pada saat pengalaman alkitabiah mereka dicatat. Untuk alasan ini, pernyataan kesaksian mereka harus disesuaikan oleh kita melalui pimpinan Roh Kudus dengan melihat sudut pandang mereka yang parsial, jauh dan terbatas. Tuhan tidak ingin kita pergi ke belakang untuk melihat sesuatu dari orbit mereka yang lebih dingin, keras dan terpencil. Dia ingin orbit kita menyala-nyala panas dengan kebaikan dan kasih Tuhan Perjanjian Baru!

look-to-god12Tuhan ingin kita merangkul orbit kita yang lebih baik dan kemudian menggunakannya untuk merenovasi dinginnya Perjanjian Lama ke dalam kehangatan Perjanjian Baru. Orbit Daud mungkin sedikit lebih dekat daripada Musa. Orbit Yohanes Pembaptis mungkin sedikit lebih dekat daripada Daud. Tapi keintiman orbit Yesus melebihi mereka semua dengan jarak tahun cahaya. Setelah kita memperhitungkan distorsi orbit ini, kita akan melihat kebenaran luar biasa bahwa setiap orang suci Perjanjian Lama memainkan peran penting dalam warisan rohani kita. Seperti batu loncatan, kita semua melompat dari orbit ke orbit melalui semua orang kudus Perjanjian Lama, semakin dekat dan dekat kepada kedatangan Yesus dalam Perjanjian Baru.

Yohanes Pembaptis adalah batu loncatan terakhir. Yohanes tidak memiliki gambaran sempurna mengenai Mesias yang akan datang, dan dalam beberapa hal ia melihat samar-samar dan mungkin diwarnai dengan semacam pengharapan murka masa depan yang berlebihan. Tapi dia juga tahu semua orang memerlukan pertobatan dan pengampunan, dan bahwa Allah menyediakan “Anak Domba yang akan menghapus dosa dunia.” Yohanes 1:29. Bukan dosa orang-orang Yahudi saja, tetapi DUNIA! Itu pergi jauh melampaui orbit Perjanjian Lama manapun yang sebelumnya. Dan untuk kebanggaan kekalnya, ia mengenali Mesias ketika ia melihat-Nya. YOHANES MENGENALI YESUS SEBAGAI KRISTUS (MESIAS)! Yohanes mengetahui terlebih dahulu apa yang harus dicari dalam Mesias. Dia tahu Yesus akan memiliki meterai Roh Kudus yang turun dan menetap pada-Nya (Yohanes 1:32-33).

Meterai persetujuan Roh Kudus hampir sepenuhnya terlupakan pada hari ini. Namun, Yohanes tahu bahwa hanya pewartaan mutlak Roh Kudus yang bisa mengantarkan Kristus. Dia juga tahu bahwa Yesus datang untuk membaptis KITA dengan Roh Kudus dan api (Lukas 3:16). Tidak ada orang lain manapun yang melihat kedatangan ITU. Yohanes adalah semua mengenai Roh Kudus, baik sebagai meterai Yesus maupun meterai kita. YOHANES MENGAKUI ROH KUDUS!

Yohanes begitu rendah hati, ia bahkan mendorong murid-muridnya sendiri untuk meninggalkan dia untuk mengikuti Yesus. Ia tidak mengakui kehormatan atau titel untuk dirinya sendiri, dengan menyebut dirinya hanya sebagai “suara yang berseru-seru di padang gurun.” Dalam satu zaman ketika orang menerjang untuk memperoleh titel-titel kehormatan seperti merpati-merpati terhadap remah-remah roti, adalah menyegarkan untuk melihat seorang manusia membiarkan hadiahnya berbicara sendiri. Dia menolak kehormatan manusia, sebaliknya mencari kehormatan Allah saja. Dan dia mendapatkannya.

Apa pesan batu loncatan terakhir penting dari Yohanes Pembaptis? Hanya ini semata —- luruskanlah jalan KEPADA dan UNTUK Tuhan yang sedang datang sekarang. Pesan ini masih bergema saat ini. Yohanes mengatakan ia harus semakin berkurang sementara Yesus harus semakin bertambah. Atau dengan kata lain, semua orang perlu meninggalkan orbit-orbit mereka saat ini dan melompat ke orbit Yesus.

VoiceCries-1280x1024-calendarSaya tahu Yohanes, Musa dan Daud semuanya akan berbicara kepada kita sekarang dan menasihati kita untuk datang lebih dekat kepada Allah daripada yang telah mereka lakukan. Mereka akan memberitahu kita untuk MENGGUNAKAN hal-hal yang lebih baik yang telah diberikan kepada kita sehingga kita dapat sepenuhnya tahu kebaikan frontal Allah. Mereka telah setia kepada pandangan terbatas mereka, tapi sekarang mereka tahu sepenuhnya sebagaimana mereka sendiri dikenal. Mereka sendiri sudah lama melompat dari orbit Perjanjian Lama untuk melihat Tuhan muka dengan muka sekarang karena mereka tidak pernah melakukannya selama hidup mereka. Kabar baiknya adalah kita tidak harus menunggu sampai kita mati untuk melihat kebaikan frontal Allah. Kita memiliki akses penuh SEKARANG!

Catatan:

Ini adalah terjemahan dari artikel yang ditulis oleh Richard Murray.

You can also read the full original English: REFLECTION 5:  WHY WAS JOHN THE BAPTIST SO SPECIAL?


Saturday, May 9, 2015

#Wallpaper “Amazing #Grace” – #gratis

Silakan unduh gratis (free download) wallpaper “Amazing Grace” untuk koleksi Anda dengan mengklik gambar di bawah!

:)

Anugerah Allah mengajarkan kita untuk menyangkal “kefasikan dan keinginan-keinginan (nafsu) duniawi”, dan “hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini” [Titus 2:11-12]. Bukan hanya kekudusan, tapi kedewasaan rohani, mujizat, kemakmuran, penyembuhan dan hidup berkelimpahan semuanya adalah oleh kasih karunia Allah [Gal 3:2-5]!!

Bacalah artikel Beberapa Ciri Pemercaya Kasih Karunia dan diberkatilah lebih lagi! Anda juga bisa mengunduh lukisan ini dengan mengklik gambarnya di artikel tersebut.

amazing-graceSilakan unduh gratis gambar besarnya dengan mengklik gambar

Catatan:

Gambar-gambar besar ini diunduh dari situs lain.
Kemungkinan besar gambar aslinya memiliki copy right. Karena itu harap tidak diperjualbelikan atau dipergunakan untuk keuntungan pribadi, melainkan pakailah untuk membangun iman pribadi maupun orang lain di sekeliling Anda sebagai berkat anugerah-Nya!

Kristus Yesus memberkati Anda dalam Kasih Karunia-Nya!


Wednesday, May 6, 2015

Haruskah Orang #Kristen Menggunakan #Kekerasan untuk Membela Diri?

“Apa yang akan Anda lakukan jika penyusup menyerang Anda dan keluarga Anda? Akankah Anda menggunakan kekuatan mematikan untuk melindungi mereka?”
Siapa yang tahu pasti apa yang akan mereka lakukan, sehingga pada suatu tingkatan, itu adalah hipotesis yang tidak diketahui.
“Tapi bukankah kita harus membela diri dan orang lain dari para penyerang?”
Nah, Yesus diserang oleh massa rajam beberapa kali, tetapi secara supranatural Dia hanya menyelinap lewat di tengah-tengah mereka setiap kali tanpa pernah menyerang balik. Dia juga melakukan intervensi untuk menjaga orang lain tidak dilempari batu sampai mati oleh massa pembunuhan, tetapi tanpa melakukan kekerasan sendiri. Dia mengatakan orang-orang yang hidup dengan pedang akan mati oleh pedang, sehingga sulit untuk menggunakan-Nya sebagai model positif untuk menganjurkan kekerasan.
no violence

Sukai blog ini / Like this blog:

Popular Posts