Showing posts with label hubungan. Show all posts
Showing posts with label hubungan. Show all posts

Sunday, December 6, 2015

#WallPaper “First #Love” – (#free #download / #unduh #gratis)

Silakan unduh gratis (free download) Wall Paper “First Love” untuk koleksi Anda dengan mengklik gambar di bawah!

:)

Untuk bisa lebih lagi mengasihi Dia kita hanya perlu lebih lagi memahami betapa Dia mengasihi kita! Selagi kita bertumbuh dalam pemahaman akan cinta-Nya yang tak terbatas dan tanpa syarat, respon kita adalah akan mencintai-Nya!!

Bacalah artikel “Hukum yang Paling Sering Diajarkan dalam Gereja Modern” dan diberkatilah lebih lagi! Anda bisa mengunduh gambar besar ini dengan mengklik gambarnya di artikel tersebut.

cross-Jesus-love-wallpaperSilakan unduh gratis Wall Paper-nya dengan mengklik gambar!

Catatan:

Gambar-gambar besar ini diunduh dari situs lain. Kemungkinan besar gambar aslinya memiliki copy right. Karena itu harap tidak diperjualbelikan atau dipergunakan untuk keuntungan pribadi, melainkan pakailah untuk membangun iman pribadi maupun orang lain di sekeliling Anda sebagai saluran berkat anugerah-Nya!

Kristus Yesus memberkati Anda dalam Kasih Karunia-Nya!


Sunday, November 29, 2015

#Wallpaper “God Shaped Heart” – (#free #download / #unduh #gratis)

Silakan unduh gratis (free download) Wallpaper “God Shaped Heart” untuk koleksi Anda dengan mengklik gambar di bawah!

:)

Yesus menggunakan pedang sebagai simbol pekerjaan internal Tuhan dalam hati kita. Roh Kudus MENYUNAT hati kita dengan memotong semua koneksi duniawi dan hubungan daging yang menahan kita dari mencintai Tuhan dengan segenap hati, pikiran, jiwa dan kekuatan!!

Bacalah artikel Apakah #Tuhan Benar-benar Menyuruh #Abraham #Menggorok Leher #Ishak dan Membakar #Jenazahnya? dan diberkatilah lebih lagi! Anda juga bisa mengunduh wallpaper ini dengan mengklik gambarnya di artikel tersebut.

http://ift.tt/1FTcorMSilakan unduh gratis gambar besarnya dengan mengklik gambar

Catatan:
Gambar-gambar besar ini diunduh dari situs lain.
Kemungkinan besar gambar aslinya memiliki copy right. Karena itu harap tidak diperjualbelikan atau dipergunakan untuk keuntungan pribadi, melainkan pakailah untuk membangun iman pribadi maupun orang lain di sekeliling Anda sebagai berkat anugerah-Nya!

Kristus Yesus memberkati Anda dalam Kasih Karunia-Nya!


Sunday, October 25, 2015

#WallPaper “#Kasih #Tuhan” – (#free #download / #unduh #gratis)

Silakan unduh gratis (free download) Wall Paper “Kasih Tuhan” untuk koleksi Anda dengan mengklik gambar di bawah!

:)

Saya telah tiba pada pengertian bahwa kasih Allah adalah lingkungan di mana kita semua hidup, sebagaimana air bagi ikan di laut, karena Allah adalah kasih dan “di dalam Dia kita hidup dan bergerak dan memiliki keberadaan kita.”

Bacalah artikel “Mengapa Saya Terobsesi dengan Satu Topik – Kasih Tuhan?” dan diberkatilah lebih lagi! Anda bisa mengunduh gambar besar ini dengan mengklik gambarnya di artikel tersebut.

god-of-love-wallpaper-free-download-hd-951880964

Silakan unduh gratis Wall Paper-nya dengan mengklik gambar!

Catatan:

Gambar-gambar besar ini diunduh dari situs lain. Kemungkinan besar gambar aslinya memiliki copy right. Karena itu harap tidak diperjualbelikan atau dipergunakan untuk keuntungan pribadi, melainkan pakailah untuk membangun iman pribadi maupun orang lain di sekeliling Anda sebagai saluran berkat anugerah-Nya!

Kristus Yesus memberkati Anda dalam Kasih Karunia-Nya!


Sunday, October 4, 2015

#Wallpaper “#Bapa dan Aku” – #gratis

Silakan unduh gratis (free download) Wallpaper “Bapa dan Aku” untuk koleksi Anda dengan mengklik gambar di bawah!

:)

Tuhan bukanlah seperti seorang hakim yang duduk di sorga dengan pola pikir penghakiman terhadap Anda. Dia adalah Bapa Anda dan Dia senang meresponi permohonan hati Anda!!

Bacalah artikel “Berapakah Pentingnya Ketekunan Saat Mendoakan Sesuatu?” dan diberkatilah lebih lagi! Anda juga bisa mengunduh wallpaper ini dengan mengklik gambarnya di artikel tersebut.

Father and daughterSilakan unduh gratis gambar besarnya dengan mengklik gambar

 

Catatan:

Gambar-gambar besar ini diunduh dari situs lain.
Kemungkinan besar gambar aslinya memiliki copy right. Karena itu harap tidak diperjualbelikan atau dipergunakan untuk keuntungan pribadi, melainkan pakailah untuk membangun iman pribadi maupun orang lain di sekeliling Anda sebagai berkat anugerah-Nya!

Kristus Yesus memberkati Anda dalam Kasih Karunia-Nya!


Saturday, September 12, 2015

Level 1 Pelaj. 5 – Sifat Allah

(Silakan free-download / unduh Bahan ini dalam bentuk pdf (A4) pada tautan di akhir artikel ini!)

Untuk memiliki suatu hubungan positif dengan Tuhan, kita harus mengenal sifat-Nya dan karakter asli-Nya. Apakah Dia marah karena dosa kita, ataukah Dia adalah Allah penuh belas kasihan yang ingin memberikan kepada kita hidup dan berkat-Nya, terlepas dari kinerja kita? Jika kita tidak memiliki cara pandang (perspektif) salib, Alkitab benar-benar bisa terlihat memberikan kepada kita dua pandangan yang berbeda mengenai Allah, bahwa Ia berubah-ubah atau melakukan sesuatu dengan cara yang berbeda. Kita semua harus memiliki perspektif kasih karunia untuk memiliki pengenalan yang benar akan Allah.

what-is-god-really-like-squareAda suatu periode waktu dimana dalam terminologi yang digunakan dalam Alkitab, Tuhan “memperhitungkan pelanggaran mereka terhadap mereka.” Hal ini dapat dibandingkan dengan hal membesarkan anak-anak. Ketika mereka sangat muda, tidak mungkin untuk memberikan alasan kepada mereka, untuk memberitahu mereka mengapa mereka harus bertindak dengan benar atau mengapa mereka tidak boleh egois dan mengambil mainan dari saudara atau saudari mereka. Mereka harus diberitahu tentang aturan-aturan dan jika mereka melanggarnya, mereka didisiplinkan. Aturan harus ditegakkan meskipun mereka belum tahu tentang Tuhan dan iblis, atau bahwa mereka sedang memberikan tempat kepada setan ketika mereka egois. Mereka mungkin tidak memahami konsep itu, tetapi mereka dapat memahami bahwa jika mereka mengulangi tindakan tersebut, mereka akan dihukum.

Dalam pengertian demikian, itulah yang Tuhan lakukan dengan Perjanjian Lama. Sebelum orang-orang dilahirkan kembali, mereka tidak memiliki persepsi spiritual yang kita miliki di bawah Perjanjian Baru, sehingga Dia harus memberikan hukum dan menegakkan hukum itu dengan hukuman untuk mencegah mereka dari dosa. Karena Setan menghancurkan orang melalui dosa, harus ada pembatasan-pembatasan yang ditempatkan kepada dosa, dan aturan-aturan itu harus ditegakkan. Namun ini meninggalkan kesan keliru bahwa Tuhan tidak benar-benar mencintai kita karena dosa kita, dan itu bukan apa yang Firman Tuhan mengajarkan. Roma 5:13 mengatakan, “Sebab sebelum hukum Taurat ada, telah ada dosa di dunia. Tetapi dosa itu tidak diperhitungkan kalau tidak ada hukum Taurat.” “Sebelum hukum Taurat ada” berarti sampai zaman Musa ketika Allah memberikan Sepuluh Perintah dan hukum-hukum seremonial (bersifat upacara) lainnya yang diterapkan pada bangsa Yahudi. Sampai saat itu, dosa sudah ada di dunia tetapi tidak diperhitungkan. Kata “memperhitungkan (impute )” adalah suatu istilah pembukuan. Misalnya, Anda pergi ke toko untuk membeli sesuatu dan berkata, “Taruhlah itu di daftar rekening saya.” Ketika itu diletakkan pada daftar rekening Anda, itu dicatat dan dibebankan ke dalam akun Anda, dan pembelian itu diperhitungkan kepada Anda. Jika mereka gagal memperhitungkan, berarti itu tidak dicatat dan dimintakan biayanya terhadap Anda.

Ayat ini mengatakan bahwa sampai saat Sepuluh Perintah Allah datang, dosa tidak diperhitungkan terhadap orang-orang. Itu adalah pernyataan yang luar biasa. Lihatlah Kejadian 3 dan 4. Kebanyakan orang memiliki konsep bahwa ketika Adam dan Hawa berdosa terhadap Allah, karena Dia adalah kudus dan sekarang manusia telah berdosa, maka Dia bisa tidak bisa berhubungan dengan manusia berdosa. Mereka berpikir Tuhan mengusir manusia dari taman Eden untuk menghapusnya dari hadirat-Nya karena Allah yang Kudus tidak bisa berhubungan dengan manusia yang tidak kudus.

Mereka lebih jauh lagi berpikir bahwa sampai Anda membersihkan tindakan Anda melalui tindakan-tindakan yang tepat, barulah Allah sekali lagi bisa memiliki hubungan dengan Anda. Itu bertentangan dengan pesan yang dibawa Yesus. Roma 5:8 mengatakan Tuhan menunjukkan kasih-Nya kepada Anda, oleh karena Kristus telah mati untuk Anda, ketika Anda masih berdosa; jadi Perjanjian Baru mengajarkan bahwa Allah mengulurkan kasih-Nya kepada Anda saat Anda masih sedang hidup dalam dosa, bukan setelah Anda membersihkan tindakan Anda. Salah satu dari kebenaran-kebenaran besar Injil yang akan mengubah hidup Anda adalah memahami bahwa Allah mengasihi Anda sebagaimana adanya Anda. Dia sedemikian mengasihi Anda sehingga jika Anda menerima cinta-Nya itu, Anda tidak akan mau tinggal seperti Anda saat ini. Anda akan berubah, tetapi perubahan Anda itu akan merupakan produk sampingan dari kasih Allah dan bukan untuk memperoleh cinta-Nya.

Dalam Kejadian 4 Anda dapat melihat bahwa Tuhan masih bersekutu dengan manusia, masih berbicara dengan Adam dan Hawa bahkan setelah mereka berdosa. Dia berbicara dengan Kain dan Habel, dan ketika mereka datang untuk mempersembahkan korban kepada-Nya, ia berbicara kepada mereka dengan suara yang bisa didengar (audible). Oleh reaksi mereka, kita dapat melihat bahwa mereka terbiasa mendengar suara-Nya, dan itu tidak menakutkan bagi mereka. Ketika Kain membunuh saudaranya Habel dan menjadi pembunuh pertama di bumi, suara audible Allah datang dari surga: “Dimana adikmu Abel?” Kain berbohong kepada Allah, tampaknya tanpa penyesalan. Itu bisa terjadi hanya jika seseorang sedemikian terbiasa mendengar suara Tuhan sehingga mereka menganggapnya remeh begitu saja dan tidak takut akan itu. Semua yang dikatakan ini adalah bahwa Allah masih bersekutu dengan manusia dan tidak menghancurkan persekutuan itu, seperti yang umumnya diyakini orang.

Romans 5 8

“Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.” Roma 5: 8

Dia tidak memperhitungkan dosa manusia kepadanya. Apakah itu berarti bahwa Dia memaafkan dosa-dosa mereka begitu saja atau bahwa mereka tidak bersalah? Tidak, justru itulah alasan Dia akhirnya memberi Hukum Taurat. Tuhan harus memberikan Hukum Taurat untuk membawa manusia kembali ke standar yang tepat. Allah harus menunjukkan kepada manusia bahwa ia membutuhkan Juruselamat dan bahwa ia harus merendahkan diri dan menerima pengampunan sebagai suatu pemberian (atau hadiah). Sayangnya, agama telah memanipulasi dan mengendalikan hal-hal ini dengan mengajarkan bahwa Hukum Taurat itu diberikan agar Anda menaatinya dan dengan demikian mendapatkan pengampunan dan penerimaan Allah. Tidak! Tujuan dari Hukum Taurat Perjanjian Lama adalah untuk menyatakan besarnya dosa Anda kepada suatu derajat dimana Anda akan menjadi putus asa dalam berusaha menyelamatkan diri sendiri dan berkata, “Tuhan, jika ini adalah standar kekudusan-Mu, saya tidak bisa melakukannya. Ampunilah saya, kasihanilah saya.”

Pada kenyataannya, keseluruhan sifat Allah selalu adalah cinta (kasih).

♡ ✞ ♡

Pertanyaan-pertanyaan Pemuridan

1. Bacalah Roma 5:13. Apakah arti kata “diperhitungkan”?

2. Bacalah Roma 7:7. Apa tujuan dari Hukum Taurat?

3. Bacalah Galatia 3:24. Menurut ayat ini, apa tujuan dari Hukum Taurat?

4. Bacalah Yohanes 8:1-11. Bagaimana Yesus menangani wanita yang tertangkap dalam perzinahan?

5. Apakah kata-kata dan tindakan Yesus mencerminkan sifat Allah yang sejati? Lihat John 3:34.

6. Bacalah 1 Yohanes 4:8. Menurut ayat ini, apa sifat Allah yang sejati?

7. Bacalah Roma 5:6. Kasih Allah itu ditujukan kepada kita ketika kita apa?

8. Bacalah Roma 5:8. Tuhan mengasihi kita sementara kita apa?

9. Bacalah Roma 5:10. Tuhan mengasihi kita sementara kita apa?

10. Jika Anda meminta Yesus Kristus untuk mengampuni Anda dan menjadi Juruselamat dan Tuhan Anda, mempercayai pengorbanan Yesus sebagai pembayaran atas dosa Anda, akankah Allah menunjukkan sifat-Nya yang benar penuh rahmat dan karunia?

*⁂*

Ayat-ayat Kitab Suci untuk Digunakan terhadap Pertanyaan-pertanyaan

Roma 5:13 – “Sebab sebelum hukum Taurat ada, telah ada dosa di dunia. Tetapi dosa itu tidak diperhitungkan kalau tidak ada hukum Taurat.”

Roma 7:7 – “Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Apakah hukum Taurat itu dosa? Sekali-kali tidak! Sebaliknya, justru oleh hukum Taurat aku telah mengenal dosa. Karena aku juga tidak tahu apa itu keinginan, kalau hukum Taurat tidak mengatakan: “Jangan mengingini!”

Galatia 3:24 – “Jadi hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan karena iman.”

Yohanes 8:1-11 – “tetapi Yesus pergi ke bukit Zaitun. [2] Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka. [3] Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah. [4] Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: “Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah. [5] Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?” [6] Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah. [7] Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.” [8] Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah. [9] Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya. [10] Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: “Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?” [11] Jawabnya: “Tidak ada, Tuhan.” Lalu kata Yesus: “Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.””.

John 3:34 – “Sebab siapa yang diutus Allah, Dialah yang menyampaikan firman Allah, karena Allah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas. “

1 Yohanes 4: 8 – “Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.”

Roma 5:6 – “Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang ditentukan oleh Allah.”

Roma 5: 8 – “Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.”

Romans 5 10 at Spoken.lyRoma 5:10 – “Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya!”

 

♔ ✞ ♕

Nantikanlah serial pelajarannya setiap Sabtu!

Pelajaran ini adalah bagian dari 48 Pelajaran Dasar Kekristenan – Penginjilan Pemuridan Lengkap | Christ of Grace

Free Download / Unduh Bahan: Pemuridan – Level 1 Pelajaran 5, diterjemahkan dan diedit dari tulisan Andrew Wommack

Catatan: Oleh kasih karunia ini tidak untuk diperjualbelikan, hanya karena dan bagi Kristus. Jika Anda membutuhkan Kunci Jawaban, silakan Kontak saya di sini


Saturday, September 5, 2015

Level 1 Pelaj. 4 – Hubungan Dengan Allah

(Silakan free-download / unduh Bahan ini dalam bentuk pdf pada tautan di akhir artikel ini!)

Salah satu hal yang paling penting tentang hubungan adalah memahami pribadi orang dengan siapa Anda akan memiliki hubungan, dan itu juga berlaku untuk Allah. Anda perlu memahami sifat dasar dan karakter Allah dalam rangka memiliki hubungan yang sehat dengan-Nya. Kesalahpahaman karakter dan sifat-Nya adalah salah satu alasan banyak orang tidak memiliki hubungan yang positif dengan-Nya. Ini adalah persis apa yang terjadi di Taman Eden ketika Adam dan Hawa tergoda oleh ular. Mereka masuk ke dalam pencobaan, akhirnya tidak menaati Allah dan menjerumuskan seluruh umat manusia ke dalam dosa. Kurangnya pemahaman mereka akan sifat Allah sebenarnya adalah bagian dari godaan itu.

burning-heartCerita dalam Kejadian 3:1-5 akrab bagi kebanyakan orang: “Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: “Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?” Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: “Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati.” Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: “Sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.”

Ada pernyataan halus oleh Setan di sini bahwa sebenarnya Allah bukan Allah yang baik … bahwa Dia berusaha menyimpan sesuatu dari Adam dan Hawa … bahwa Dia tidak ingin mereka mencapai potensi penuh mereka … bahwa Ia tidak ingin mereka seperti Diri-Nya sendiri … dan bahwa alasan Dia membuat aturan untuk tidak makan dari Pohon Pengetahuan Baik dan Jahat itu adalah untuk menghambat atau menyakiti mereka. Artinya, Iblis datang melawan sifat dan karakter Allah saat ia memfitnah-Nya dengan mengatakan Tuhan tidak menginginkan yang terbaik untuk mereka.

Itu adalah apa yang sama persis sedang terjadi kepada orang-orang hari ini. Setan mengatakan kepada mereka, “Jika Anda mengikuti Allah dan tidak bereksperimen dengan semua hal-hal ini yang bertentangan dengan firman-Nya, Anda tidak akan pernah mengalami kebahagiaan sejati. Hidup akan membosankan … mati.” Kenyataan yang menyedihkan adalah orang-orang mengalami fakta bahwa obat-obatan, alkohol, seks, pemberontakan, memanjakan diri sendiri, keberhasilan dalam pekerjaan, dan semua hal-hal lain yang mereka coba itu ternyata tidaklah memuaskan mereka. Pada saat mereka menyadarinya, mereka sudah menghancurkan kehidupan mereka, keluarga mereka, dan kesehatan mereka.

Yang benar adalah bahwa Allah adalah Allah yang baik, dan kehendak-Nya bagi kita hanya yang baik saja. Tapi pada kita hari ini Setan menggunakan godaan yang sama yang datang terhadap Adam dan Hawa di Taman Eden, yang pada dasarnya menyiratkan bahwa Allah bukanlah Allah yang baik. Mereka yang hanya memiliki sedikit pemahaman Alkitab bisa mendapatkan kesan demikian karena ada kasus dalam Alkitab dimana orang diperlakukan dalam cara yang keras, kejam. Dalam Bilangan 15:32-36, seorang pria mengumpulkan kayu api pada hari Sabat dan dilempari batu sampai mati karena gagal menaati hari Sabat. Kedengarannya kejam, tapi ada tujuan di balik hukuman tersebut, meskipun tidak jelas bagi kebanyakan orang yang hanya membaca Kitab Suci secara santai. Penelitian yang cermat menunjukkan bahwa Hukum Taurat Perjanjian Lama diberikan untuk membuat dosa yang kita lakukan menjadi nyata sangat berdosa, seperti kata Paulus dalam Roma 7:13.

Orang-orang itu tidak menyadari betapa mematikannya pelanggaran mereka dan bahwa mereka adalah penyerang melawan Allah. Mereka membuat kesalahan dengan membandingkan diri di antara mereka sendiri dan mengukur tindakan mereka berdasarkan apa yang orang lain lakukan.

Jika seseorang melakukan dosa dan tidak dihukum mati, mereka pikir dosa mestinya tidak sebegitu buruk, dan mereka menurunkan standar mereka. Mereka telah kehilangan perspektif yang benar mengenai apa yang benar dan salah. Allah harus membawa umat manusia kembali ke garis lurus ukuran itu, standar yang tepat dari apa sebetulnya hidup benar itu, sehingga mereka akan menolak iblis dan godaan-godaannya dan mengenali apa yang akan menjadi hasil akhir dari pilihan-pilihan yang salah itu. Kemudian ketika melakukan itu, Dia harus menegakkan Hukum Taurat yang telah Dia berikan.

Tuhan tidak memberikan perintah-perintah Perjanjian Lama dengan tujuan untuk mengatakan, “Sampai engkau melakukan semua hal ini, Aku tidak dapat menerimamu atau menyayangimu.” Itu bukanlah sifat atau karakter-Nya. Sebaliknya, Dia memberi perintah-perintah itu untuk membuat penginderaan benar dan salah kita itu semakin tajam dan untuk membawa kita kembali ke kenyataan bahwa kita sungguh-sungguh membutuhkan satu Juruselamat.

Masalahnya bahwa orang telah berpikir Tuhan menuntut kesempurnaan sebelum Ia bisa mencintai mereka, yang menyebabkan sikap yang dimiliki banyak orang bahwa kasih-Nya bagi mereka berbanding lurus dengan kinerja mereka. Mereka merasa bahwa sampai mereka berupaya melakukan segala sesuatu dengan benar-benar tepat, mereka tidak akan diterima oleh Allah, dan itu bukanlah pesan Alkitab.

Hati Allah adalah untuk mendamaikan manusia dengan diri-Nya, tidak untuk menghakimi mereka … tidak untuk memperhitungkan dosa-dosa mereka … tidak untuk menyimpan dosa-dosa mereka terhadap mereka. Itulah hati Allah bagi orang-orang di dalam Alkitab dan juga hati-Nya bagi Anda hari ini. Anda perlu memahami hati-Nya yang sebenarnya, bahwa “Allah adalah kasih” (1 Yohanes 4:8). Dia berusaha untuk menghapuskan dosa-dosa Anda dan apa pun yang akan memisahkan Anda dari-Nya. Dia sudah melakukannya melalui Yesus, dan saat ini Dia menawarkan kepada Anda hubungan, yang tidak didasarkan pada kinerja Anda, tetapi pada iman dan penerimaan Anda bahwa Yesus telah menanggung dosa-dosa Anda. Anda dapat memiliki hubungan dengan Tuhan pada hari ini terlepas dari kegagalan dalam hidup Anda. Semua yang Dia minta adalah bahwa Anda menaruh iman Anda kepada Tuhan Yesus Kristus.

3:16 Church #GodisLove wallpaper for iPad

♡ ✞ ♡

Pertanyaan-pertanyaan Pemuridan

1. Bacalah Kejadian 3:1. Pertanyaan apa yang Setan tanyakan kepada Hawa?

2. Bacalah Kejadian 2:17 dan Kejadian 3:3. Apa kata atau kata-kata yang Hawa tambahkan ke apa yang sebenarnya Allah katakan kepada Adam?

3. Bacalah Kejadian 3:6. Setelah Iblis mampu menanamkan keraguan dalam pikiran Hawa mengenai Firman Tuhan, apa yang Hawa lakukan dalam ayat ini?

4. Bacalah Kejadian 3:9-10. Setelah Adam dan Hawa berdosa, apakah Tuhan masih berkomunikasi dan mengejar suatu hubungan dengan mereka?

5. Bacalah Kejadian 3:22-24. Mengapa Allah mengusir Adam dan Hawa dari Taman?

6. Dapatkah Anda melihat bahwa ini adalah tindakan belas kasihan Allah lebih daripada suatu hukuman?

7. Bacalah Roma 5:17. Bagaimana kita memperoleh kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran Allah?  A. Membelinya B. Mengusahakannya C. Menerimanya

8. Bacalah Roma 6:23. Apa yang kita benar-benar layak terima jika kita berbuat dosa?

9. Dengan kasih karunia, sebaliknya apa yang Tuhan berikan kepada kita?

10. Bacalah Roma 10:3. Jika kita mencoba membangun kebenaran kita sendiri di hadapan Allah, apa yang kita gagal lakukan?

11. Bacalah 1 Yohanes 1:9 dan Roma 4:3. Apa yang Tuhan janji lakukan dengan semua dosa-dosa dan kesalahan kita terhadap-Nya jika kita mau percaya saja?

12. Apa pelajaran ini ceritakan kepada Anda tentang karakter Allah?

*⁂*

Ayat-ayat Kitab Suci untuk Digunakan terhadap Pertanyaan-pertanyaan

Kejadian 3:1 – “Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: “Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?”

Kejadian 2:17 – “tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.”

Kejadian 3:3 – tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati.”

Kejadian 3:6 – “Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.”

Kejadian 3:9-10 – “[9] Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: “Di manakah engkau?” [10] Ia menjawab: “Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi.” 

Kejadian 3:22-24 – “[22] Berfirmanlah TUHAN Allah: “Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat; maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya.” [23] Lalu TUHAN Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil. [24] Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyalah beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan.” 

Roma 5:17 – “Sebab, jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus.” 

Roma 6:23 – “Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.”

Roma 10:3 – “Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah.”

1 Yohanes 1:9 – “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.” 

Roma 4:3 – “Sebab apakah dikatakan nas Kitab Suci? “Lalu percayalah Abraham kepada Tuhan, dan Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.””

♔ ✞ ♕

Nantikanlah serial pelajarannya setiap Sabtu!

Pelajaran ini adalah bagian dari 48 Pelajaran Dasar Kekristenan – Penginjilan Pemuridan Lengkap | Christ of Grace

Free Download / Unduh Bahan: Pemuridan – Level 1 Pelajaran 4, diterjemahkan dan diedit dari tulisan Andrew Wommack

Catatan: Oleh kasih karunia ini tidak untuk diperjualbelikan, hanya karena dan bagi Kristus. Jika Anda membutuhkan Kunci Jawaban, silakan Kontak saya di sini


Saturday, August 15, 2015

Level 1 Pelaj. 1 – Hidup Kekal

(Silakan free-download / unduh Bahan ini dalam bentuk doc pada tautan di akhir artikel ini!)

Salah satu bagian ayat yang paling familiar dari Alkitab adalah Yohanes 3:16. Sepertinya semua orang tahu ayat itu sejak usia muda, namun saya percaya ayat itu telah benar-benar disalahpahami dan disalahgunakan. Yohanes 3:16 mengatakan, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”

John_3_16_1024x768Secara tradisional, ayat kitab suci ini telah digunakan untuk mengajarkan bahwa Yesus datang dan mati untuk dosa-dosa kita sehingga kita tidak akan binasa. Memang benar seperti itu, namun ayat ini lebih lagi mengatakan bahwa tujuan Yesus datang ke dunia ini dan mati bagi kita sesungguhnya adalah agar kita bisa memiliki hidup yang kekal. Bahwa dosa-dosa kita menjadi penghalang yang ada di antara kita dengan hidup yang kekal ini adalah kenyataan yang terjadi saja.

Memang benar bahwa Yesus mati untuk dosa-dosa kita, dan memang benar bahwa jika kita percaya pada Yesus, kita tidak akan binasa, tetapi ada lebih banyak lagi mengenai Injil dari pada hanya itu. Pesan yang sejati dari Injil adalah bahwa Tuhan ingin memberikan hidup yang kekal kepada anda. Sekarang mari saya jelaskan itu.

Malam sebelum penyaliban-Nya, Yesus berdoa, dan Dia mengatakan hal ini, “Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus (Yohanes 17:3)

Di sini dikatakan bahwa hidup yang kekal itu adalah mengenal Bapa, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah diutus-Nya. Itulah hidup yang kekal. Banyak orang berpikir bahwa hidup yang kekal itu adalah hidup selamanya. Nah, setiap orang memang hidup selamanya. Berpikir bahwa ketika seseorang meninggal mereka tidak ada lagi itu adalah kesalahpahaman. Roh dan jiwa kembali ke Tuhan. Tubuh menjadi hancur dalam kubur. Kebenarannya adalah setiap orang yang pernah hidup di muka bumi akan terus hidup dalam bentuk roh. Jadi mengatakan bahwa hidup yang kekal adalah hidup selamanya bukanlah kebenaran menyeluruh – setiap orang memang hidup selamanya. Ayat ini menerangkan sangat jelas bahwa hidup yang kekal itu tidak diberikan kepada semua orang.

Beberapa orang akan mengatakan, “Hidup kekal adalah hidup selamanya di surga bukannya hidup selamanya di neraka.” Tapi hidup yang kekal hanyalah apa yang dikatakan Yesus dalam Yohanes 17:3 saja – mengenal Allah dan Yesus Kristus. Ini adalah lebih dari pada suatu pengetahuan intelektual. Kata “mengenal” ini digunakan di seluruh Alkitab untuk menggambarkan hubungan pribadi yang paling intim, yang dapat Anda miliki.

Tujuan keselamatan yang sebenarnya bukanlah tinggal selamanya di surga, sebagaimana luar biasanya itu akan jadi. Tujuan dari keselamatan yang sebenarnya adalah untuk memiliki keintiman – hubungan pribadi dengan Tuhan Allah. Ada banyak sekali orang-orang yang telah berseru kepada Allah untuk pengampunan dosa-dosa mereka, tetapi tidak pernah memiliki keintiman dengan Tuhan sebagai tujuan.

Dengan tidak menjelaskan tujuan keselamatan yang sebenarnya, kita sedang melakukan sesuatu yang merugikan Injil. Ketika kita menghadirkan keselamatan sebagai sesuatu yang hanya berhubungan dengan hal-hal spiritual yang akan menguntungkan kita di masa depan dalam kekekalan saja, kita tidak membantu orang. Ada beberapa orang yang hidup dalam suatu neraka literal sekarang di bumi ini. Banyak orang yang depresi, hidup dalam kemiskinan, terus berurusan dengan perselisihan, penolakan, sakit hati, dan pernikahan yang gagal. Orang-orang yang hanya mencoba untuk bertahan hidup dari hari ke hari. Mereka hanya berusaha untuk menjaga kepala mereka di atas air. Dengan membuat keselamatan sesuatu yang hanya berhubungan dengan masa depan, banyak orang menunda keputusan karena mereka terlalu sibuk hanya untuk berusaha bertahan hidup pada hari ini.

Yang benar adalah bahwa Yesus tidak hanya datang untuk mempengaruhi nasib kekal kita sehingga kita dapat hidup selamanya di surga dalam berkat bukannya hukuman dan kutukan neraka, tetapi Yesus juga datang untuk membebaskan kita dari dunia jahat yang sekarang ini (Gal 1:4). Yesus datang untuk memberikan anda keintiman dan suatu hubungan pribadi dengan Allah Bapa pada hari ini.

Yesus datang untuk membawa Anda kembali ke hubungan pribadi yang mesra dengan-Nya. Yesus mengasihi Anda. Yesus ingin mengenal Anda secara pribadi. Yesus ingin memberikan suatu kualitas hidup yang lebih hebat dari pada apa pun yang Anda bisa dapatkan melalui sumber lain manapun.

John-17-3Yesus menyatakan begini dalam Yohanes 10:10: “Pencuri [berbicara mengenai Iblis] datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan: Aku datang supaya mereka memiliki hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan (tambahan kurung dari saya). Tuhan ingin memberikan hidup yang kekal kepada Anda. Tuhan ingin memberikan kehidupan yang berkelimpahan, dan saya percaya bahwa Anda memerlukannya hari ini – bahwa Anda menginginkannya. Kristus mati tidak hanya untuk mengampuni dosa-dosa Anda, tetapi untuk membawa Anda menjadi dekat dengannya.

Jika Anda tidak mengenal Tuhan, Anda perlu mengenal-Nya untuk tujuan itu. Jika Anda sudah dilahirkan kembali, Anda perlu maju melampaui sekedar memperoleh pengampunan dosa dan masuklah ke dalam hidup yang kekal dengan Bapa.

Fakta-fakta tentang Hidup Kekal

  1. Tujuan Injil adalah hidup yang kekal. (Yohanes 3:16).
  2. Hidup yang kekal adalah mengenal Tuhan (Yohanes 17:3).
  3. Mengenal Tuhan adalah suatu hubungan yang intim. (1 Korintus 6:16-17).
  4. Hidup yang kekal tersedia sekarang ini. (1 Yohanes 5:12).
  5. Tuhan menginginkan suatu hubungan pribadi dengan Anda. (Wahyu 3:20).

Pertanyaan-pertanyaan Pemuridan

  1. Bacalah Yohanes 3:16. Apakah tujuan Allah mengutus Yesus ke dunia?
  1. Penggunaan Alkitabiah kata “mengenal” berarti memiliki suatu hubungan pribadi yang intim dengan seseorang (Kej 4:1). Bacalah Yohanes 17:3. Apakah hidup yang kekal/ abadi, menurut ayat ini?
  1. Bacalah 1 Yohanes 5:11-12. Menurut ayat-ayat ini, kapankah kehidupan kekal atau abadi itu dimulai?
  1. Bacalah Yohanes 10:10. Kehidupan seperti apa yang untuknya Yesus datang beri kepada kita?
  1. Jelaskanlah dengan kata-kata Anda sendiri kualitas atau atribut hidup berkelimpahan.
  1. Apakah Anda percaya bahwa Allah mengutus Anak-Nya Yesus ke dunia untuk mati bagi dosa-dosa dunia, sehingga memberikan kita yang percaya kekal / hidup yang kekal?
  1. Apakah jelas bagi Anda bahwa kekal / hidup yang kekal tidak hanya jangka waktu (abadi) tapi kualitas dan kuantitas hidup?

Ayat-ayat untuk Digunakan dengan Pertanyaan

Yohanes 3:16 – “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”

Kejadian 4:1 – “Kemudian manusia itu bersetubuh dengan (NKJV: mengenal) Hawa, isterinya, dan mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Kain; maka kata perempuan itu: “Aku telah mendapat seorang anak laki-laki dengan pertolongan TUHAN.””

Yohanes 17:3 – Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.

1 Yohanes 5: 11-12 – [11] Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya. [12] Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup.”

Yohanes 10:10 – “Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan. Aku datang supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.

Nantikanlah serial pelajarannya setiap Sabtu pagi!

Download / Unduh Bahan: Pemuridan – Level 1 Pelajaran 1

Catatan: Oleh kasih karunia ini tidak untuk diperjualbelikan, hanya karena dan bagi Kristus. Jika Anda membutuhkan Kunci Jawaban, silakan Kontak saya di sini


Friday, May 22, 2015

Kenalilah #Nyali Anda

Yesus berkata bahwa perut kita adalah sumber kehidupan rohani kita. “Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya (NKJV: perutnya) akan mengalir aliran-aliran air hidup.” Yoh. 7:38. Dalam ayat di atas, kata Yunani untuk “perut” adalah “coilia.” Ini menunjukkan rahim, perut dan lubuk hati, tetapi juga dapat merujuk ke seluruh rongga perut fisik kita. Menariknya, koilia merupakan dasar untuk kata Latin “surga,” yaitu “coelum.” Dengan demikian, titik sentuhan surga dalam diri kita adalah nyali \ perut kita.

rivers out of bellyDalam Perjanjian Lama, “nyali” adalah pusat spiritual manusia. Alkitab King James menerjemahkan daerah usus ini sebagai “tali kendali”, yang dalam bahasa Ibrani adalah “kilyah” dan secara harfiah berarti “ginjal.” Orang-orang Yahudi percaya bahwa “tempat dari kehendak, emosi, pikiran dan kuasa-kuasa spiritual sering ditemukan di area umum sistem gastro-intestinal (pencernaan makanan).” OUR FATHER ABRAHAM: JEWISH ROOTS OF THE CHRISTIAN FAITH, oleh Marvin Wilson. (Catatan tambahan penerjemah: Indonesia sendiri menggunakan istilah hati (liver) untuk makna yang sama terhadap jantung dalam bahasa Inggris: heart.)

Lebih khusus, ginjal mewakili baik pusat fisik maupun spiritual manusia. Bahkan pada hewan, ginjal dan darah tidak dimakan karena itu mewakili kehidupan rohani hewan dan dengan demikian dikuduskan sebagai hanya untuk dimiliki Allah. (Im 3:10-11; 17:11).

Pertimbangkanlah ayat-ayat Perjanjian Lama berikut yang menekankan pentingnya ginjal \ tali kendali [usus] \ perut:

“Roh manusia adalah pelita TUHAN, yang menyelidiki seluruh lubuk hatinya (Eng: seluruh bagian dalam perutnya).” Ams. 20:27.

“Aku memuji TUHAN, yang telah memberi nasihat kepadaku, ya, pada waktu malam hati nuraniku (YLT: tali kendali [usus]ku) mengajari aku.” Mzm 16:7.

“Ujilah aku, ya TUHAN, dan cobalah aku; selidikilah batinku (YLT: tali kendali [usus]ku) dan hatiku.” Mzm. 26:2.

“Engkau membuat mereka (orang jahat) tumbuh, dan merekapun juga berakar, mereka tumbuh subur dan menghasilkan buah juga. Memang selalu Engkau di mulut mereka, tetapi jauh dari hati (YLT: tali kendali [usus]) mereka.” Yer. 12:2.

“Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku (YLT: tali kendali [usus]).” Mzm. 139:13.

“Jiwaku (YLT: tali kendali [usus]ku) bersukaria.” Ams. 23:16.

“Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan; itulah yang akan menyembuhkan tubuhmu (YLT: tali pusatmu) dan menyegarkan tulang-tulangmu.” Amsal 3:7-8.

“Ia (Yesus) tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang.” ~ “Dan kebenaran akan menjadi sabuk pinggang-Nya, dan kesetiaan menjadi ikat pinggang(usus)-Nya.” Yes. 11:5. Sungguh ayat luar biasa yang menunjukkan bagaimana Yesus menggunakan usus-Nya untuk memegang perjanjian-Nya dengan Bapa!

“Aku, TUHAN, yang menyelidiki hati, yang menguji batin (YLT: tali kendali [usus]), untuk memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan tingkah langkahnya, setimpal dengan hasil perbuatannya.” Yer 17:10.

“Firman-Nya kepadaku: “Hai anak manusia, makanlah apa yang engkau lihat di sini; makanlah gulungan kitab ini dan pergilah, berbicaralah kepada kaum Israel.” Maka kubukalah mulutku dan diberikan-Nya gulungan kitab itu kumakan. Lalu firman-Nya kepadaku: “Hai anak manusia, makanlah gulungan kitab yang Kuberikan ini kepadamu dan isilah perutmu dengan itu.” Lalu aku memakannya dan rasanya manis seperti madu dalam mulutku.” Ezek.3:1-3.

“Sesungguhnya, Engkau berkenan akan kebenaran dalam batin, dan dengan diam-diam Engkau memberitahukan hikmat kepadaku.” Mzm. 51:6. “dalam batin” di sini adalah “tuwchah” dan itu adalah kata lain untuk “ginjal.” Itu berasal dari “tachah,” yang berarti “meregangkan suatu busur, sebagai seorang pemanah.” Ini adalah suatu konfirmasi besar dari Logos sebagai busur pewahyuan batin yang melepaskan panah-panah rhema pembebasan kepada hati, pikiran dan mulut kita.

“Lalu aku (Daud) berkata: “Sungguh, aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku; aku suka melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada dalam dadaku (secara harfiah “di tengah perut saya”). Mzm. 40:7-8.

Dalam PERJANJIAN BARU, pentingnya perut \ ginjal \ tali kendali (usus) ditegaskan dan ditekankan LAGI:

“Semua jemaat akan mengetahui, bahwa Akulah yang menguji batin dan hati orang, dan bahwa Aku akan membalaskan kepada kamu setiap orang menurut perbuatannya.” Wahyu 2:23. Kata Yunani “batin” di sini adalah “nephros,” yang lagi-lagi secara harfiah berarti “ginjal.” Sarjana Yunani W.E. Vines menyatakan, “Kehendak dan kasih sayang dianggap memiliki tempatnya di dalam ginjal.”

“Karena itu kenakanlah, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, perut yang penuh belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.” Kol. 3:12, YLT. Kata “perut” adalah dari bahasa Yunani “splancha.” W.E. Vines sekali lagi menyatakan “splancha” sebagai tempat dari gairah yang lebih keras untuk bahasa Yunani, tetapi untuk bahasa Ibrani itu adalah tempat dari kasih sayang yang lembut. Dilihat dari sudut ini, hidup dari nyali akan menghasilkan orang-orang berdosa penuh nafsu dalam orang-orang yang belum ditebus, tapi hidup dari nyali untuk orang-orang yang telah ditebus akan menghasilkan juara Allah yang sungguh-sungguh dan berhati lembut. Lihatlah juga 2 Kor. 6:12; 7:15; Pilipi 1:8; Filemon 7,12,20; 1 Yoh. 3:17.

“Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit.” Mat.14:14. Ketika bagian ayat di atas mengatakan bahwa Yesus “tergerak oleh belas kasihan” untuk menyembuhkan orang banyak, kata Yunaninya adalah “splanchnizomai,” bentuk kata kerja dari “splancha” yang sebelumnya dibahas di atas. Splanchnizomai berarti digerakkan oleh perut atau batin untuk seseorang melakukan beberapa fungsi. Kata ini sering dicatat mengenai sikap Kristus terhadap orang banyak dan terhadap individu yang menderita. Lihatlah Mat. 9:36; 15:32; 18:27; 20:34; Mrk. 1:41; 6:34; 8:2; 9:22; Luk. 7:13; 10:33; 15:20.)

“Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh. Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.” Rom. 8:5-6.

Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.” Kol. 3:2.

“Tapi dia berbalik, dan berkata kepada Petrus, Enyahlah, Iblis: Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku. Sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia” Matius 16:23.

Kata yang diterjemahkan dalam ayat-ayat di atas sebagai “pikiran,” “memikirkan,” dan “pikirkanlah” semuanya berasal dari kata Yunani yang sama (“phronema” kata benda, “phroneo” kata kerja), akar katanya adalah “phren” yang diterjemahkan sebagai “perut” atau “abdomen.” Jadi, sekali lagi kita melihat bahwa ayat-ayat suci memanggil kita untuk hidup oleh nyali. Kita harus mengatur nyali kita kepada hal-hal di atas, kepada roh dan kepada hal-hal yang dari Allah. Sungguh ini suatu intensitas viseral (=mendalam / jeroan) yang ditambahkan kepada ayat-ayat suci itu. Lihatlah juga Roma 8:27; 12:16; 15:5; 2 Kor.13:11; Gal. 5:10; Filipi 2:2,5; 3:15,19.

Apresiasi terhadap nyali manusia memiliki sejarah panjang dan terhormat sebagai suatu tempat yang terus berkembang dalam ilmu dan kedokteran. Dalam sejarah, nyali / usus (tali kendali) / perut manusia memiliki tempat kunci di semua negeri Timur. Budaya ini menghormati usus sebagai sumber “chi,” yang mengacu pada kekuatan hidup atau energi vital kehidupan.

Di Cina, konsep ini disebut “qi” atau “chi” dan di Korea dan Jepang itu disebut “ki.” Konsep-konsep Cina, Korea dan Jepang mengenai chi adalah hampir identik. Istilah India, “prana” atau “pranja,” memiliki koneksi yang sama dengan ide tentang roh. Kekuatan hidup ini terletak di perut (“hara“) di mana ia dikendalikan oleh nafas.

Diperkirakan bahwa chi seseorang dapat dilihat pada kepribadian orang itu dan dalam semua tindakan luar, dan itu lebih kuat daripada kekuatan fisik sendiri. Itu dianggap sebagai refleksi dari manusia yang di dalam. Oleh karena itu chi yang kuat adalah setara dengan karakter yang baik. Chi merupakan konsep penting dalam filosofi Asia yang mendasari semua seni bela diri.

Saya tidak menggembar-gemborkan filsafat Timur sama sekali karena seluruhnya tidak memiliki pengetahuan penyelamatan Yesus Kristus. Tapi, mereka bersama-sama dengan Israel dan orang-orang Yunani, telah mengidentifikasi pusat sejati spiritualitas manusia – nyali!

Ilmu pengetahuan kini telah menemukan bahwa nyali manusia adalah memang apa yang Webster katakan: “dasar viseral atau bagian emosional dari seseorang”. Nyali sebenarnya memiliki otaknya sendiri yang membentuk sistem saraf enterik sementara itu tetap terhubung ke sistem saraf pusat dan otak lainnya yang terbungkus dalam tengkorak kita.

Dalam buku THE SECOND BRAIN (OTAK KEDUA), Dr. Michael Gerson melaporkan bahwa ada seratus juta neurotransmiter yang melapisi usus, jumlah perkiraan yang sama dengan yang ditemukan di otak. Tampaknya kemampuan untuk ekspresi perasaan dan emosional kita tergantung terutama pada usus lalu pada otak di tingkat lebih rendah.

Gerson mengatakan, “usus mungkin lebih intelektual dari pada jantung dan dapat memiliki kapasitas yang lebih besar untuk perasaan.” Beberapa kimia yang meningkatkan suasana hati tampaknya dirilis melalui neurotransmitter di dalam usus ini. Nyali sebagian besar masih merupakan suatu misteri bagi ilmu pengetahuan dan obat-obatan, namun kepentingannya semakin terungkap dan diteguhkan.

Keping koin dari dunia laskar spiritual adalah kekuatan dan keberanian. Setiap orang percaya membutuhkan “cek nyali” untuk kedua harta ini. Tanpa kekuatan dan keberanian yang membakar di perut kita, perjalanan iman kita lembek dan bersifat pengecut.

Tiga kali dalam Yosua 1 Tuhan mendesak umat-Nya untuk menjadi kuat dan berani saat mereka menyerbu Tanah Perjanjian. Rasul Paulus mengingatkan kita: “Berjaga-jagalah! Berdirilah dengan teguh dalam iman! Bersikaplah sebagai laki-laki! Dan tetap kuat!” (1 Kor 16:13). Sama seperti atom-atom harus bersama-sama dalam tabrakan keras untuk menghasilkan tenaga nuklir, begitu juga kekuatan dan keberanian adalah dinamo kembar yang memberi energi kepada iman kita untuk mengatasi dunia.

Ada sesuatu yang hilang dalam iman yang diberitakan saat ini. Kita diajarkan bahwa iman adalah kesepakatan jiwa dengan firman Allah. Kita terus bersepakat namun tetap kalah dalam pertempuran setiap hari dengan Iblis. Unsur yang hilang berada di ranah nyali. Di sinilah pertempuran iman itu benar-benar diperjuangkan.

Persetujuan jiwa saja hanyalah berharap dan tidak memerlukan kekuatan atau keberanian. Persetujuan nyali adalah keinginan terdalam yang dinyalakan oleh semua kekuatan dan keberanian yang bisa dikerahkan oleh seorang pahlawan. A.W. Tozer berkata, “Bisa dikatakan tanpa kualifikasi bahwa setiap manusia adalah sama suci dan penuh Roh sebagaimana yang ia ingin jadi. Dia mungkin tidak menjadi sama penuh sebagaimana yang ia harapkan, tapi dia pasti menjadi sama penuh sebagaimana yang ia inginkan.” Iman yang benar lahir di dalam perut kegairahan “menginginkan” bukannya perairan stagnan mental “berharap.”

Orang-orang Yahudi mempercayai kasih sayang terdalam manusia terkait dengan daerah ginjal dan usus. Alkitab King James menerjemahkan tempat ini sebagai “tali kendali” (Mzm 7:9). Alkitab New American Standard menerjemahkan daerah ini sebagai “batin” (Mzm 139:13) dan “keberadaan terdalam” (Ams 23:16). Akal sehat menerjemahkan kata ini sebagai “nyali/ keberanian.”

Yesus menegaskan hal ini ketika Ia berkata, “Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya (KJV: akan mengalir aliran-aliran air hidup.” (Yoh. 7:38). Buku tentang Martyrs oleh Foxe menjelaskan “kegigihan perut” sebagai suatu kualitas kunci dari juara-juara spiritual. Biarlah setiap orang percaya meraih kekuatan nyali yang sama ini dalam pertempuran melawan kejahatan.

Pelari Olimpiade legendaris Steve Prefontaine mengatakan, “Banyak orang menjalankan perlombaan untuk melihat siapa yang paling cepat. Aku berlari untuk melihat siapa yang paling memiliki nyali.” Prefontaine memahami bahwa nilai suatu kompetisi yang benar bukanlah mengenai kemampuan, tetapi keinginan batin. Secara rohani, Tuhan juga menghargai keberanian lebih daripada kemampuan karena “kemenangan perlombaan bukan untuk yang cepat” (Pkh. 9:11). “Perlombaan” spiritual dimenangkan dengan “ketahanan” memilukan oleh nyali yang menolak untuk menjadi “tawar hati” (Ibr 12:1-4).

Disraeli mengatakan, “Manusia hanya benar-benar hebat (menjadi besar) ketika ia bertindak dari gairah.” Biarlah setiap orang perkasa menginginkan kebesaran penuh gairah dalam pelayanan Tuhan kita. Manusia merasa paling hidup dan paling sukses saat nyali mereka terbakar. Hal ini berlaku dalam perang, olahraga dan cinta.

Kegairahan yang benar mengalir dari perut dalam bentuk kegembiraan, keinginan dan usaha. Nilailah kekuatan dan keberanian sebagai bahan bakar iman yang menempatkan halilintar di perut Anda dan kemenangan dalam hidup Anda. Ingat, kekuatan spiritual ditambahkan dengan keberanian spiritual sama dengan nyali spiritual. Selesaikanlah persamaan itu sekarang dengan sungguh-sungguh mencari Tuhan untuk berkat ini. “Pada hari aku berseru, Engkaupun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku.” (Mzm 138:3).

bold and strong answeredDalam pemikiran Ibrani, ginjal secara spiritual melambangkan kehendak Allah bagi hidup kita. Tuhan memiliki suatu naskah yang disebut “volume buku,” di dalam mana tertanam kehendak Allah yang sempurna untuk setiap saat, setiap hari selama sisa hidup kita. Rujukan terhadap buku takdir ini mungkin dapat disebut terdapat dalam ayat-ayat berikut: Ibr. 10:7; Mzm. 40:7. Tampaknya “ginjal” kita, sebagai simbol atau sebutan lain dari roh kita, mungkin “on line” dengan volume buku itu karena berkaitan dengan naskah kehidupan pribadi kita.

Alkitab memberitahu kita bahwa ginjal kita mengajar kita (Mazmur 16:7), terutama pada malam hari saat kita tidur dan di pagi hari ketika kami pertama kali mencari Tuhan. (Yesaya 50:4; Yer 7:13, 25; 11:7; 21:12; 25:34; 26:5; 29:19; 32:33; 35:14-15; 44:4; Mzm. 30:5). Selain itu, ketika Mzm. 73:21 mengatakan, “buah pinggangku (tali kendaliku) menusuk-nusuk (saya) rasanya,” kata “menusuk” (shanan) juga berarti “mengajar dengan tekun” (lihat kata yang sama itu digunakan dalam Ulangan 6:7). Jadi ayat ini bisa dibaca mengatakan bahwa “Saya dengan tekun diajar dalam ginjal saya.” Tuhan menguji dan menyelidiki tali kendali kita untuk tujuan kita menerima instruksi kehendak-Nya di dalam nyali kita dan juga urapan untuk melakukannya. (Filipi 2:13; lihat juga Mzm 7:9; 26:2; Amsal 11:20; Yer 17:10; 20:12; Wahyu 2:23).

2 Timotius 1:9 mengatakan tujuan kita dalam Tuhan telah diberikan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum dunia dimulai. Jika di dalam usus kita ada tertanam sebuah gulungan kebijaksanaan ilahi dan pengurapan tak terbatas untuk berjalan sebagai anak-anak terang, maka kita harus gigih memegangnya.

Nyali (pengetahuan viseral) kita karena itu mungkin menjadi titik sentuh antara Allah dan manusia. Dari titik sentuhan ini sungai dari air kehidupan mengalir melalui hati kita, pikiran dan tubuh. (Yoh. 7:38). Bukankah menarik bahwa ginjal menghasilkan 200 liter air murni laboratorium setiap hari! Sungguh suatu penghargaan bagi nyali kita sebagai sumber penyegaran murni dan pembersihan keberanian fisik maupun spiritual.

Mungkin sudah waktunya kita mulai lebih menjalani hidup dari nyali dengan mengingat takdir kita.

  

Catatan:

Ini adalah terjemahan dari catatan yang ditulis oleh Richard Murray.

You can also read the original English note on facebook: GET TO KNOW YOUR “GUT”


Sunday, May 17, 2015

#Kuasa #Kemitraan

proverbs_18_16Amsal 18:16 mengatakan, “Hadiah memberi keluasan kepada orang, membawa dia menghadap orang-orang besar.” Namun itu tidak berbicara tentang keterampilan, bakat, kemampuan, atau bahkan urapan. Dulu saya pikir begitu, malahan saya menggunakan ayat itu dengan cara tepat begitu sampai saya mulai mempelajarinya secara lebih rinci. Pada artikel ini, saya akan mengajar apa artinya yang benar dan bagaimana pemahaman itu dapat mengubah hidup Anda.

Dalam dua album pengajaran saya, Kekuatan Kemitraan, saya mengajar tentang banyaknya manfaat yang Anda terima ketika bermitra dengan pelayanan yang menjangkau dengan berita yang hampir-terlalu-baik-untuk-menjadi-benar. Saya menggunakan contoh Raja Daud yang menetapkan preseden yang memberikan orang-orang yang menjaga harta rampasan bagian yang sama dengan mereka yang benar-benar melakukan pertempuran. Kita belajar bahwa Filipi 4:19, yang mengatakan, “Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus,” ditulis untuk orang-orang yang bermitra dengan Paulus dalam Injil dan memberi kepada pelayanannya secara teratur. Paulus menegaskan itu dalam 1 Korintus 16:2, di mana ia menulis, “Pada hari pertama dari tiap-tiap minggu hendaklah kamu masing-masing – sesuai dengan apa yang kamu peroleh – menyisihkan sesuatu”.

Para mitra yang Paulus sedang bicarakan itu adalah pemberi-pemberi sistematik dan terencana. Saya juga mengajarkan bahwa alasan Allah memakmurkan Anda adalah agar Anda dapat membangun kerajaan-Nya di bumi ini, dan jika Anda mengusahakan untuk membangun kerajaan itu, maka Dia akan memberikan aliran ilahi supernatural yang akan memenuhi semua kebutuhan Anda. Saya bisa menjanjikan Anda bahwa ketika Anda berdoa dan meminta arahan Tuhan dalam pemberian Anda dan kemudian menanggapinya, Dia akan mengurus kebutuhan keuangan Anda lebih baik secara tanpa sengaja dari pada yang Anda pernah mampu lakukan dengan sengaja. Ini semua adalah kebenaran yang kuat, tapi saya ingin menunjukkan aspek kemitraan yang saya percayai sangat sedikit orang Kristen mengerti.

Apa yang Alkitab maksudkan dengan mengatakan hadiah kita akan membuat ruang bagi kita dan membawa kita ke hadapan orang-orang besar?

Kata Ibrani yang diterjemahkan “hadiah” dalam Amsal 18:16, 19:6, dan 21:14 secara harfiah berarti “hadir.” Ayat-ayat suci itu tidak meninggalkan keraguan bahwa mereka tidak sedang berbicara tentang urapan atau memiliki perkenanan tapi tentang hadiah yang satu orang berikan yang lain. Amsal 19:6 menjelaskan bahwa “setiap orang bersahabat dengan si pemberi,” dan dalam 21:14 kita membaca bahwa “Pemberian dengan sembunyi-sembunyi memadamkan marah, dan hadiah yang dirahasiakan meredakan kegeraman yang hebat.” The New International Version menerjemahkan Amsal 18:16 begini, “Suatu hadiah membuka jalan bagi si pemberi dan mengantar dia ke hadapan Sang Agung.” Saya percaya kitab suci ini menggambarkan aspek yang sangat penting dari apa yang terjadi ketika Anda masuk ke dalam kemitraan dengan suatu pelayanan.

Mari kita lihat contoh ini dalam 1 Raja-raja pasal 10 yang berbicara tentang Salomo, orang paling bijaksana di muka bumi. Salomo meminta dari Tuhan suatu hal yang sangat tidak egois, itulah kebijaksanaan, agar ia bisa menjadi raja yang baik. Tidak hanya Tuhan memberikan apa yang dia minta, tetapi Dia juga memberinya apa yang dia tidak minta dan membuatnya sangat kaya. Bahkan Alkitab mengatakan bahwa ia begitu kaya sehingga segala yang ia miliki terbuat dari emas, dan mereka bahkan tidak menggunakan perak; itu hanya dilemparkan di jalan-jalan (1 Raj 10:21). Itu memang kaya.

Ketenaran Salomo menyebar ke seluruh negeri, dan dalam 1 Raja-raja pasal 10:1-3, kita membaca,

“Ketika ratu negeri Syeba mendengar kabar tentang Salomo, berhubung dengan nama TUHAN, maka datanglah ia hendak mengujinya dengan teka-teki. Ia datang ke Yerusalem dengan pasukan pengiring yang sangat besar, dengan unta-unta yang membawa rempah-rempah, sangat banyak emas dan batu permata yang mahal-mahal. Setelah ia sampai kepada Salomo, dikatakannyalah segala yang ada dalam hatinya kepadanya. Dan Salomo menjawab segala pertanyaan ratu itu; bagi raja tidak ada yang tersembunyi, yang tidak dapat dijawabnya untuk ratu itu.”

Ratu Sheba begitu kewalahan oleh kerajaan dan kebijaksanaan Salomo yang benar-benar menakjubkan (1 Raj 10:4-5).

Dalam 1 Raja-raja 10:24 kita juga membaca bahwa semua raja di bumi mencari Salomo untuk hikmat dan restunya. Pikirkan tentang hal itu; Salomo adalah orang yang paling terkenal di dunia pada zamannya. Dia adalah penguasa kerajaan yang paling kuat dan makmur di dunia pada zamannya, dan semua orang di bumi mencari Salomo untuk perhatiannya sehingga mereka bisa meminta kebijaksanaan, memperoleh pendapatnya, dan menerima perkenanannya. Jadi dengan semua orang-orang ini saling bersaing untuk mendapat waktunya, mengapa dia memindahkan Ratu Sheba ke antrean depan dan menghabiskan begitu banyak waktu untuk menjawab semua pertanyaan itu? Saya percaya itu hadiahnyalah yang membuatkan ruangan untuk dirinya, seperti yang Amsal 18:16 katakan, dan itu membawanya ke hadapan si orang besar.

Kita membaca bahwa dia sangat siap dan datang dengan banyak hadiah. Dia memberi raja 120 talenta emas (itu sekitar 145.000 ons dan untuk harga saat ini akan menjadi sekitar $ 44.000.000 nilai emas). Itu belum termasuk sejumlah besar rempah-rempah, suatu kelimpahan yang belum pernah terlihat sebelumnya, dan batu-batu mulia. Bukan keahlian, bakat, atau kemampuannya tapi hadiahnya yang besar yang membuatkan ruangan untuk dia dan menempatkan dia di antrean depan.

Jadi apa yang Ratu Sheba dapatkan dari ini? Segala sesuatu yang dia inginkan dan lebih banyak lagi. 1 Raja-raja 10:13 mengatakan,

“Raja Salomo memberikan kepada ratu negeri Syeba segala yang dikehendakinya dan yang dimintanya, selain apa yang telah diberikannya kepadanya sebagaimana layak bagi raja Salomo.”

Tidak ada ruang dalam artikel ini untuk membuktikan matematikanya, tapi hadiah yang ratu berikan kepada Salomo hanyalah sebesar sepersepuluh dari satu kali pendapatan tahunan raja. Ketika Alkitab mengatakan raja memberinya karunia kerajaan, tidakkah Anda berpikir hadiah Salomo lebih besar dari hadiahnya? Ketika ratu berangkat pulang ke rumah, dia pergi dengan kekayaan yang lebih besar, lebih banyak kebijaksanaan, dan perkenanan raja teragung di bumi. Hadiahnya membuka pintu untuk berkat-berkat besar.

Apakah Ratu Sheba nampak egois untuk Anda? Apakah Anda berpikir bahwa semua kekayaan itu seharusnya diberikan kepada orang miskin yang benar-benar membutuhkan bantuan bukan kepada orang terkaya di bumi? Saya yakin beralasan untuk berpikir bahwa ada saja semacam raja atau penguasa atau suku yang datang kepadanya dan memohon bantuan saat ia dalam perjalanan. Mungkin butuh ratusan unta untuk membawa hadiah-hadiah ini, sehingga perjalanannya bukanlah merupakan rahasia apapun. Anda tahu, itu bisa saja menjadi suatu perjalanan dalam rasa bersalah yang nyata saat ia melewati semua orang yang membutuhkan, tapi Sang Ratu mengerti prinsip yang sangat penting yang juga berlaku terhadap dukungan bagi suatu pelayanan pada hari ini.

Bila Anda memberi kepada pelayanan, itu bukan hanya apa yang mereka butuhkan, itu adalah apa yang Anda butuhkan juga!

_KING_SOLOMON_RECIEVES_QUEEN_OF_SHEBA_Raja Salomo tidak memerlukan kekayaan Ratu, tapi Ratu itulah yang membutuhkan kebijaksanaan dan restunya, dan pemberiannya membukakan pintu kepada hal-hal persis yang ia butuhkan. Dia mungkin berangkat pulang dengan lebih banyak kekayaan dari pada yang dia telah bawa, dan hanya memikirkan berapa banyak lagi dari berkat yang dia mungkin ada untuk orang-orang miskin dalam perjalanannya kembali. Ini adalah contoh yang bagus tentang bagaimana hal-hal bekerja di kerajaan Allah.

Bila Anda memberi kepada pelayanan, Anda tidak hanya memberkati orang-orang yang disentuh oleh pelayanan itu, tapi Anda memulai aliran supranatural keuangan Anda, dan Anda mengambil bagian dalam pengurapan dan berkat yang ada dalam kehidupan pelayan itu. Tidaklah buruk untuk menginginkan urapan yang ada di hidup saya atau pelayan lain. Alkitab mengatakan bahwa kita perlu menginginkan karunia rohani. Saya benar-benar percaya bahwa hal-hal yang beroperasi dalam hidup saya telah datang, sebagian tidak sepenuhnya, karena saya telah mendukung hamba-hamba Tuhan besar. Saya memberi dengan tujuan sambil mengatakan, “Tuhan, saya ingin menjadi bagian dari itu. Saya akan menabur bagian dari kehidupan saya ke orang ini dan ke dalam pelayanan itu dan dengan demikian membuka pintu yang memungkinkan berkat mereka mengalir ke arahku”. Ini tidak terjadi begitu saja secara otomatis; Anda harus memiliki iman. Tapi saya percaya bahwa Anda dapat mulai melihat hal-hal ini terjadi dalam hidup Anda seperti yang saya lihat dalam hidup saya, jika Anda mau mencampur iman dengan pemberian Anda.

Beberapa teman sangat baik dari Jamie dan aku, yang sudah kami kenal sejak sekitar tahun 1980, memiliki kesaksian besar yang akan menggambarkan apa yang saya tulis. Charlie dan Jill LeBlanc adalah salah satu pasangan paling diurapi dalam musik yang pernah saya dengar. Meskipun mereka selalu memiliki urapan yang kuat, mereka berjuang secara finansial pada awal pelayanan mereka. Karena itu, mereka membangun hati yang nyata untuk pelayanan kualitas lainnya dalam posisi yang sama. Mereka mengambil semua persembahan mereka dan memberikannya ke pelayanan-pelayanan yang lebih kecil di mana mereka merasa pemberian mereka benar-benar bisa membuat perbedaan.

Pemberian-pemberian mereka tentunya membuat perbedaan dalam kehidupan para pelayan ini dan orang-orang yang pelayanan ini sedang jangkau. Mereka juga mengalami aliran supranatural kemakmuran ilahi Allah datang ke arah mereka, tapi mereka masih kehilangan satu elemen yang sangat penting-mereka membutuhkan impartasi pengurapan dan berkat yang tidak mampu diberikan oleh orang-orang yang kepadanya mereka memberi. Ratu Sheba membutuhkan sesuatu yang teman-temannya tidak mampu berikan, jadi dia pergi ke satu yang bisa, Raja Salomo. Itu bukanlah keinginan egois semata; itu penting sehingga dia bisa lebih baik dalam memenuhi perannya sebagai ratu.

Tuhan mulai meyakinkan Charlie dan Jill tentang hal ini, dengan mengatakan kepada mereka bahwa mereka harus mulai memberi ke pelayanan yang memberi mereka makan dan memiliki urapan yang mereka butuhkan. Sudah waktunya untuk memulai mengambil bagian dari berkat dan urapan yang ada pada kehidupan pelayan-pelayan lainnya. Sebagai tanggapan, mereka mulai memberi kepada orang-orang seperti Kenneth Copeland, Kenneth Hagin, Joyce Meyer, dan saya, semua pelayan yang sedang menyampaikan urapan dan berkat bagi hidup mereka.

Dalam waktu sekitar enam bulan mereka menerima telepon dari Dave dan Joyce Meyer, yang mengajak mereka untuk makan malam. Selama makan malam, Joyce meminta mereka untuk memimpin pujian dan penyembahan dalam seminar Firman mereka yang dia lakukan di seluruh Amerika dan seluruh dunia. Betapa besar berkat itu! Mereka sekarang melayani secara teratur kepada ribuan orang, dan pengurapan mereka telah meningkat secara proporsional. Bukanlah kebetulan bahwa pintu ini dibuka untuk mereka setelah mereka mulai memberi, dalam harapan akan mendapat peningkatan berkat dan urapan. Ini bukan untuk mengatakan bahwa Allah tidak menuntun kita untuk melakukan pemberian penuh kebajikan tanpa mengharapkan pamrih apapun, karena Dia melakukannya. Sama seperti Ratu Sheba, Charlie dan Jill bisa saja teralihkan oleh kebutuhan semua orang yang berjuang, tapi mereka tahu bahwa apa yang akan mereka terima dalam peningkatan pengurapan dan berkat akan memungkinkan untuk orang di sekitar mereka mendapatkan keuntungan dengan cara yang jauh lebih besar.

Sangat penting untuk memahami kuasa yang tersedia dalam kemitraan dan kemudian menempatkan kuasa itu untuk bekerja untuk Anda. Saya berdoa agar mata pemahaman Anda tercerahkan dan bahwa Roh Kudus telah memberikan kesaksian mengenai ajaran ini di dalam hati Anda, dan saya melepaskan berkat dan urapan hidup saya kepada Anda, mitra-mitra saya.

    

Catatan:

Tulisan ini adalah terjemahan artikel yang ditulis oleh Andrew Wommack di websitenya.

You can also read the original English article “The Power Of Partnership”.


Friday, May 8, 2015

Apakah #Tuhan Benar-benar Menyuruh #Abraham #Menggorok Leher #Ishak dan Membakar #Jenazahnya?

Rembrandt_Harmensz._van_Rijn_035

“Sacrifice of Isaac” by Rembrandt

“Firman-Nya: “Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu.”” (TB) ~ “Dan Dia berfirman, Aku bertanya kepadamu, ambillah anakmu yang satu-satunya itu, yang engkau cintai, yaitu Isaac, dan pergilah untuk dirimu ke tanah Moria, dan buatlah dia naik ke sana untuk korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu.” (Young Literal Translation) – Kejadian 22:2.

Saya ingin menjawab pertanyaan itu dengan terlebih dahulu mengajukan suatu pertanyaan. Setelah membaca bagian ayat di bawah ini, silahkan menjawab dua pertanyaan berikut:

  1. APAKAH YESUS MENGATAKAN DI BAWAH INI BAHWA DIA DATANG UNTUK MEMBAWA KEPADA KITA SUATU PEDANG FISIK HARAFIAH UNTUK MEMUSNAHKAN DAN MEMBUNUH SEMUA KELUARGA DAN TEMAN KITA YANG OLEH SIAPA KITA MUNGKIN BERADA DALAM BAHAYA MENCINTAI MEREKA LEBIH DARI PADA CINTA KITA KEPADA ALLAH?
  2. ATAU, APAKAH YESUS BERBICARA DI BAWAH INI TENTANG PEDANG SPIRITUAL YANG AKAN MENGHANCURKAN SEMUA BERHALA YANG TERKAIT DENGAN HUBUNGAN YANG KITA SECARA SALAH TELAH PRIORITASKAN MENDAHULUI CINTA KITA KEPADA ALLAH?

“Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang. Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya, dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya. Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku.” Matius 10:34-38.

Saya harap ini pertanyaan yang tidak membutuhkan pemikiran. Opsi 2 di atas adalah jawaban yang jelas. Jika tidak, pembunuhan ayah, pembunuhan saudara dan pembunuhan keluarga akan merajalela. Pembunuhan akan menjadi tanda orang Kristen sejati selagi mereka pergi mengiris, memotong dan membantai orang-orang yang mereka cintai, semuanya dalam nama Tuhan.

Tidak! Tidak akan pernah! Yesus jelas berbicara secara metaforis di sini. Dia menggunakan pedang sebagai simbol pekerjaan internal Tuhan dalam hati kita. Roh Kudus MENYUNAT hati kita dengan memotong semua koneksi duniawi dan hubungan daging yang menahan kita dari mencintai Tuhan dengan segenap hati, pikiran, jiwa dan kekuatan.

Apakah Anda mengenal orang-orang yang mencintai anak-anak mereka lebih dari Tuhan, pasangan mereka lebih dari Tuhan, teman-teman mereka lebih dari Tuhan? Tentu, kita semua tahu banyak orang lain seperti itu. Selain itu, kita sendiri semua telah mengidolakan orang-orang dan hubungan tertentu lebih dari pada cinta kita kepada Allah.

Sekarang, jika ini jelas dalam bagian ayat ini bahwa Yesus tidak berbicara tentang pedang literal, mengapa tidak PERSIS sama jelasnya bahwa “korban bakaran” yang Allah bicarakan dalam Kejadian 22:2 adalah simbolis juga?

Dengan kata lain, Allah melihat bahwa Abraham berada dalam bahaya mengidolakan cintanya kepada anak tunggalnya Ishak di atas itu mengatasi dan mendahului cintanya kepada Allah. Allah mendesak Abraham untuk “secara simbolis,” BUKAN “secara harfiah,” mempersembahkan anaknya Ishak di atas altar seremonial Allah. Tapi tujuan yang lebih dalam bagi Abraham adalah untuk percaya dan melepaskan Ishak kepada Allah di atas altar hatinya.

Allah memperingatkan Abraham untuk tidak mengidolakan Ishak, melainkan untuk dengan sepenuh hati mempersembahkan-Nya KEDALAM tangan Tuhan. Kita melakukan hal yang sama hari ini ketika kita secara simbolis “meneguhkan” atau “menahbiskan” atau “memasukkan” atau “melepaskan” anak-anak kita ke dalam panggilan Tuhan.

Upacara eksternal ini mencerminkan suatu dinamika internal yang lebih besar — kita sepenuhnya mempercayai Tuhan dengan memempercayakan anak-anak kita kepada-Nya. Kita memprioritaskan iman, pengharapan dan kasih kita dalam Tuhan selagi kita menyerahkan kepada-Nya apa yang sebelumnya kita paling cintai — hubungan-hubungan keluarga dan anak-anak kita.

Singkatnya, kita menempatkan Tuhan pada tahta hati kita dengan mempercayai dan memasukkan hubungan kita dengan-Nya PERTAMA-TAMA mendahului semua orang lain dan SECARA TERBAIK di atas semua orang lain.

Inilah semua yang Allah sedang coba beritahukan kepada Abraham dalam Kejadian 22:2, dan semua yang Yesus sedang coba beritahukan kepada pendengarnya dalam Matius 10:34-38. Tuhan yang sama, pesan yang sama: CINTAILAH ALLAH PERTAMA-TAMA DAN SECARA TERBAIK MELEBIHI SEMUA HUBUNGAN DUNIAWI ANDA.

Abraham, dalam semangatnya dan tanpa Roh Kudus yang berdiam untuk membimbingnya, menafsirkan nasihat Tuhan secara hiper-harfiah. Dia melakukan “terlalu jauh” dan benar-benar akan membunuh dan membakar Ishak, berpikir bahwa Allah akan membangkitkan dia. Dan Allah pasti bisa dan mau melakukan itu.

Tapi, Tuhan tidak akan pernah mau orangtua membunuh anaknya sendiri — tidak pernah! Itu akan melanggar karakter sempurna dan sifat penuh cinta-Nya. Sebaliknya, Allah menyuruh satu malaikat “literal” menghentikan pisau “literal” Abraham. Jika Abraham mendengar suara Tuhan dengan jelas dan dengan pemahaman yang sempurna, tidak akan ada kebutuhan untuk satu malaikat darurat “stand-by” untuk menahan tangannya.

Tapi Abraham adalah orang percaya Perjanjian Lama dan belum didiami oleh Roh Kudus. Tuhan pasti menghargai semangat Abraham, tetapi Dia tidak akan membiarkan tindakan kekerasan yang mengerikan yang harus dilakukan dalam nama-Nya oleh orang yang disebut “Sahabat Allah.” Teman ilahi tidak membiarkan teman-teman duniawi memimpin ke mabuk Alkitab dengan literalisme. Malaikat ini menahan Abraham dari menabrakkan diri ke dalam kesalahan pembunuhan.

Jika Tuhan benar-benar ingin Abraham membunuh Ishak, Tuhan akan membiarkan pisau jatuh. Tuhan paling pasti telah tidak mengijinkannya, sehingga Tuhan paling pasti tidak menghendaki atau menginginkan hal itu terjadi. Jika saja Abraham memiliki Roh Kudus yang berdiam, Dia akan tahu Tuhan berbicara secara simbolis dan metaforis, sebagaimana yang Yesus lakukan dalam Matius 10:34-38.

http://ift.tt/1FTcorM

Satu pokok terakhir. Apa bagian yang Iblis mainkan dalam menyebarkan informasi yang keliru, informasi yang menyesatkan dan deformasi (pencacatan) kepada kejadian ini?

Peran Iblis dalam acara ini adalah pasti mengaktifkan semangat Abraham untuk melakukannya “terlalu jauh” dalam suatu interpretasi “hiper-literal” firman Tuhan kepadanya. Iblis selalu mengintai di dekat permukaan pikiran kita, selalu berusaha mengacaukan arti Tuhan yang lebih dalam dan lebih benar dengan menahan kita terikat dalam interpretasi harfiah dari impuls-impuls ilahi yang Dia kirim kepada kita.

Ingat, “huruf itu membunuh” (2 Korintus 3:6). Dan di sini itu hampir membunuh Ishak. Iblis menggunakannya dalam mencoba mendesak Abraham untuk secara “harfiah” menggorok leher anaknya sendiri.

Bahkan, meskipun Kejadian tidak menyebutkan Iblis, adalah penting untuk dicatat bahwa sumber-sumber Yahudi awal lainnya menyebutkannya. Yobel 17:16 benar-benar mengatributkan inisiatif untuk membunuh Ishak kepada “Pangeran Mastema,” nama terkenal untuk Iblis dalam dokumen ini, di mana ia bertindak dalam peranan jaksa penuntut.

Peran Iblis ADALAH penting dilihat di sini. Alasannya? Karena pentingnya seluruh episode ini sebagai bayangan dari penebusan Kristus di kayu salib. Anda lihat, jika kita percaya bahwa Bapa surgawi adalah pihak yang “mengiris” tenggorokan Yesus dengan mempersembahkan putra-Nya yang tunggal di kayu salib, maka kita akan menganut Teori Pembayaran Hukuman kejam yang melihat amarah dari suatu Allah yang murka sebagai pembunuh Yesus.

Tapi jika kita percaya bahwa hidup Yesus adalah TEBUSAN bagi dosa kita yang dibayar KEPADA Iblis OLEH Tuhan, maka kita akan memeluk Teori Pendamaian Kristus Pemenang, yang juga dikenal sebagai Teori Pembayaran Tebusan. Teori ini, yang merupakan pandangan dominan dari Gereja awal, melihat Setan bersama-sama dengan pemerintah dan penguasa yang memerintah dunia yang jatuh ini, sebagai pembunuh Yesus yang sebenarnya.

Kekuatan-kekuatan satanik yang telah jatuh ini mengendalikan kita kepada eksekusi Yesus secara fisik, selagi mereka sendiri mulai menyiksa, merusakkan dan menghancurkan jiwa-Nya di neraka.

Dalam pandangan ini, Yesus dengan rela meletakkan kepala mulia-Nya di atas talenan Iblis sebagai pembayaran untuk semua dosa KITA. Iblis memiliki akses hukum untuk menangkap dan mengendalikan kita karena akses yang secara sukarela telah kita berikan kepadanya. KITA dengan bebas telah memberi kepada Iblis dan kehilangan kekuasaan bumi ini yang Allah pada awalnya telah berikan kepada kita. Inilah sebabnya mengapa Paulus menyebut Iblis “ilah dunia ini” dan Yesus menyebut Iblis “penguasa dunia ini.” Iblis memang memerintah di sini karena otoritas yang telah KITA serahkan secara sukarela kepadanya. (Bacalah artikel “Kristus Pemenang”: Kisah teragung yang pernah diceritakan!)

Jadi, bacalah bagian ini dan pilihlah teori penebusan Anda dengan hati-hati. Ini pada akhirnya akan menentukan apa yang SEBENARNYA Anda pikirkan tentang sifat Allah. Anda juga akan melihat Dia apakah sebagai Bapa yang marah dan murka yang membunuh Yesus karena kebencian-Nya bagi kita, ataukah Anda akan melihat Allah sebagai pahlawan yang menyerahkan diri-Nya ke penculik kita untuk menyelamatkan kita dari diri kita sendiri dan setan.

Intinya di sini adalah bahwa Iblislah satu-satunya pembunuh dalam kejadian Alkitab yang melibatkan Abraham dan Ishak ini. Tuhan, di sisi lain, adalah satu-satunya pahlawan. Ishak, sebagai bayangan dari Yesus yang akan datang, secara heroik mempercayakan dirinya kepada penjagaan Bapa-Nya dan bersedia mati untuk kita dalam proses agar kita bisa diselamatkan. Allah Bapa juga secara heroik mengintervensi untuk menyelamatkan jiwa Yesus dari neraka. Petrus mengkhotbahkan kepahlawanan Allah dalam bagian ayat penting di bawah:

“Hai orang-orang Israel, dengarlah perkataan ini: Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu. Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya, telah kamu salibkan dan kamu bunuh oleh tangan bangsa-bangsa durhaka. Tetapi Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan Dia dari sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu. Sebab Daud berkata tentang Dia: Aku senantiasa memandang kepada Tuhan, karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram, sebab Engkau tidak menyerahkan aku kepada dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan. Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; Engkau akan melimpahi aku dengan sukacita di hadapan-Mu. Saudara-saudara, aku boleh berkata-kata dengan terus terang kepadamu tentang Daud, bapa bangsa kita. Ia telah mati dan dikubur, dan kuburannya masih ada pada kita sampai hari ini. Tetapi ia adalah seorang nabi dan ia tahu, bahwa Allah telah berjanji kepadanya dengan mengangkat sumpah, bahwa Ia akan mendudukkan seorang dari keturunan Daud sendiri di atas takhtanya. Karena itu ia telah melihat ke depan dan telah berbicara tentang kebangkitan Mesias, ketika ia mengatakan, bahwa Dia tidak ditinggalkan di dalam dunia orang mati, dan bahwa daging-Nya tidak mengalami kebinasaan. Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi.” – Kisah Para Rasul 2:22-31

Masuk akal?

RisenHD_main  

Catatan:

Ini adalah terjemahan dari postingan yang ditulis oleh Richard Murray.

You can also read the original English note on facebook: ”DID GOD ACTUALLY TELL ABRAHAM TO SLIT ISAAC’S THROAT AND BURN HIS CORPSE IN THE FOLLOWING PASSAGE?”


Sukai blog ini / Like this blog:

Popular Posts