Showing posts with label Karakter Tuhan. Show all posts
Showing posts with label Karakter Tuhan. Show all posts

Sunday, December 20, 2015

Renungan dari Injil Yohanes: Terang Menjadi Kehidupan

Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. (Yohanes 1:1)

NIV : In the beginning was the Word, and the Word was with God, and the Word was God.

Yesus adalah Allah pada mulanya.
Yohanes tidak menyebut ‘He is God in the beginning’, tapi ‘He was God in the beginning’.
Yesus adalah Allah bahkan sebelum pada mulanya.

Light of the world 2Yesus adalah Firman yang abadi. Dalam bahasa Ibrani kata yang digunakan adalah ‘dabar’. Yang juga berarti perbuatan/deed.
Yesus selalu melakukan apa yang Dia katakan.
Dia adalah Firman Allah sekaligus perbuatan Allah.
Keselamatan kita terletak pada fakta bahwa Dia melakukan yang Dia katakan dan fakta bahwa FirmanNya adalah PerbuatanNya.
Kita selamat tergantung pada apa yang Dia katakan dan Dia lakukan.
Seringnya, …. kita pikir keselamatan kita adalah apa yang Dia katakan dan apa yang KITA lakukan.
Itu, harus diubah, sahabat!

Yesus adalah Kata Terakhir (The Final Word)
Kitab Ibrani menyatakannya. Yesus Sang Firman lebih tinggi daripada perkataan yang disampaikan dengan perantaraan para malaikat (Ibrani 2:2).
Perkataan yang disampaikan lewat perantaraan malaikat adalah Taurat.
Yesus jauh lebih tinggi dari para malaikat.
Taurat diberikan pada Musa dengan perantaraan malaikat, tapi kasih karunia dan kebenaran datang secara pribadi dari Bapa melalui ‘The Final Word’ Anak-Nya Yesus (Yohanes 1:17).

Kata Yunani untuk Firman adalah ‘logos’.
Filosofi. Logika. Pengetahuan di balik segala sesuatu. Perhatikan kata-kata ini : BioLOGI, ToeLOGI, PsikoLOGI, MusikoLOGI dan lainnya.
Semua berasal dari kata ‘logos’.
Yesus-lah logos di belakang semua ilmu itu.
Yesus-lah sistem yang membuat semuanya berjalan.
Yang luarbiasanya, di dalam LOGOS kita menemukan HIDUP.
HIDUP bagi SEMUA ORANG.
Kita mencari kehidupan dalam semua ilmu/logi yang kita pelajari, tapi HIDUP yang sejati adalah DIA yang berada di belakang semua logi.
Paulus menyebut-Nya Hikmat kita (1Korintus 2:7). Yohanes menyebut-Nya HIDUP yang menopang semesta.

Firman itu telah menjadi manusia dan diam di antara kita.
Suatu pernyataan yang luar biasa!
TERANG menjadi KEHIDUPAN.
Manna menjadi manusia.
Kekekalan masuk ke dalam waktu.
Firman ada di tengah-tengah kita.
Kasih karunia dan Kebenaran ada di tengah-tengah kita.

Kasih karunia dan Kebenaran ada di tengah-tengah kita, … dan sekarang DI DALAM kita.

Kasih yang menjadi Firman Allah telah diberikan bagi kita dan PerbuatanNya telah dilakukan untuk kita.

john 1 14Yohanes 1:14
Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

Dalam teks aslinya Yohanes menulis ‘kemuliaan yang diberikan pada-Nya sebagai anak dari seorang bapa’ (‘begotten of a father’, bukan ‘the Father’).
Kemuliaan itu yang kita saksikan. Kemuliaan Yesus sebagai anak dari seorang bapa.
Kita mendapat bagian dalam kemuliaan itu saat kita dijadikan anak dari bapa yang sama. Kita memasuki hubungan yang sama dengan yang dimiliki Yesus dengan Bapa.

DIAM di antara kita, artinya ‘mendirikan kemah-Nya’ di tengah kita.
Saya suka ini.
Kemah sejati bukanlah tempat dimana para imam mempersembahkan darah korban binatang.
Kemah sejati kita adalah Tuhan Yesus.
Dialah Jalan (pelataran), Kebenaran (Ruang Kudus) dan Hidup (Ruang Mahakudus).
Dan Kemah Sejati itu berdiam di tengah KITA.
Dia senang berada di tengah KITA.

Berbeda dengan kemah perjanjian lama yang didalamnya ada kematian, Kemah Sejati yang hidup berada di tengah kita.

Tak heran penulis kitab Ibrani menyebut-Nya ‘Jalan yang baru dan yang Hidup’

Ibrani 10:20
karena Ia telah membuka JALAN YANG BARU dan yang HIDUP bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri.

Heb 10 20

[Simon Yap : “Meditation from John’s Gospel : Light Became Life”; 17 June 2011]

Silakan check tulisan terjemahan asli dan penerjemahnya: Mona Yayaschka


Tuesday, December 8, 2015

#Ayub Bertemu Kasih Karunia (bagian 4)

Pengajaran tradisional menceritakan bagaimana Ayub menghadapi penderitaan yang tak terperi dengan kesabaran, ketenangan dan ketabahan yang luarbiasa. Ayub adalah raksasa iman yang tak pernah mengatakan hal yang salah dan menjadi contoh yang bagus untuk kita ikuti.
Salah.

Seperti telah kita lihat di artikel-artikel sebelumnya dalam seri tentang Ayub ini, dia adalah perengek yang merasa benar-diri yang mengeluh kepada Allah. Dia menyalahkan Allah atas kemalangannya, bahkan menuduh Allah berlaku tak adil.
Hal ini membuat saya makin merasa punya kesamaan dengan Ayub karena saya juga telah melewati saat-saat berat; dan saat melewatinya saya bergumul dengan pikiran-pikiran yang serupa dengan yang Ayub lontarkan.

Throne-In-The-HeavenliesT“Ya Allah, Kau dimana?”
“Tuhan, Engkau benci padaku ya?”
“Kenapa Engkau meninggalkan aku?”
“Apakah Engkau peduli?”
Hal bodoh sebenarnya, tapi bisa dimaklumi. Dalam saat-saat lemah kita semua tergoda bicara seperti ini.

Kitab Ayub mencatat hal-hal bodoh yang diucapkan orang saat mereka sedang melewati kesukaran, seperti, “Allah memberi dan mengambil.”
Sayangnya, kita lebih memperhatikan kata-kata orang yang terluka ini daripada memperhatikan kata-kata Allah yang ‘menyembuhkan’. Dan apa yang Allah katakan di kitab Ayub sangatlah menakjubkan.

APA YANG ALLAH KATAKAN?

Lalu bertanyalah Tuhan kepada Iblis: “Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorang pun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.”(Ayub 1:8)
And the Lord said unto Satan, Hast thou considered my servant Job, that there is none like him in the earth, a perfect and an upright man, one that feareth God, and escheweth evil? (Job 1:8)

Ayub jauh dari sempurna, tapi Allah menyebut dia ‘a perfect and an upright man’.
Ayub adalah seorang penakut yang percaya takhyul. Tapi Allah mengatakan dia sempurna, saleh dan jujur.
Beberapa ayat kemudian, Alkitab menulis salah satu pernyataan yang paling luarbiasa dalam sejarah :
Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut (Ayub 1:22)
Ciyus lo?

Ayub berulangkali menuduh Allah melakukan hal yang tidak baik kepadanya, seperti Allah tak adil (Ayub 27:2), Allah menembaki dia dengan panah beracun (Ayub 6:4) dan Allah memahitkan hatinya (Ayub 27:2).
Dia mengatakan begitu banyak hal konyol tentang Allah, sampai-sampai Elihu katakan Ayub adalah orang bermulut besar yang omongannya sia-sia dan banyak bicara tanpa mengerti apa yang dia katakan (Ayub 34:35, 35:16)

Tapi putusan final dan resmi – menurut versi Hakim Agung yang menghakimi semua manusia dan yang sengaja dicatat Alkitab supaya semua orang bisa membacanya – adalah : Ayub tidak berbuat dosa.
Menurut Alkitab ia tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut, walaupun ia melakukannya.
Ada apa ini?
Apakah Allah salah menilai Ayub?
Atau, apakah Alkitab salah mencatat?

ALLAH MENULIS ULANG SEJARAH

God-on-ThroneAllah melihat segalanya dari perspektif kekekalan. Dia telah melihat akhir dari sejak awal dan Dia tahu bahwa Ayub akan melalui segala pencobaan dan akan diubah secara radikal oleh kasih karunia.
Ayub disebut sebagai sempurna, orang benar/saleh dan jujur bukan karena kelakuannya yang tak bercacat cela, atau karena kata-katanya sempurna atau banyaknya korban yang dipersembahkannya.
Ayub disebut benar dan sempurna karena ALLAH YANG BILANG BEGITU dan apa yang Allah katakan jadi kenyataan.

Ingat kan dengan Gideon yang ditemui malaikat di pemerasan anggur?
Malaikat itu berkata, “Tuhan menyertaimu, hai pahlawan yang gagah berani!” (Hakim-hakim 6:12).
Gideon pada saat itu adalah seorang penakut. Dia mengirik gandum di tempat pemerasan anggur yang tersembunyi dari orang Midian musuh mereka. Sekalipun gelar ‘pahlawan yang gagah berani’ tak cocok buatnya saat itu, tapi itu menjadi kenyataan karena ALLAH YANG BILANG BEGITU.

Kenapa Allah bilang Ayub tidak bersalah padahal jelas-jelas ia bersalah?
Karena kasih berbicara kepada IDENTITAS sejati Ayub, bukan keadaan Ayub.
Diselubungi jubah kebenaran yang Allah berikan, Ayub tidak dihakimi sebagai pendosa tapi disebut sebagai seorang yang sempurna, sekalipun perbuatannya jauh dari sempurna.

Jika anda merasa ini sulit diterima, Alkitab melakukan hal yang sama di Ibrani 11 saat penulisnya membuat daftar berisi para pengecut, penipu, pembunuh, pezinah, pelacur; dan menyebut mereka pahlawan iman TANPA menyebut dosa mereka.
Kasih tidak menyimpan kesalahan (1 Korintus 13:5), ingat?
Ayub tidak berbuat dosa … (Ayub 1:22)
Ayat ini tidak menyebutkan kelemahan karakter Ayub, tapi bercerita banyak mengenai karakter Allah yang murah hati, yang adalah inti cerita yang sesungguhnya.

Allah tidak memperlakukan Ayub sesuai dengan yang layak diterimanya, tapi sesuai dengan kasih karunia-Nya.
Ini kabar baik bagi kita yang telah berdosa dan gagal. Kisah hidup anda mungkin mirip film bencana kolosal – satu kegagalan yang epik diikuti oleh kegagalan epik lainnya. Tapi kasih karunia akan mengubah kisah anda dan memberikan akhir kisah yang jauh lebih baik ketimbang yang layak anda dapatkan.

AGAMAWI VS KASIH KARUNIA

Tak sekalipun saat melewati ini semua Ayub berdosa, tak sekalipun ia menyalahkan Allah (Ayub 1:22, terjemahan The Message)
Ada 2 cara membaca ayat ini.

Agamawi lakukan-sendiri akan berkata, “Lihat Ayub. Pelajari Ayub. Jadilah seperti Ayub.”
Tapi dalam cara yang demikian tersimpan sikap bersandar pada diri sendiri. Ini alamat menuju bencana. Anda tidak akan cukup kuat menghadapi ujian hidup dengan kekuatan diri sendiri.

Tapi jika anda membaca ayat ini lewat lensa kasih karunia, maka pesan yang anda dapat adalah, “Lihat betapa besarnya kasih Allah! Lihat apa yang Allah lakukan kepada pendosa seperti Ayub!”
Ini penting anda pahami sebab jika anda menjadikan Ayub sebagai patokan, anda akan melewatkan kasih karunia Allah.

Sayangnya, itulah yang banyak terjadi di gereja. Dengan membuat kisah Ayub menjadi kisah yang memuliakan daging, orang percaya sedang memisahkan diri mereka dari Kristus dan memposisikan diri dalam kegagalan.
Sejauh apa kita meninggikan Ayub, sejauh itulah kita ‘mengurangi’ kasih karunia.
Jika Ayub adalah orang yang sempurna, ia tentu tak membutuhkan bantuan Allah. Tapi Ayub bukanlah seorang yang sempurna, dan ia sangat butuh ditolong.
Dan saat akhirnya Ayub menyadari ini — setelah 40 pasal panjang berisi ucapan yang mengasihani diri sendiri — Ayub sangat diberkati.

Apa yang iblis curi, Allah mengembalikan dua kali lipat.
Keren kan?
Iblis meng-KO Ayub, tapi Allah menegakkan dia kembali. Iblis mengayak Petrus tapi Allah menjadikan dia rasulNya.
Iblis mungkin sudah mencuri pekerjaan anda, kesehatan anda, kehidupan anda; tapi Allah-lah yang memegang kata final dan Allah selalu mendatangkan kebaikan dari apapun yang terjadi bagi orang-orang yang dikasihiNya.
Bagaimana saya bisa tahu? Karena ALLAH YANG BILANG BEGITU.

Kitab Ayub bukanlah kisah tentang orang baik yang melewati hal yang tak baik.
Kitab Ayub adalah tentang Allah yang baik yang mengasihi kita apapun yang terjadi dan yang selalu rindu memberkati kita apapun yang kita katakan atau lakukan.
Itulah pesan kitab Ayub sesungguhnya dan itulah kabar baik kasih karunia.

God-is-Good

[Paul Ellis : “Job’s Grace Encounter”; 4 November 2015]

Silakan check tulisan terjemahan asli dan penerjemahnya: Mona Yayaschka


Monday, December 7, 2015

#Injil Elihu – #Ayub bagian 3

Masalah tentang agama bikinan manusia adalah ia memandang Alkitab dengan cara yang terdistorsi, membesarkan manusia dan mengecilkan kasih karunia. Hal ini terlihat dari cara agama memandang Ayub sebagai orang baik yang menjadi korban dan Allah sebagai ‘penjahat’ yang mengirim iblis menjadi suruhan untuk melakukan ‘pekerjaan kotornya’.

Job_98Berlawanan dengan opini umum, Ayub bukanlah pahlawan super dengan iman raksasa. Ayub adalah seorang yang percaya takhyul dan perengek yang penuh ketakutan.
Dan Allah juga sudah pasti bukan pihak yang mengirim iblis untuk membuat Ayub menderita.
(Sebelum anda menuding saya tidak paham Alkitab, saya sarankan untuk membaca artikel terkait sebelumnya, yaitu “10 Fakta yang Jarang Diketahui Orang Mengenai Ayub” dan “Apakah Iblis adalah ‘Tangan Kotor’ Allah?”)

Mengapa begitu banyak orang keliru mengenai Ayub? Karena mereka hanya membaca pasal pertama!
Mereka hanya membaca sedikit disini,

Ada seorang laki-laki di tanah Us bernama Ayub; orang itu saleh dan jujur; ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan. (Ayub 1:1)

There was a man in the land of Uz, whose name was Job; and that man was perfect and upright, and one that feared God, and eschewed evil.(Job 1:1 KJV)

Dan.. sedikit disini,

Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut.(Ayub 1:22)

Jika anda hanya membaca pasal pertama, anda akan menyimpulkan Ayub adalah laki-laki yang saleh, jujur, takut akan Allah.. pokoknya benar-benar seorang ‘santo’.
Tapi bacalah terus, dan anda akan menemukan dia tidaklah sesempurna itu. Tapi itu bukan masalah, karena tak seorangpun dari kita sempurna. Kita semua butuh kasih karunia.

Saya menulis ini bukan untuk menjatuhkan Ayub. Iblis sudah melakukannya. Saya menulis ini untuk meninggikan Allah kita. Saya ingin anda melihat betapa lebih besarnya Allah dari iblis dan betapa jauh lebih baiknya Dia ketimbang yang digambarkan oleh agamawi selama ini.

Supaya anda bisa menghargai kasih karunia yang Allah berikan kepada orang-orang yang tak sempurna, mari kita lihat bagaimana Ayub keluar jalur dalam 3 hal. Ayub mengacau. Dia salah paham dalam 3 hal tentang Allah, dan jika kita tak mengenal Injil Kristus, kita bisa mengulangi kesalahan yang sama.

1. Ayub menyalahkan Allah atas penderitaannya

Ayub tak ragu-ragu mengaitkan penderitaannya dengan ‘seorang’ Tuhan yang ‘memberi dan mengambil’ (Ayub 1:21), yang ‘memberi yang baik dan memberi yang buruk’ (Ayub 2:10) dan yang memedihkan (NIV : memahitkan) hatinya (Ayub 27:2).

Dalam pemahaman Ayub, anak-anak panah kesialan datang dari busur Tuhan :
“Mengapa Kaubidikkan panahMu kepadaku?” (Ayub 7:20, NIRV)

Karena anak panah dari Yang Mahakuasa tertancap pada tubuhku, dan racunnya diisap oleh jiwaku; kedahsyatan Allah seperti pasukan melawan aku (Ayub 6:4)

Saat mengalami masa suram, selalu ada godaan untuk menudingkan jari kepada Tuhan. Tapi apakah Ayub benar saat mempersalahkan Allah atas kesukarannya? Tidak.

Mendekati penghujung kitab, Ayub dikonfrontir oleh seorang muda bernama Elihu. Elihu adalah suara kebijaksanaan dan kewarasan, dan dia berkata,

… Jauhlah dari Allah melakukan kefasikan, dan dari pada Yang Mahakuasa untuk berbuat curang (Ayub 34:10)

Jika anda pikir Allah memberi dan mengambil, berhentilah mendengarkan Ayub.
Coba simak kata-kata Elihu.
Allah TAK AKAN membunuh anak-anak anda, atau merampok kekayaan anda, atau membuat anda sakit.
Allah SELALU memberi pemberian yang baik.
Tidak pernah memberi sesuatu yang buruk, kanker misalnya. Dan pemberianNya TAK AKAN dibatalkan/dicabut/diambil/ditarik kembali.
Dia tak pernah memberikan penyakit untuk mengajar anda mengenai karakter, dan Dia tak akan mengambil sesuatu yang anda nikmati.

2. Ayub berpikir Allah memusuhi dirinya

Seperti banyak orang yang sedang melalui masa sulit, Ayub pikir Allah sedang memusuhi dia.

Mengapa Engkau menyembunyikan wajah-Mu, dan menganggap aku sebagai musuh-Mu?
kakiku Kaumasukkan ke dalam pasung, segala tindak tandukku Kauawasi, dan rintangan Kaupasang di depan tapak kakiku?(Ayub 13:24, 27)

Pernahkah anda berada dalam situasi yang sedemikian menyakitkan sampai-sampai anda berpikir Allah sedang berusaha membunuh anda?
Jika pernah, anda punya teman, karena itu yang Ayub pikirkan (lihat Ayub 30:21-23).

Tapi Ayub salah!
Elihu, yang memiliki pengenalan dan pemahaman yang lebih baik tentang karakter Allah, angkat bicara untuk mengkoreksi kesalahpahaman Ayub :

Tetapi engkau telah berbicara dekat telingaku, dan ucapan-ucapanmu telah kudengar:
“Tetapi Ia mendapat alasan terhadap aku,
Ia menganggap aku sebagai musuh-Nya.
Ia memasukkan kakiku ke dalam pasung,
Ia mengawasi segala jalanku.”
Sesungguhnya, dalam hal itu engkau TIDAK BENAR, …, karena Allah itu lebih dari pada manusia.
(Ayub 33:8, 10-12)

Agamawi bilang, “Allah marah padamu, Dia membencimu, Dia muak melihatmu.”

Tapi ‘Injil’ yang Elihu bawa mengatakan bahwa Allah mengasihi anda, dan ada di pihak anda :

Engkau dibujuk-Nya keluar dari rahang kesesakan, ke tempat yang luas yang bebas dari tekanan, ke meja hidanganmu yang berlimpah makanan terbaik (Ayub 36:16, terjemahan NIV)

Allah tidak memberikan kesukaran dan kepedihan dan masalah, Dia justru MEMBEBASKAN kita dari penderitaan kita dan berbicara kepada kita di tengah pergumulan kita.

But those who suffer he delivers in their suffering;
he speaks to them in their affliction (Job 36:15 NIV)

Dia melakukannya karena Dia Bapa anda, yang mencintai anda, menjagai anda.

3. Ayub menuduh Allah tidak adil

“Demi Allah yang hidup, yang tidak memberi keadilan kepadaku, dan demi Yang Mahakuasa, yang memedihkan (memahitkan) hatiku, (Ayub 27:2)

Bacalah kitab Ayub selintas dan anda akan melihat Ayub semakin lama semakin dekat dengan kegilaan. Di pasal awal terlihat semua manis-agamawi, tapi sejak pasal 27, terlihatlah aslinya dan Ayub sudah sampai pada batasnya.

Allah hidup! Dia tidak memberi keadilan kepadaku. Yang Mahakuasa! Dia menghancurkan hidupku! (Ayub 27:2, terjemahan The Message)

Ini tuduhan yang serius! Tapi kita sering tergoda melontarkannya.
“Allah mengijinkan ini terjadi.”
“Ini semua salahNya!”
“Ini TIDAK ADIL!”

Apa kata Elihu menjawab tuduhan Ayub ini?

Siapakah seperti Ayub, yang minum hujatan terhadap Allah seperti air, …
Sungguh tak terpikirkan bahwa Allah akan berlaku curang, bahwa Yang Mahakuasa akan membengkokkan keadilan.
(Ayub 34:7, 12, terjemahan NIV)

Allah TIDAK menghancurkan hidup Ayub, dan Dia TIDAK AKAN menghancurkan hidup anda. Hidup memang tak adil. Hidup bisa saja membabakbelurkan anda. Tapi Allah TIDAK PERNAH tak adil!

Jika anda sedang melewati masa sulit, jangan ikuti Ayub yang mengubur diri di lubang mengasihani diri sendiri dan sibuk menuding-nuding.
Dengarkan Elihu :

“Oh, …… [sebutkan nama anda], tidakkah engkau lihat bagaimana Allah melepaskanmu dari terkaman marabahaya? Bagaimana Ia menarikmu ke tempat yang lapang – mengundangmu ke meja perjamuan yang sarat dengan berkat?”
(Ayub 36:16, terjemahan The Message)

weave+it+set+your+table

Tuhan sedang menuntunmu menjauh dari bahaya ke suatu tempat yang bebas dari kesusahan. Dia sedang menata mejamu dengan jamuan makanan terbaik.

Jadilah seperti Daud, yang –kendati di hadapan lawan-lawannya– bisa melihat Allah menyediakan meja hidangan baginya (Mazmur 23:5).
Bapa sorgawi anda berada di pihak anda, Dia tidak memusuhi anda.

Saya harap anda bisa melihat bahwa Ayub bukanlah ‘santo’ kudus yang orang agamawi kultuskan selama ini.
Mungkin kita punya persepsi seperti Ayub dan merasa tak ada yang salah, tapi Elihu katakan, “Ayub, engkau bicara omongkosong; omongkosong yang tak henti-hentinya!” (Ayub 35:16, terjemahan The Message).

Namun… sekalipun Ayub salah paham dalam banyak hal, Allah tidak memusuhi dia; malah membawa dia ke ‘tempat yang lapang’.
Bagaimana ini bisa terjadi? Kita akan lihat di seri ke 4, seri terakhir (nantikanlah besok).

[Paul Ellis : “The Gospel of Elihu”; 30 October 2015]

Silakan check tulisan terjemahan asli dan penerjemahnya: Mona Yayaschka

 


Sunday, December 6, 2015

Apakah #Iblis adalah ‘tangan kotor’ #Allah? (#Ayub bagian 2)

hqdefaultKitab Ayub adalah kitab yang berisi salah satu kisah paling memukau dalam Alkitab, tapi kita telah keliru membacanya dengan dua cara.
Pertama, kita menyanjung Ayub sebagai seorang pahlawan iman. Kedua, kita berpikir iblis adalah ‘anjing gembala’ Allah untuk melakukan ‘pekerjaan kotor’Nya.

Ide gila ini muncul dari ayat berikut :
Lalu bertanyalah Tuhan kepada Iblis: “Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorang pun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.”
Lalu jawab Iblis kepada Tuhan : “Apakah dengan tidak mendapat apa-apa Ayub takut akan Allah? Bukankah Engkau yang membuat pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya? Apa yang dikerjakannya telah Kauberkati dan apa yang dimilikinya makin bertambah di negeri itu. Tetapi ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah segala yang dipunyainya, ia pasti mengutuki Engkau di hadapan-Mu.”
Maka firman Tuhan kepada Iblis: “Nah, segala yang dipunyainya ada dalam kuasamu; hanya janganlah engkau mengulurkan tanganmu terhadap dirinya.” Kemudian pergilah Iblis dari hadapan Tuhan .
(Ayub 1:8-12)

Penafsiran tradisional atas ayat ini adalah Tuhan Allah membuat Ayub jadi sasaran dengan melambai-lambaikan dia di depan iblis, seperti seorang polisi melambai-lambaikan kaus tersangka di depan hidung anjing pelacak.
“Kau mencium bau Ayub? Kau mencium kesalehannya dan betapa dia membenci kejahatan?”
“Grrrr.. Grrrr..”
“Ayo, sana, serang dia. Robek-robek hidupnya!”
Betapa mengerikan gambaran macam ini!

Penafsiran semacam ini tidak membedakan mana Allah, mana iblis. Memang iblis yang melakukan, tapi Allah adalah kolaborator. Allah mengijinkan. Dia ‘membiarkan’ itu terjadi.

Syukurlah, ada juga versi terjemahan yang ‘beda’. Sekarang mari kita baca ayat tadi dalam Green’s Literal Translation of the Holy Bible (LITV) :
Dan Yehova berkata kepada Iblis, “Engkau sedang memperhatikan hambaKu Ayub ya? Apakah karena tak seorangpun seperti dia di bumi, seorang yang jujur dan benar, yang takut kepada Tuhan dan menjauhi kejahatan?” (Ayub 1:8, terjemahan LITV)
Dengan kata lain, “Iblis, mengapa engkau memburu Ayub? Apa karena ia orang jujur? Atau karena dia tidak tumbang karena rencana jahatmu?”

Lihat?
Allah tidak menjebak Ayub.
Allah sedang memberi tahu iblis bahwa Ia mengawasi iblis karena Ia tahu rencana iblis.

Iblis memang sedang memburu Ayub. Dia bukan cuma ingin menyakiti Ayub, dia ingin ‘memperalat’ Allah untuk melakukannya!
Dengar apa yang dia katakan,
“Tetapi ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah segala yang dipunyainya, ia pasti mengutuki Engkau di hadapan-Mu.”(Ayub 1:11)
Kelancangan yang luar biasa dari sang perencana kejahatan!
Berani sekali!

Pertama, si pendakwa ingin memanipulasi Allah.
“Ayub takut padaMu hanya karena Engkau membuat pagar di sekelilingnya dan memberkati dia” (ayat 9-10).

Lalu dia menantang Allah untuk menghajar Ayub.
Tentu Allah tidak termakan trik iblis, tapi ayat 12 menunjukkan sepertinya begitu,
“Baik, kalau begitu, segala yang dipunyainya ada dalam kuasamu; … (Ayub 1:12)
Pembacaan sekilas akan membuat kita berpikir Allah sudah terjebak dalam permainan iblis dengan memberinya ijin untuk memburu Ayub.
Benarkah?

Mari kita baca lagi ayat itu dalam versi LITV :
Dan Yehova berkata kepada iblis, “Segala kepunyaannya memang ada dalam  tanganmu. Hanya, jangan jamah dirinya.” Lalu iblis pergi dari hadapan Yehova.
Allah TIDAK SEDANG memberi ijin kepada iblis.
Allah sedang MENYATAKAN suatu fakta.
Ayub memang SUDAH di bawah jempol iblis, siap untuk ‘dipites’.
Mengapa Allah mengatakan demikian?
Karena ini :
Kita tahu bahwa kita berasal dari Allah, tapi seluruh dunia berada di bawah kendali si jahat (1 Yohanes 5:19)

Sebagaimana dijelaskan oleh Tom Tompkins dalam bukunya ‘Understanding the Book of Job’, Allah memberikan kendali atas bumi kepada manusia.
Langit itu langit kepunyaan Tuhan, dan bumi itu telah diberikan-Nya kepada anak-anak manusia (Mazmur 115:16)
… tapi di Eden, manusia menyerahkan kuasa/kendali itu kepada iblis.
Jadi saat Allah katakan, “Segala kepunyaannya dalam tanganmu”, Allah sedang menyatakan suatu fakta pahit dan menyakitkan yang nantinya membuat Yesus mengorbankan hidupNya.

Kesimpulannya, ada 4 dusta yang muncul dari kesalahpahaman membaca Ayub pasal 1 :

#1. Iblis membutuhkan ijin untuk menyerang kita

Faktanya : Iblis tidak sedang minta ijin akan memburu Ayub karena dia tidak butuh.
Di Eden, manusia yang membuka pintu bagi dosa dan menuai konsekuensinya sejak itu.

Kabar baiknya adalah sekarang tidak lagi.
Dengan kasih karunia Allah, iblis akan lari jika kita melawan dia (Yakobus 4:7).
Jangan seperti Ayub. Jangan biarkan si pencuri itu menjarah rumah anda.
Jadilah seperti Daud yang menguatkan kepercayaannya kepada Tuhan, Allahnya. Dan melawan! (1 Samuel 30:6).

#2. Allah memanfaatkan iblis sebagai ‘anjing gembala’ untuk menjaga domba tetap dalam barisan.

Ya ampun!
Omong kosong!
Apakah persamaan antara kebenaran dan kedurhakaan? Bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?(2 Korintus 6:14)

#3. Allah memberikan sakit-penyakit dan penderitaan untuk mengasah karakter kita

Tujuan iblis adalah memanipulasi Allah untuk melukai Ayub, sesuatu yang tidak akan pernah Allah lakukan.
Sekalipun Ayub berpikir Allah-lah yang berada di balik kehilangannya, Allah mengirim Elihu untuk meluruskan kekeliruan Ayub.
Elihu adalah gambaran Yesus yang “,… berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia.”(Kisah Para Rasul 10:38)

Yesus tidak memberikan penyakit, Ia mengambilnya dari kita.

#4. Allah mengijinkan sakit-penyakit dan penderitaan untuk menyakiti kita

Allah TIDAK BEKERJA bagi iblis. Jika Allah memberi ijin kepada iblis untuk mencuri dari anda, dia tak akan disebut pencuri.
Adam pertama kehilangan kendali atas bumi, tapi Adam terakhir merebut kembali apa yang iblis curi.

Di dalam Kristus, anda ditakdirkan untuk berkuasa dalam hidup ibarat seorang raja (Roma 5:17).
Tapi anda tak akan pernah berkuasa dalam hidup jika anda menyimak dusta iblis di atas dan lebih mengikuti Ayub ketimbang Kristus.

Romans_5-17Kasih karunia dan damai sejahtera bagi anda semua!

(Tunggulah kelanjutannya besok!)

[Paul Ellis : “Is Satan God’s Sheepdog?”; 28 October 2015]

Silakan check tulisan terjemahan asli dan penerjemahnya: Mona Yayaschka


Saturday, December 5, 2015

10 Fakta yang jarang diketahui orang mengenai #Ayub (bagian 1)

Banyak orang menganggap Ayub sebagai orang hebat, seorang pemenang iman.
Ayub, sebagaimana anda ingat, kehilangan segalanya (keluarga, kekayaan dan kesehatan), lalu duduk di atas tumpukan abu menggaruki kulitnya yang borokan dengan pecahan beling, lantas melakukan ‘debat teologi’ dengan 3 orang ‘lulusan seminari’.

never said sickness1

“Tuhan mengijinkan penyakit ini terjadi” – http://ift.tt/1HMmihS

Sebagai hasil dari hidup yang sarat dengan pengalaman buruk, banyak orang merasa diteguhkan dan kemudian mempercayai dusta ini :
• Allah memberi dan mengambil hal-hal baik seperti anak-anak kita, kesehatan atau pekerjaan kita
• Allah menggunakan rasa sakit dan penyakit untuk menghukum atau mendisiplin kita
• Allah membuat saya mengalami saat sulit untuk mengajar saya kerendahan hati
• Allah memperalat setan sebagai ‘anjing penjaga’ untuk menjaga domba-domba tetap di kawanan.

Saya ingin menyodorkan perspektif yang berbeda.
Kitab Ayub bukan mengenai seorang hebat, tapi seorang yang bercacat. Ayub yang diceritakan di kitab Ayub bukanlah seorang ‘hamba Tuhan’ seperti yang dipikirkan banyak orang. Tapi seorang yang percaya tahyul dan penuh ketakutan yang mengeluarkan kata-kata yang bukan main bodohnya.
Kisah Ayub bukanlah kisah kemenangan iman manusia, tapi kebesaran kasih karunia Allah kepada manusia yang hancur-hancuran.

“Tapi Ayub adalah orang benar”.
Sebenarnya, Ayub adalah seorang yang penuh kebenaran-diri, yang sejatinya bukanlah seorang percaya, sebagaimana akan kita lihat nanti.
Saya tidak menjelek-jelekkan Ayub, tapi saat kita sampai di akhir seri ini, anda akan takjub pada beberapa hal luar biasa yang Allah sampaikan mengenai pria tak sempurna ini.
Tapi sebelum kita sampai pada hal tersebut, ada baiknya kita mengerti siapa Ayub.

Berikut adalah 10 fakta yang jarang diketahui mengenai Ayub :

1. Ayub adalah orang yang percaya takhyul

Seperti halnya orang agamawi lain, Ayub percaya pada karma.
Ayub memegang prinsip ‘tabur-tuai’. Jika anak-anaknya berpesta berhari-hari, dia akan membawa persembahan.

Setiap kali, apabila hari-hari pesta telah berlalu, Ayub memanggil mereka, dan menguduskan mereka; keesokan harinya, pagi-pagi, bangunlah Ayub, lalu mempersembahkan korban bakaran sebanyak jumlah mereka sekalian, sebab pikirnya: “Mungkin anak-anakku sudah berbuat dosa dan telah mengutuki Allah di dalam hati.” Demikianlah dilakukan Ayub senantiasa (Ayub 1:5).

Debet dan kredit.
Demikianlah dilakukan Ayub senantiasa.

2. Ayub sadar-dosa

Bukan sadar akan dosa pribadinya, karena Ayub adalah orang baik yang selalu membersihkan hidupnya dari dosa.
Tapi dia memperlakukan dosa seperti ‘kryptonite’ (lihat Ayub 31:11-12).

Ayub sangat takut terhadap dosa dan memikirkannya terus menerus (lihat Ayub 31).

3. Ayub penuh ketakutan

Ayub selalu merasa tak aman dan terikat oleh rasa takut. Ayub mungkin adalah klien terbaik seorang agen asuransi karena ia memiliki ketakutan yang besar pada celaka (Ayub 31:23).

Saat hal buruk terjadi, ia berkata, “Karena yang kutakutkan, itulah yang menimpa aku, dan yang kucemaskan, itulah yang mendatangi aku.” (Ayub 3:25)

4. Ayub mengasihani diri sendiri

Bacalah kitab Ayub dan anda akan mendapat kesan kuat ‘Celakalah aku’.
Walaupun ia memang sedang mengalami keadaan tidak baik, tapi dia sangat terfokus pada ‘celaka’nya itu dan mengeluh. Bahkan sampai ke titik merengek.
Aku telah bosan hidup, aku hendak melampiaskan keluhanku, aku hendak berbicara dalam kepahitan jiwaku.” (Ayub 10:1)

5. Ayub membiarkan kepahitan berakar dalam hatinya

Kepahitan adalah ‘pembunuh kasih karunia’, tapi Ayub membiarkan rumput liar iblis menyemak di taman hatinya.
Oleh sebab itu aku pun tidak akan menahan mulutku, aku akan berbicara dalam kesesakan jiwaku, aku akan mengeluhkan kepahitan jiwaku (Ayub 7:11, terjemahan NKJV)

6. Ayub orang yang penuh kebenaran-diri

Keyakinan Ayub bukan pada Tuhan tapi kepada perilaku baiknya sendiri.
Berapa besar kesalahan dan dosaku? Beritahukanlah kepadaku pelanggaran dan dosaku itu (Ayub 13:23)

Seperti orang Farisi yang geram, Ayub melambung dalam perasaan bahwa dirinya benar karena perbuatannya yang tak ada cela.
Biarlah aku ditimbang di atas neraca yang teliti, maka Allah akan mengetahui, bahwa aku tidak bersalah (Ayub 31:6)

Sikap percaya pada diri sendiri membuat Ayub menegakkan mentalitas korban.
Ketahuilah, aku menyiapkan perkaraku, aku yakin, bahwa aku benar. Siapa mau bersengketa dengan aku? (Ayub 13:18-19)

Perasaan benar-diri Ayub bahkan sedemikian kuat hingga bisa membungkam 3 orang yang juga penuh kebenaran-diri yang datang menghibur dia.
Maka ketiga orang itu menghentikan sanggahan mereka terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya benar (Ayub 32:1)

7. Ayub pikir Allah tidak peduli

Bila aku berseru, Ia menjawab; aku tidak dapat percaya, bahwa Ia sudi mendengarkan suaraku;(Ayub 9:16)
Rasa mengasihani diri Ayub membuat pandangannya terhadap Allah terkotori.
Seperti juga orang-orang yang sedang melalui saat-saat sulit, Ayub mengira Allah memusuhi dia.
Mengapa Engkau menyembunyikan wajah-Mu, dan menganggap aku sebagai musuh-Mu?(Ayub 13:24)

8. Ayub menyalahkan Allah atas masalahnya

Seringkali dianggap Ayub tidak pernah menyalahkan Allah (yang adalah kesalahpahaman dari Ayub 1:22, yang akan dijelaskan di artikel berikutnya).
Ayub tak ragu menunjuk kepada Allah yang “… tidak memberi keadilan kepadaku, dan demi Yang Mahakuasa, yang memahitkan hatiku” (Ayub 27:2)

Angin ribut-lah yang menyebabkan ke 10 anaknya mati, dan perampok dari suku asing-lah yang merampasi ternaknya, tapi dia melimpahkan kehilangan itu kepada Allah (yang katanya) memberi dan mengambil (Ayub 1:21).

Ayub kemudian berulang-ulang mengatakan Allah-lah yang menyebabkan kehilangan dan masalah yang dia derita (lihat Ayub 2:10, 6:4).

Karena perilakunya yang baik, Ayub tak bisa menerima ketidakadilan ‘ilahi’ ini.
Kalau aku berbuat dosa, apakah yang telah kulakukan terhadap Engkau, ya Penjaga manusia? Mengapa Engkau menjadikan aku sasaran-Mu, sehingga aku menjadi beban bagi diriku? (Ayub 7:20)

Allah bekerja dengan cara yang misterius, pikir Ayub.
Dialah yang meremukkan aku dalam angin ribut, yang memperbanyak lukaku tanpa alasan (Ayub 9:17)

9. Ayub pikir Allah ingin membunuh Dia

Aku tidak bersalah! … yang tidak bersalah dan yang bersalah kedua-duanya dibinasakan-Nya (Ayub 9:21-22)
Engkau menjadi kejam terhadap aku, Engkau memusuhi aku dengan kekuatan tangan-Mu. Ya, aku tahu: Engkau membawa aku kepada maut, … (Ayub 30:21, 23)

10. Ayub putus asa dan berharap dia mati saja

Ayub membenci hidupnya.
Aku jemu, aku tidak mau hidup untuk selama-lamanya. Biarkanlah aku, karena hari-hariku hanya seperti hembusan nafas saja (Ayub 7:16)
maka di manakah harapanku? Siapakah yang melihat adanya harapan bagiku?(Ayub 17:15)

Orang yang disebut ‘pahlawan iman’ ini kepengen mati.
sehingga aku lebih suka dicekik dan mati dari pada menanggung kesusahanku (Ayub 7:15)
Ayub tak punya iman kepada Allah yang memulihkan dan menyembuhkan, malah berkata, “… aku mengharapkan dunia orang mati sebagai rumahku, … ” (Ayub 17:13)

Banyak orang menghormati Ayub sebagai ‘raksasa iman’ yang terkenal karena kesabarannya yang luar biasa.
Tetapi Ayub tidak terdaftar di Ibrani 11, di antara para pahlawan iman. Karena satu-satunya kebenaran yang ditunjukkannya adalah kebenaran-diri sendiri yang memuakkan.

Tetaplah bersama saya karena kita akan melihat bahwa kasih karunia Allah adalah bagi orang-orang tak sempurna seperti Ayub ini.
Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur (Mazmur 113:7).

psalm.113.7.scripturePhoto_lgSebagaimana akan kita lihat nanti, hidup Ayub mengalami titik balik.
Sebelum bertemu dengan Allah, Ayub adalah seorang perengek yang secara keliru menuduh Allah sebagai penyebab masalah yang dialaminya.
Tapi sesudah ia mengenal Allah, Ayub menjadi orang yang ‘baru’, orang yang melihat Allah itu benar dan adil.

Ini kisah yang mengagumkan dan anda tak akan ingin melewatkannya (tunggulah kelanjutannya besok)!

[Paul Ellis : “Ten Little Known Fact about Job”; 22 October 2015]

Silakan check tulisan terjemahan asli dan penerjemahnya: Mona Yayaschka


Sunday, November 29, 2015

#Wallpaper “God Shaped Heart” – (#free #download / #unduh #gratis)

Silakan unduh gratis (free download) Wallpaper “God Shaped Heart” untuk koleksi Anda dengan mengklik gambar di bawah!

:)

Yesus menggunakan pedang sebagai simbol pekerjaan internal Tuhan dalam hati kita. Roh Kudus MENYUNAT hati kita dengan memotong semua koneksi duniawi dan hubungan daging yang menahan kita dari mencintai Tuhan dengan segenap hati, pikiran, jiwa dan kekuatan!!

Bacalah artikel Apakah #Tuhan Benar-benar Menyuruh #Abraham #Menggorok Leher #Ishak dan Membakar #Jenazahnya? dan diberkatilah lebih lagi! Anda juga bisa mengunduh wallpaper ini dengan mengklik gambarnya di artikel tersebut.

http://ift.tt/1FTcorMSilakan unduh gratis gambar besarnya dengan mengklik gambar

Catatan:
Gambar-gambar besar ini diunduh dari situs lain.
Kemungkinan besar gambar aslinya memiliki copy right. Karena itu harap tidak diperjualbelikan atau dipergunakan untuk keuntungan pribadi, melainkan pakailah untuk membangun iman pribadi maupun orang lain di sekeliling Anda sebagai berkat anugerah-Nya!

Kristus Yesus memberkati Anda dalam Kasih Karunia-Nya!


Sunday, November 22, 2015

#Poster “Turn The Other Cheek” – (#free #download / #unduh #gratis)

Silakan unduh gratis (free download) Poster “Turn The Other Cheek” untuk koleksi Anda dengan mengklik gambar di bawah!

:)

Yesus mungkin mengguncangkan kandang agamawi Yahudi, tetapi Dia tidak pernah mengutuk seseorang untuk mati di tempat. Ampunilah tujuh kali tujuh puluh, kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan, … tidak terlihat “kutuklah mereka untuk mati atau binasa di tempat” pada daftar dalam Matius 5:38-48 itu!!

Bacalah artikel “Usut TKP” YERUSALEM: Siapa yang Membunuh Ananias dan Safira?” dan diberkatilah lebih lagi! Anda juga bisa mengunduh wallpaper ini dengan mengklik gambarnya di artikel tersebut.

the other cheekSilakan unduh gratis gambar besarnya dengan mengklik gambar

Catatan:
Gambar-gambar besar ini diunduh dari situs lain.
Kemungkinan besar gambar aslinya memiliki copy right. Karena itu harap tidak diperjualbelikan atau dipergunakan untuk keuntungan pribadi, melainkan pakailah untuk membangun iman pribadi maupun orang lain di sekeliling Anda sebagai berkat anugerah-Nya!

Kristus Yesus memberkati Anda dalam Kasih Karunia-Nya!


Monday, November 16, 2015

#Lukisan “#Noah’s Offering” – (#free #download / #unduh #gratis)

Silakan unduh gratis (free download) Lukisan “Noah’s Offering” untuk koleksi Anda dengan mengklik gambar di bawah!

:)

Seperti suatu radio statis tinggi yang kadang-kadang menerima dua sinyal yang berbeda sekaligus, orang-orang kudus Perjanjian Lama mendengarkan baik Yahweh maupun Iblis, kadang-kadang secara bergantian dan kadang-kadang secara bersamaan. Tanpa Roh Kudus yang berdiam, mereka tidak bisa membedakan antara kedua suara!!

Bacalah artikel “Apakah Memang Allah yang Menenggelamkan Semua Anak-anak di Dunia dengan Air Bah Pembunuh?” dan diberkatilah lebih lagi! Anda juga bisa mengunduh wallpaper ini dengan mengklik gambarnya di artikel tersebut.

Joseph_Anton_Koch_006Silakan unduh gratis gambar besarnya dengan mengklik gambar

Catatan:

Gambar-gambar besar ini diunduh dari situs lain.
Kemungkinan besar gambar aslinya memiliki copy right. Karena itu harap tidak diperjualbelikan atau dipergunakan untuk keuntungan pribadi, melainkan pakailah untuk membangun iman pribadi maupun orang lain di sekeliling Anda sebagai berkat anugerah-Nya!

Kristus Yesus memberkati Anda dalam Kasih Karunia-Nya!


Saturday, November 7, 2015

Level 1 Pelaj. 13 – Allah Tidak Bersalah

Hari ini saya ingin berbagi salah satu hal yang paling penting yang pernah dilakukan Tuhan dalam hidup saya. Tampaknya orang secara otomatis percaya segala sesuatu yang terjadi kepada mereka adalah berasal dari Allah, bahwa Dia mengendalikan segala sesuatu. Alasan untuk ini adalah bahwa menurut definisinya, Allah adalah yang tertinggi dan berkuasa atas segala sesuatu, dan orang-orang begitu saja berasumsi bahwa Dia mengontrol segala sesuatu yang terjadi dalam hidup mereka. Bahkan orang-orang di luar Kristus percaya demikian. Ada banyak orang Kristen yang mempromosikan doktrin ini, dan ini telah menjadi tertanam dalam kehidupan mereka. Saya percaya apa yang Alkitab ajarkan bertentangan dengan doktrin ini, dan adalah sangat penting bahwa Anda belajar mengenai pelajaran ini.

Yakobus 1:13-17 mengatakan, “Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: “Pencobaan ini datang dari Allah!” Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun. Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut. Saudara-saudara yang kukasihi, janganlah sesat! Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.”

james-1_17Ayat-ayat ini menggambarkan sangat jelas bahwa Allah adalah pengarang hal-hal yang baik. Yesus berkata dalam Yohanes 10:10, “Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.” Jika itu sesuatu yang baik (bagi hidup), itu dari Allah; jika itu sesuatu yang buruk, itu dari setan. Itu adalah teologi yang sangat sederhana. Alasan mengapa ini begitu penting adalah karena Yakobus 4:7 mengatakan, “Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!” Ayat ini mengatakan kita harus tunduk atau menyerahkan kontrol kepada Allah dan melawan iblis. Kata “melawan” berarti secara aktif melakukan perlawanan.

Ketika orang percaya segala sesuatu yang terjadi dalam hidup semuanya adalah dari Allah—misalnya penyakit, kegagalan dalam bisnis, kehilangan pekerjaan, anak-anak pemberontak, atau perceraian—itu menempatkan mereka dalam posisi yang pasif. Jika mereka benar-benar percaya bahwa Tuhan adalah perancang suatu situasi dan menggunakannya untuk menghukum mereka atau mengubah mereka, mereka akan berjuang melawan Dia jika mereka menolak situasi itu. Namun Yakobus 4:7 mengatakan kepada Anda untuk melawan Iblis, maka ia akan lari dari padamu. Anda harus menundukkan diri kepada Allah. Ini menunjukkan bahwa hal-hal tertentu memang dari Allah dan hal-hal tertentu adalah dari setan. Ada kekuatan jahat di dunia ini, dan tidak segala sesuatu yang terjadi dalam hidup Anda datang dari Allah. Jika Anda tidak mengerti itu, Anda akan berakhir dengan menundukkan diri kepada setan, dan benar-benar membuat Iblis berkuasa.

Saya ingin membahas sebuah bagian dalam kitab Roma karena itu begitu sering disalahgunakan. Saya sungguh sudah pernah ke pemakaman di mana orang-orang tidak tahu apa-apa tentang Tuhan, tidak pergi ke gereja, dan tahu hampir tidak satupun ayat Kitab Suci, tapi mereka tahu yang satu ini. Roma 8:28 mengatakan, “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” Ayat ini telah ditafsirkan untuk mengatakan bahwa apapun yang terjadi dalam hidup Anda, Tuhanlah yang melakukannya dan mempekerjakannya bersama-sama untuk kebaikan dalam beberapa cara. Saya benar-benar berada di sebuah pemakaman untuk anak laki-laki dan perempuan yang telah mencampur alkohol dan obat-obatan, masuk ke mobil, melaju terlalu cepat di jalan licin, selip di satu belokan, menabrak tiang telepon dan keduanya tewas. Pengkhotbahnya mengutip ayat Alkitab ini, “Kita tahu segala sesuatu bekerja sama untuk kebaikan,” dan mengatakan Tuhan mestinya memiliki suatu tujuan dalam melakukan hal ini. Tuhan tidaklah membunuh anak-anak remaja itu, dan dalam suatu pengertian, Anda bahkan tidak bisa mengatakan bahwa iblislah yang melakukannya. Remaja-remaja itu sendiri yang melakukannya. Saya memang yakin iblislah yang membujuk mereka untuk memberontak terhadap standar orang tua mereka dan orang lain telah mengajar mereka, tapi pada akhirnya itu adalah pilihan mereka. Merekalah orang-orang yang mencampur obat dan alkohol itu; merekalah orang-orang yang menabrak tiang telepon itu. Itu adalah hal yang jasmani, dan Tuhan bukanlah sumbernya.

Apa artinya ketika dikatakan “kita tahu bahwa segala sesuatu bekerja bersama-sama untuk kebaikan”? Pertama-tama, itu tidak mengatakan kita tahu segala sesuatu berasal dari Allah dan bekerja sama untuk kebaikan. Itu memang mengatakan segala sesuatu bekerja untuk mendatangkan kebaikan tetapi dengan menempatkan kualifikasi-kualifikasi di atasnya: “bagi mereka yang mengasihi Allah.” Ayat Alkitab ini tidak bekerja untuk orang yang tidak mengasihi Allah. Itu sedemikian jelas sehingga itu seharusnya nyata tanpa dijelaskan, tapi menakjubkan bagaimana orang menerapkannya terhadap kasus orang-orang muda seperti ini yang melakukan obat-obatan narkotika dan alkohol dan berada dalam pemberontakan total terhadap Allah dan prinsip-prinsip-Nya. Ayat ini mengatakan bahwa itu hanya bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Allah, dan kepada mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

Dalam 1 Yohanes 3:8 mengatakan, “Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu.” Allah menyatakan diri-Nya untuk menghancurkan pekerjaan Iblis. Itulah tujuan-Nya, dan itu hanya akan bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia dan yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah; yaitu mereka yang berjalan dalam panggilan ini, yang terus melawan setan, dan bertindak menghancurkan karya-karyanya. Mereka yang melawan setan dan hidup bagi Allah dapat mengatakan bahwa terlepas dari apa yang iblis lakukan dalam hidup mereka, Allah dapat memutarbalikkannya dan menggunakannya untuk kebaikan.

Ro8.28Kita harus mulai membedakan bahwa Allah tidak mengendalikan segala sesuatu dalam hidup kita. Ada musuh yang datang untuk membunuh, mencuri, dan menghancurkan, tetapi Yesus telah datang untuk memberi kita hidup. Kita harus memilih hidup dan dengan sengaja mengenali / mengakui bahwa Tuhan tidaklah bersalah atas segala sesuatu yang datang ke dalam hidup kita.

Jika saja Allah adalah seorang manusia fisik yang melakukan hal-hal yang dituduhkan kepada Dia, seperti menempatkan kanker, cacat, depresi, kesedihan, dan kesengsaraan pada orang-orang, saya jamin tidak ada satupun pemerintah di bumi yang tidak akan menangkap, memenjarakan, atau mencoba untuk menghentikan-Nya. Namun kita berpikir Allah, yang jauh lebih berbelas kasih daripada siapapun orang yang kita pernah temui atau bayangkan dalam hidup kita, sedang berjalan berkeliling memukuli orang-orang dan melakukan hal-hal itu. Ada beberapa hal yang merupakan serangan-serangan setan dan ada beberapa yang bersifat alami, dan tidak semua bencana ditakdirkan oleh Tuhan. Perusahaan-perusahaan asuransi menulis dalam kebijakan mereka “tindakan Tuhan, seperti gempa bumi dan wabah.” Tidak, Allah bukanlah perancang dari semua hal ini.

 

♡ ✞ ♡

Pertanyaan-pertanyaan Pemuridan

 

1. Bacalah Yakobus 1:13. Apakah Tuhan menyebabkan orang dicobai oleh yang jahat?

2. Bacalah Yakobus 1:17. Dari manakah datang pemberian-pemberian yang baik?

3. Bacalah Yohanes 10:10. Siapakah pencuri itu?

4. Bacalah Yohanes 10:10. Apa tujuannya?

5. Bacalah Yohanes 10:10. Apa alasan Yesus datang?

6. Bacalah Yakobus 4:7. Apakah hasil dari menundukkan diri kepada Allah dan melawan setan?

7. Bacalah Roma 8:28. Apakah dikatakan bahwa segala sesuatu berasal dari Allah?

8. Bacalah Kisah 10:38. Apakah penyakit dari Tuhan?

9. Bacalah 1 Yohanes 3:8. Apakah tujuan Anak Allah menyatakan diri?

 

* ⁂ *

Ayat-ayat Kitab Suci untuk Digunakan terhadap Pertanyaan-pertanyaan

Yakobus 1:13 – “Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: “Pencobaan ini datang dari Allah!” Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun.”

Yakobus 1:17 – ” Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.”

Yohanes 10:10 – “Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.”

Yakobus 4:7 – “Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!”

Roma 8:28 – “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.”

Kisah Para Rasul 10:38 – “yaitu tentang Yesus dari Nazaret: bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia.”

1 Yohanes 3:8b – “Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu.”

raze__1_john_3_8_by_symplearts-d659d8a

♔  ✞ ♕

Pelajaran ini diterjemahkan dan diedit dari tulisan Andrew Wommack, bagian dari 48 Pelajaran Dasar Kekristenan – Penginjilan Pemuridan Lengkap | Christ of Grace (http://ift.tt/1ISgZvn)

Nantikanlah serial pelajarannya setiap Sabtu!

Free Download / Unduh Bahan: Pemuridan – Level 1 Pelajaran 13.

Catatan: Oleh kasih karunia ini tidak untuk diperjualbelikan, hanya karena dan bagi Kristus. Jika Anda membutuhkan Kunci Jawaban, silakan Kontak saya di sini


Sunday, November 1, 2015

#WallPaper “#Pemberian yang #Baik” – (#free #download / #unduh #gratis)

Silakan unduh gratis (free download) Wallpaper “Pemberian yang Baik” untuk koleksi Anda dengan mengklik gambar di bawah!

:)

Allah itu baik dan segala yang dilakukan-Nya baik dan segala sesuatu yang Dia berikan itu baik. Dia tidak pernah memberi kita pemberian yang buruk dan Dia bukanlah perancang kejahatan. !!

Bacalah artikel “Apakah Tuhan Memberikan Pemberian-pemberian yang Buruk?” dan diberkatilah lebih lagi! Anda juga bisa mengunduh wallpaper ini dengan mengklik gambarnya di artikel tersebut.

Romans832a

Silakan unduh gratis gambar besarnya dengan mengklik gambar

Catatan:

Gambar-gambar besar ini diunduh dari situs lain.
Kemungkinan besar gambar aslinya memiliki copy right. Karena itu harap tidak diperjualbelikan atau dipergunakan untuk keuntungan pribadi, melainkan pakailah untuk membangun iman pribadi maupun orang lain di sekeliling Anda sebagai berkat anugerah-Nya!

Kristus Yesus memberkati Anda dalam Kasih Karunia-Nya!


Sunday, October 25, 2015

#WallPaper “#Kasih #Tuhan” – (#free #download / #unduh #gratis)

Silakan unduh gratis (free download) Wall Paper “Kasih Tuhan” untuk koleksi Anda dengan mengklik gambar di bawah!

:)

Saya telah tiba pada pengertian bahwa kasih Allah adalah lingkungan di mana kita semua hidup, sebagaimana air bagi ikan di laut, karena Allah adalah kasih dan “di dalam Dia kita hidup dan bergerak dan memiliki keberadaan kita.”

Bacalah artikel “Mengapa Saya Terobsesi dengan Satu Topik – Kasih Tuhan?” dan diberkatilah lebih lagi! Anda bisa mengunduh gambar besar ini dengan mengklik gambarnya di artikel tersebut.

god-of-love-wallpaper-free-download-hd-951880964

Silakan unduh gratis Wall Paper-nya dengan mengklik gambar!

Catatan:

Gambar-gambar besar ini diunduh dari situs lain. Kemungkinan besar gambar aslinya memiliki copy right. Karena itu harap tidak diperjualbelikan atau dipergunakan untuk keuntungan pribadi, melainkan pakailah untuk membangun iman pribadi maupun orang lain di sekeliling Anda sebagai saluran berkat anugerah-Nya!

Kristus Yesus memberkati Anda dalam Kasih Karunia-Nya!


Saturday, September 12, 2015

Level 1 Pelaj. 5 – Sifat Allah

(Silakan free-download / unduh Bahan ini dalam bentuk pdf (A4) pada tautan di akhir artikel ini!)

Untuk memiliki suatu hubungan positif dengan Tuhan, kita harus mengenal sifat-Nya dan karakter asli-Nya. Apakah Dia marah karena dosa kita, ataukah Dia adalah Allah penuh belas kasihan yang ingin memberikan kepada kita hidup dan berkat-Nya, terlepas dari kinerja kita? Jika kita tidak memiliki cara pandang (perspektif) salib, Alkitab benar-benar bisa terlihat memberikan kepada kita dua pandangan yang berbeda mengenai Allah, bahwa Ia berubah-ubah atau melakukan sesuatu dengan cara yang berbeda. Kita semua harus memiliki perspektif kasih karunia untuk memiliki pengenalan yang benar akan Allah.

what-is-god-really-like-squareAda suatu periode waktu dimana dalam terminologi yang digunakan dalam Alkitab, Tuhan “memperhitungkan pelanggaran mereka terhadap mereka.” Hal ini dapat dibandingkan dengan hal membesarkan anak-anak. Ketika mereka sangat muda, tidak mungkin untuk memberikan alasan kepada mereka, untuk memberitahu mereka mengapa mereka harus bertindak dengan benar atau mengapa mereka tidak boleh egois dan mengambil mainan dari saudara atau saudari mereka. Mereka harus diberitahu tentang aturan-aturan dan jika mereka melanggarnya, mereka didisiplinkan. Aturan harus ditegakkan meskipun mereka belum tahu tentang Tuhan dan iblis, atau bahwa mereka sedang memberikan tempat kepada setan ketika mereka egois. Mereka mungkin tidak memahami konsep itu, tetapi mereka dapat memahami bahwa jika mereka mengulangi tindakan tersebut, mereka akan dihukum.

Dalam pengertian demikian, itulah yang Tuhan lakukan dengan Perjanjian Lama. Sebelum orang-orang dilahirkan kembali, mereka tidak memiliki persepsi spiritual yang kita miliki di bawah Perjanjian Baru, sehingga Dia harus memberikan hukum dan menegakkan hukum itu dengan hukuman untuk mencegah mereka dari dosa. Karena Setan menghancurkan orang melalui dosa, harus ada pembatasan-pembatasan yang ditempatkan kepada dosa, dan aturan-aturan itu harus ditegakkan. Namun ini meninggalkan kesan keliru bahwa Tuhan tidak benar-benar mencintai kita karena dosa kita, dan itu bukan apa yang Firman Tuhan mengajarkan. Roma 5:13 mengatakan, “Sebab sebelum hukum Taurat ada, telah ada dosa di dunia. Tetapi dosa itu tidak diperhitungkan kalau tidak ada hukum Taurat.” “Sebelum hukum Taurat ada” berarti sampai zaman Musa ketika Allah memberikan Sepuluh Perintah dan hukum-hukum seremonial (bersifat upacara) lainnya yang diterapkan pada bangsa Yahudi. Sampai saat itu, dosa sudah ada di dunia tetapi tidak diperhitungkan. Kata “memperhitungkan (impute )” adalah suatu istilah pembukuan. Misalnya, Anda pergi ke toko untuk membeli sesuatu dan berkata, “Taruhlah itu di daftar rekening saya.” Ketika itu diletakkan pada daftar rekening Anda, itu dicatat dan dibebankan ke dalam akun Anda, dan pembelian itu diperhitungkan kepada Anda. Jika mereka gagal memperhitungkan, berarti itu tidak dicatat dan dimintakan biayanya terhadap Anda.

Ayat ini mengatakan bahwa sampai saat Sepuluh Perintah Allah datang, dosa tidak diperhitungkan terhadap orang-orang. Itu adalah pernyataan yang luar biasa. Lihatlah Kejadian 3 dan 4. Kebanyakan orang memiliki konsep bahwa ketika Adam dan Hawa berdosa terhadap Allah, karena Dia adalah kudus dan sekarang manusia telah berdosa, maka Dia bisa tidak bisa berhubungan dengan manusia berdosa. Mereka berpikir Tuhan mengusir manusia dari taman Eden untuk menghapusnya dari hadirat-Nya karena Allah yang Kudus tidak bisa berhubungan dengan manusia yang tidak kudus.

Mereka lebih jauh lagi berpikir bahwa sampai Anda membersihkan tindakan Anda melalui tindakan-tindakan yang tepat, barulah Allah sekali lagi bisa memiliki hubungan dengan Anda. Itu bertentangan dengan pesan yang dibawa Yesus. Roma 5:8 mengatakan Tuhan menunjukkan kasih-Nya kepada Anda, oleh karena Kristus telah mati untuk Anda, ketika Anda masih berdosa; jadi Perjanjian Baru mengajarkan bahwa Allah mengulurkan kasih-Nya kepada Anda saat Anda masih sedang hidup dalam dosa, bukan setelah Anda membersihkan tindakan Anda. Salah satu dari kebenaran-kebenaran besar Injil yang akan mengubah hidup Anda adalah memahami bahwa Allah mengasihi Anda sebagaimana adanya Anda. Dia sedemikian mengasihi Anda sehingga jika Anda menerima cinta-Nya itu, Anda tidak akan mau tinggal seperti Anda saat ini. Anda akan berubah, tetapi perubahan Anda itu akan merupakan produk sampingan dari kasih Allah dan bukan untuk memperoleh cinta-Nya.

Dalam Kejadian 4 Anda dapat melihat bahwa Tuhan masih bersekutu dengan manusia, masih berbicara dengan Adam dan Hawa bahkan setelah mereka berdosa. Dia berbicara dengan Kain dan Habel, dan ketika mereka datang untuk mempersembahkan korban kepada-Nya, ia berbicara kepada mereka dengan suara yang bisa didengar (audible). Oleh reaksi mereka, kita dapat melihat bahwa mereka terbiasa mendengar suara-Nya, dan itu tidak menakutkan bagi mereka. Ketika Kain membunuh saudaranya Habel dan menjadi pembunuh pertama di bumi, suara audible Allah datang dari surga: “Dimana adikmu Abel?” Kain berbohong kepada Allah, tampaknya tanpa penyesalan. Itu bisa terjadi hanya jika seseorang sedemikian terbiasa mendengar suara Tuhan sehingga mereka menganggapnya remeh begitu saja dan tidak takut akan itu. Semua yang dikatakan ini adalah bahwa Allah masih bersekutu dengan manusia dan tidak menghancurkan persekutuan itu, seperti yang umumnya diyakini orang.

Romans 5 8

“Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.” Roma 5: 8

Dia tidak memperhitungkan dosa manusia kepadanya. Apakah itu berarti bahwa Dia memaafkan dosa-dosa mereka begitu saja atau bahwa mereka tidak bersalah? Tidak, justru itulah alasan Dia akhirnya memberi Hukum Taurat. Tuhan harus memberikan Hukum Taurat untuk membawa manusia kembali ke standar yang tepat. Allah harus menunjukkan kepada manusia bahwa ia membutuhkan Juruselamat dan bahwa ia harus merendahkan diri dan menerima pengampunan sebagai suatu pemberian (atau hadiah). Sayangnya, agama telah memanipulasi dan mengendalikan hal-hal ini dengan mengajarkan bahwa Hukum Taurat itu diberikan agar Anda menaatinya dan dengan demikian mendapatkan pengampunan dan penerimaan Allah. Tidak! Tujuan dari Hukum Taurat Perjanjian Lama adalah untuk menyatakan besarnya dosa Anda kepada suatu derajat dimana Anda akan menjadi putus asa dalam berusaha menyelamatkan diri sendiri dan berkata, “Tuhan, jika ini adalah standar kekudusan-Mu, saya tidak bisa melakukannya. Ampunilah saya, kasihanilah saya.”

Pada kenyataannya, keseluruhan sifat Allah selalu adalah cinta (kasih).

♡ ✞ ♡

Pertanyaan-pertanyaan Pemuridan

1. Bacalah Roma 5:13. Apakah arti kata “diperhitungkan”?

2. Bacalah Roma 7:7. Apa tujuan dari Hukum Taurat?

3. Bacalah Galatia 3:24. Menurut ayat ini, apa tujuan dari Hukum Taurat?

4. Bacalah Yohanes 8:1-11. Bagaimana Yesus menangani wanita yang tertangkap dalam perzinahan?

5. Apakah kata-kata dan tindakan Yesus mencerminkan sifat Allah yang sejati? Lihat John 3:34.

6. Bacalah 1 Yohanes 4:8. Menurut ayat ini, apa sifat Allah yang sejati?

7. Bacalah Roma 5:6. Kasih Allah itu ditujukan kepada kita ketika kita apa?

8. Bacalah Roma 5:8. Tuhan mengasihi kita sementara kita apa?

9. Bacalah Roma 5:10. Tuhan mengasihi kita sementara kita apa?

10. Jika Anda meminta Yesus Kristus untuk mengampuni Anda dan menjadi Juruselamat dan Tuhan Anda, mempercayai pengorbanan Yesus sebagai pembayaran atas dosa Anda, akankah Allah menunjukkan sifat-Nya yang benar penuh rahmat dan karunia?

*⁂*

Ayat-ayat Kitab Suci untuk Digunakan terhadap Pertanyaan-pertanyaan

Roma 5:13 – “Sebab sebelum hukum Taurat ada, telah ada dosa di dunia. Tetapi dosa itu tidak diperhitungkan kalau tidak ada hukum Taurat.”

Roma 7:7 – “Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Apakah hukum Taurat itu dosa? Sekali-kali tidak! Sebaliknya, justru oleh hukum Taurat aku telah mengenal dosa. Karena aku juga tidak tahu apa itu keinginan, kalau hukum Taurat tidak mengatakan: “Jangan mengingini!”

Galatia 3:24 – “Jadi hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan karena iman.”

Yohanes 8:1-11 – “tetapi Yesus pergi ke bukit Zaitun. [2] Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka. [3] Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah. [4] Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: “Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah. [5] Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?” [6] Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah. [7] Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.” [8] Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah. [9] Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya. [10] Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: “Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?” [11] Jawabnya: “Tidak ada, Tuhan.” Lalu kata Yesus: “Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.””.

John 3:34 – “Sebab siapa yang diutus Allah, Dialah yang menyampaikan firman Allah, karena Allah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas. “

1 Yohanes 4: 8 – “Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.”

Roma 5:6 – “Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang ditentukan oleh Allah.”

Roma 5: 8 – “Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.”

Romans 5 10 at Spoken.lyRoma 5:10 – “Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya!”

 

♔ ✞ ♕

Nantikanlah serial pelajarannya setiap Sabtu!

Pelajaran ini adalah bagian dari 48 Pelajaran Dasar Kekristenan – Penginjilan Pemuridan Lengkap | Christ of Grace

Free Download / Unduh Bahan: Pemuridan – Level 1 Pelajaran 5, diterjemahkan dan diedit dari tulisan Andrew Wommack

Catatan: Oleh kasih karunia ini tidak untuk diperjualbelikan, hanya karena dan bagi Kristus. Jika Anda membutuhkan Kunci Jawaban, silakan Kontak saya di sini


Saturday, September 5, 2015

Level 1 Pelaj. 4 – Hubungan Dengan Allah

(Silakan free-download / unduh Bahan ini dalam bentuk pdf pada tautan di akhir artikel ini!)

Salah satu hal yang paling penting tentang hubungan adalah memahami pribadi orang dengan siapa Anda akan memiliki hubungan, dan itu juga berlaku untuk Allah. Anda perlu memahami sifat dasar dan karakter Allah dalam rangka memiliki hubungan yang sehat dengan-Nya. Kesalahpahaman karakter dan sifat-Nya adalah salah satu alasan banyak orang tidak memiliki hubungan yang positif dengan-Nya. Ini adalah persis apa yang terjadi di Taman Eden ketika Adam dan Hawa tergoda oleh ular. Mereka masuk ke dalam pencobaan, akhirnya tidak menaati Allah dan menjerumuskan seluruh umat manusia ke dalam dosa. Kurangnya pemahaman mereka akan sifat Allah sebenarnya adalah bagian dari godaan itu.

burning-heartCerita dalam Kejadian 3:1-5 akrab bagi kebanyakan orang: “Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: “Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?” Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: “Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati.” Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: “Sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.”

Ada pernyataan halus oleh Setan di sini bahwa sebenarnya Allah bukan Allah yang baik … bahwa Dia berusaha menyimpan sesuatu dari Adam dan Hawa … bahwa Dia tidak ingin mereka mencapai potensi penuh mereka … bahwa Ia tidak ingin mereka seperti Diri-Nya sendiri … dan bahwa alasan Dia membuat aturan untuk tidak makan dari Pohon Pengetahuan Baik dan Jahat itu adalah untuk menghambat atau menyakiti mereka. Artinya, Iblis datang melawan sifat dan karakter Allah saat ia memfitnah-Nya dengan mengatakan Tuhan tidak menginginkan yang terbaik untuk mereka.

Itu adalah apa yang sama persis sedang terjadi kepada orang-orang hari ini. Setan mengatakan kepada mereka, “Jika Anda mengikuti Allah dan tidak bereksperimen dengan semua hal-hal ini yang bertentangan dengan firman-Nya, Anda tidak akan pernah mengalami kebahagiaan sejati. Hidup akan membosankan … mati.” Kenyataan yang menyedihkan adalah orang-orang mengalami fakta bahwa obat-obatan, alkohol, seks, pemberontakan, memanjakan diri sendiri, keberhasilan dalam pekerjaan, dan semua hal-hal lain yang mereka coba itu ternyata tidaklah memuaskan mereka. Pada saat mereka menyadarinya, mereka sudah menghancurkan kehidupan mereka, keluarga mereka, dan kesehatan mereka.

Yang benar adalah bahwa Allah adalah Allah yang baik, dan kehendak-Nya bagi kita hanya yang baik saja. Tapi pada kita hari ini Setan menggunakan godaan yang sama yang datang terhadap Adam dan Hawa di Taman Eden, yang pada dasarnya menyiratkan bahwa Allah bukanlah Allah yang baik. Mereka yang hanya memiliki sedikit pemahaman Alkitab bisa mendapatkan kesan demikian karena ada kasus dalam Alkitab dimana orang diperlakukan dalam cara yang keras, kejam. Dalam Bilangan 15:32-36, seorang pria mengumpulkan kayu api pada hari Sabat dan dilempari batu sampai mati karena gagal menaati hari Sabat. Kedengarannya kejam, tapi ada tujuan di balik hukuman tersebut, meskipun tidak jelas bagi kebanyakan orang yang hanya membaca Kitab Suci secara santai. Penelitian yang cermat menunjukkan bahwa Hukum Taurat Perjanjian Lama diberikan untuk membuat dosa yang kita lakukan menjadi nyata sangat berdosa, seperti kata Paulus dalam Roma 7:13.

Orang-orang itu tidak menyadari betapa mematikannya pelanggaran mereka dan bahwa mereka adalah penyerang melawan Allah. Mereka membuat kesalahan dengan membandingkan diri di antara mereka sendiri dan mengukur tindakan mereka berdasarkan apa yang orang lain lakukan.

Jika seseorang melakukan dosa dan tidak dihukum mati, mereka pikir dosa mestinya tidak sebegitu buruk, dan mereka menurunkan standar mereka. Mereka telah kehilangan perspektif yang benar mengenai apa yang benar dan salah. Allah harus membawa umat manusia kembali ke garis lurus ukuran itu, standar yang tepat dari apa sebetulnya hidup benar itu, sehingga mereka akan menolak iblis dan godaan-godaannya dan mengenali apa yang akan menjadi hasil akhir dari pilihan-pilihan yang salah itu. Kemudian ketika melakukan itu, Dia harus menegakkan Hukum Taurat yang telah Dia berikan.

Tuhan tidak memberikan perintah-perintah Perjanjian Lama dengan tujuan untuk mengatakan, “Sampai engkau melakukan semua hal ini, Aku tidak dapat menerimamu atau menyayangimu.” Itu bukanlah sifat atau karakter-Nya. Sebaliknya, Dia memberi perintah-perintah itu untuk membuat penginderaan benar dan salah kita itu semakin tajam dan untuk membawa kita kembali ke kenyataan bahwa kita sungguh-sungguh membutuhkan satu Juruselamat.

Masalahnya bahwa orang telah berpikir Tuhan menuntut kesempurnaan sebelum Ia bisa mencintai mereka, yang menyebabkan sikap yang dimiliki banyak orang bahwa kasih-Nya bagi mereka berbanding lurus dengan kinerja mereka. Mereka merasa bahwa sampai mereka berupaya melakukan segala sesuatu dengan benar-benar tepat, mereka tidak akan diterima oleh Allah, dan itu bukanlah pesan Alkitab.

Hati Allah adalah untuk mendamaikan manusia dengan diri-Nya, tidak untuk menghakimi mereka … tidak untuk memperhitungkan dosa-dosa mereka … tidak untuk menyimpan dosa-dosa mereka terhadap mereka. Itulah hati Allah bagi orang-orang di dalam Alkitab dan juga hati-Nya bagi Anda hari ini. Anda perlu memahami hati-Nya yang sebenarnya, bahwa “Allah adalah kasih” (1 Yohanes 4:8). Dia berusaha untuk menghapuskan dosa-dosa Anda dan apa pun yang akan memisahkan Anda dari-Nya. Dia sudah melakukannya melalui Yesus, dan saat ini Dia menawarkan kepada Anda hubungan, yang tidak didasarkan pada kinerja Anda, tetapi pada iman dan penerimaan Anda bahwa Yesus telah menanggung dosa-dosa Anda. Anda dapat memiliki hubungan dengan Tuhan pada hari ini terlepas dari kegagalan dalam hidup Anda. Semua yang Dia minta adalah bahwa Anda menaruh iman Anda kepada Tuhan Yesus Kristus.

3:16 Church #GodisLove wallpaper for iPad

♡ ✞ ♡

Pertanyaan-pertanyaan Pemuridan

1. Bacalah Kejadian 3:1. Pertanyaan apa yang Setan tanyakan kepada Hawa?

2. Bacalah Kejadian 2:17 dan Kejadian 3:3. Apa kata atau kata-kata yang Hawa tambahkan ke apa yang sebenarnya Allah katakan kepada Adam?

3. Bacalah Kejadian 3:6. Setelah Iblis mampu menanamkan keraguan dalam pikiran Hawa mengenai Firman Tuhan, apa yang Hawa lakukan dalam ayat ini?

4. Bacalah Kejadian 3:9-10. Setelah Adam dan Hawa berdosa, apakah Tuhan masih berkomunikasi dan mengejar suatu hubungan dengan mereka?

5. Bacalah Kejadian 3:22-24. Mengapa Allah mengusir Adam dan Hawa dari Taman?

6. Dapatkah Anda melihat bahwa ini adalah tindakan belas kasihan Allah lebih daripada suatu hukuman?

7. Bacalah Roma 5:17. Bagaimana kita memperoleh kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran Allah?  A. Membelinya B. Mengusahakannya C. Menerimanya

8. Bacalah Roma 6:23. Apa yang kita benar-benar layak terima jika kita berbuat dosa?

9. Dengan kasih karunia, sebaliknya apa yang Tuhan berikan kepada kita?

10. Bacalah Roma 10:3. Jika kita mencoba membangun kebenaran kita sendiri di hadapan Allah, apa yang kita gagal lakukan?

11. Bacalah 1 Yohanes 1:9 dan Roma 4:3. Apa yang Tuhan janji lakukan dengan semua dosa-dosa dan kesalahan kita terhadap-Nya jika kita mau percaya saja?

12. Apa pelajaran ini ceritakan kepada Anda tentang karakter Allah?

*⁂*

Ayat-ayat Kitab Suci untuk Digunakan terhadap Pertanyaan-pertanyaan

Kejadian 3:1 – “Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: “Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?”

Kejadian 2:17 – “tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.”

Kejadian 3:3 – tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati.”

Kejadian 3:6 – “Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.”

Kejadian 3:9-10 – “[9] Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: “Di manakah engkau?” [10] Ia menjawab: “Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi.” 

Kejadian 3:22-24 – “[22] Berfirmanlah TUHAN Allah: “Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat; maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya.” [23] Lalu TUHAN Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil. [24] Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyalah beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan.” 

Roma 5:17 – “Sebab, jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus.” 

Roma 6:23 – “Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.”

Roma 10:3 – “Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah.”

1 Yohanes 1:9 – “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.” 

Roma 4:3 – “Sebab apakah dikatakan nas Kitab Suci? “Lalu percayalah Abraham kepada Tuhan, dan Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.””

♔ ✞ ♕

Nantikanlah serial pelajarannya setiap Sabtu!

Pelajaran ini adalah bagian dari 48 Pelajaran Dasar Kekristenan – Penginjilan Pemuridan Lengkap | Christ of Grace

Free Download / Unduh Bahan: Pemuridan – Level 1 Pelajaran 4, diterjemahkan dan diedit dari tulisan Andrew Wommack

Catatan: Oleh kasih karunia ini tidak untuk diperjualbelikan, hanya karena dan bagi Kristus. Jika Anda membutuhkan Kunci Jawaban, silakan Kontak saya di sini


Sukai blog ini / Like this blog:

Popular Posts