Tanggapan Untuk Daniel Norris
Sebuah artikel yang memfitnah Injil Hyper-grace dan orang-orang yang mengkhotbahkannya kembali diterbitkan dalam majalah Charisma.
Dalam artikel itu, Daniel Norris mengkuatirkan pemberitaan kasih karunia tanpa disertai Hukum Taurat akan membawa orang kepada kedurhakaan yang Yesus katakan akan makin bertambah di akhir zaman (lihat Matius 24:12).
Implikasinya adalah kami, orang-orang yang mengkhotbahkan Injil Hyper-grace telah menyebabkan kasih banyak orang menjadi dingin. Bahkan ada yang menulis dan mengklaim pengajaran kami yang ‘sesat’ telah mengirim jutaan orang ke neraka (Steve Hill : The Spiritual Avalanche That Could Kill Millions).
Punch-line artikel ini adalah kita seharusnya bersukacita dalam Taurat perjanjian lama, sebagaimana Daud, untuk menyeimbangkan ‘perahu miring’ kasih karunia.
Karena saya adalah salah satu yang memberitakan ‘teologi beracun’ hyper-grace, dan karena saya sejak lama telah mengatakan bahwa Taurat BUKANLAH untuk orang percaya, ijinkan saya memberi tanggapan atas tuduhan dalam artikel tersebut, yang saya ringkas dalam 8 poin.
#1. Mengkhotbahkan kasih karunia tanpa Taurat adalah ketidakseimbangan.
Ingat Yohanes 3:16!
Tanggapan saya :
Yohanes 3:16 adalah kalimat terindah dan teragung yang pernah diutarakan dan penghujungnya berbunyi seperti ini “…supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”
Perhatikan tanda titik di ujung kalimat. Itu adalah tanda titik terbesar dalam sejarah tanda titik.
Tanda titik itu adalah bukti TIDAK ADA label harga yang Allah sematkan atas kasih karuniaNya.
Hidup penuh kelimpahan dan berkat yang Yesus tawarkan sudah diberikan dan dibayar di salib.
Anda tak bisa berusaha mendapatkannya, mengusahakannya atau membayarnya.
Satu-satunya yang harus anda lakukan untuk menerimanya adalah dengan percaya.
Apa kaitannya dengan Taurat? Sama sekali tak ada.
Kata ‘Hukum Taurat’ sama sekali tidak disebutkan dalam ayat tersebut, bahkan dalam satu pasal.
Jika Yesus tidak memandang perlu menyeimbangkan kasih karunia dengan Taurat, saya rasa kita juga tidak perlu.
“Kita menyanyi … “Wahai jiwaku, jangan lagi berusaha menarik kehidupan dan kelegaan dari Taurat”, karena dari Taurat datang hanya kematian bukan kehidupan, penderitaan bukan kelegaan.
Taurat hanya bisa menuduh dan menghakimi.
Kapankah para maha guru dan para pelayan Kristus yang terkenal belajar membedakan mana Taurat dan mana kasih karunia?
Banyak dari mereka yang mencampur-adukkan keduanya dan menyajikan ramuan beracun kepada orang-orang, satu ounce kasih karunia dalam satu pound Taurat, padahal 1 tetes Taurat pun sebenarnya sudah meracuni keseluruhannya.
~Charles Spurgeon, Sermon No.531 “The Warrant of Faith”. 20 September 1863
Keterangan : 1 ounce = 28.349 gram, 1 pound = 453.592 gram
#2. Taurat Allah menunjukkan pada kita seperti apa kehidupan yang benar
Tanggapan saya :
Rasul Paulus pernah bilang, “Sebab tidak seorang pun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat ..” (Roma 3:20).
Melakukan Taurat dan berharap menjadi benar adalah perbuatan daging.
Tn. Norris menulis bahwa “di bawah Taurat seseorang dimampukan untuk menjadi benar”. Yang dimaksudkannya adalah kasih karunia merupakan ‘pelumas’ yang membantu dan melicinkan usaha anda mentaati Taurat dan menjadi benar.
Tapi Rasul Paulus katakan kebenaran adalah anugerah (Roma 1:17). Ketaatan anda melakukan Taurat tidak termasuk di dalamnya.
Tetapi barangsiapa meneliti HUKUM YANG SEMPURNA, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya.
Yakobus 1:25 TB
Tapi ‘hukum yang sempurna’ yang dimaksudkan Yakobus bukanlah hukum Taurat perjanjian lama, karena hukum yang itu TIDAK memerdekakan orang.
Yesus sajalah yang memerdekakan orang, benar-benar merdeka.
Yesus-lah ‘hukum yang sempurna’, “Firman (yang hidup) yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.” (Yakobus 1:21).
Taurat perjanjian lama adalah ibarat cermin.
Lihatlah ke dalamnya dan yang anda temukan hanyalah kesalahan, kegagalan, ketidaksempurnaan, dosa anda.
Yakobus pada dasarnya sedang mengatakan, “Berhentilah memandangi dirimu di ‘cermin Taurat’. Berhenti memandangi ketidaksempurnaanmu, dan pandanglah Yesus dan kesempunaanNya yang mahamulia.”
Kita diubahkan bukan dengan memandangi diri kita.
Kita diubahkan SAAT MEMANDANG YESUS!
Ingin lihat kehidupan yang benar?
Jangan lihat Taurat, tapi lihatlah Yesus yang adalah kebenaran kita dari Allah.
#3. Jika anda hidup di bawah kasih karunia, mengapa tidak mengundang tetangga untuk tidur dengan pasangan anda?
Tanggapan saya :
Ucapan macam ini menunjukkan ketidakmengertian terhadap kasih karunia, yang adalah satu-satunya hal yang ” … mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini(Titus 2:12 TB).
Tn.Norris bertanya-tanya apa yang bisa menghentikan orang yang percaya kasih karunia mencuri dari supermarket Walmart?
Jujur saja, tak pernah terpikir oleh saya untuk mencuri dari Walmart.
Tapi saya bisa menduga mengapa seorang yang ‘bersukacita dalam Taurat’ bisa terpikir hal itu, karena salah satu fungsi Taurat adalah merangsang hawa nafsu dosa (Roma 7:5).
Silakan hidup di bawah Taurat, itu akan membuat anda sadar dosa (sin-conscious). Anda mungkin tidak melakukan perzinahan atau berbohong atau mencuri, tapi anda akan makin memikirkan dosa-dosa itu karena Taurat akan terus-menerus melarang anda melakukannya.
Seperti yang dijelaskan Paulus di Roma 7, Taurat tidak membantu anda mengatasi dosa. Sebaliknya, Taurat membantu dosa ‘mengatasi’ anda.
Taurat menyingkapkan masalah yang anda punya sehingga anda menyadari kebutuhan anda akan Yesus.
Tidak ada ujian yang lebih baik mengenai apakah seseorang telah mengajarkan Injil keselamatan Perjanjian Baru dari pada ini : bahwa akan ada yang orang yang salah memahaminya dan salah menafsirkan pesan itu sebagai hal berikut : bahwa karena anda diselamatkan hanya oleh kasih karunia saja tidak jadi masalah apapun yang anda lakukan; anda berdosa sesuka anda.
Karena itu justru akan memperbesar kemuliaan kasih karunia.
Jika pesan Injil keselamatan yang saya sampaikan tidak sampai menimbulkan kesalahpahaman yang demikian, maka pesan yang saya sampaikan bukan Injil …
~ D. Martin Llyod-Jones
#4. Taurat adalah pembimbing kita
Menurut artikel tersebut, perjanjian yang lama dicirikan oleh ‘aturan’, sementara perjanjian yang baru dicirikan oleh ‘prinsip’. Jika anda memahami prinsip yang melatarbelakangi aturan maka anda akan ‘menghasilkan’ berkat. Jadilah seperti Daud yang merenungkan Taurat Tuhan sepanjang hari, maka anda akan diberkati.
Tanggapan saya :
Bukankah itu pesan berbasis perbuatan?
Bukankah ini menghina Yesus yang didalamNya semua berkat rohani sudah disediakan (Efesus 1:3)?
Anda tidak bisa menghasilkan apapun.
Berusaha menghasilkan buah hanya akan merusak rencana Allah dalam hidup anda, membuat anda mandul dan menderita.
Buah yang Kristus ingin hasilkan dalam hidup anda tidak dihasilkan lewat mempraktekkan aturan atau mentaatinya.
Buah itu dihasilkan secara alami saat kita ‘tinggal’ di dalam Dia.
Taurat bukanlah guru atau pembimbing kita dalam arti agar kita memahami Firman.
Taurat adalah ‘adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan karena iman’ (Galatia 3:24 TB).
Yesus mengatakan Roh Kudus-lah yang akan menuntun kita kepada ‘seluruh kebenaran’ (Yohanes 16:13).
Jika Roh Kristus yang mengajarkan pada anda segala yang perlu anda tahu, apa yang tersisa untuk diajarkan oleh Taurat?
#5. Yesus menyingkapkan seperti apa Taurat yang digenapi dalam kita terlihat
Yesus menggenapi Taurat dengan mati secara brutal di salib. Orang-orang yang mengatakan bahwa kita harus mengikuti teladan Yesus tidak pernah pergi kemana Yesus pergi.
Mereka menyuruh anda untuk mati, secara metaforis.
Mereka menyuruh anda agar melakukan apa yang Yesus katakan, tapi saat tiba pada hal-hal yang berat (seperti potong tangan, cungkil mata) mereka bilang Yesus sebenarnya tidak bermaksud demikian.
Tanggapan saya :
Menurut Tullian Tchividjian, masalah gereja saat ini bukanlah kasih karunia murahan, tapi hukum Taurat murahan, yang berpikir Allah bersedia menerima apapun yang dibawah standar kebenaran Yesus yang sempurna.
Saya sepenuhnya setuju.
Yesus-lah yang membuat anda benar, kudus dan selamanya menyenangkan dan dikenan Allah.
Apapun yang anda tambahkan kepada karya Yesus yang sempurna hanya akan dikurangi darinya.
Jika kita menghargai Taurat dengan sepantasnya, kita juga akan menghargai kasih karunia.
Seperti Tullian katakan, “Penghargaan yang tinggi terhadap Taurat akan menghasilkan penghargaan yang tinggi terhadap kasih karunia. Penghargaan yang rendah terhadap Taurat hanya akan menghasilkam penghargaan yang rendah terhadap kasih karunia”.
#6. Penyingkiran Taurat dari gereja adalah hal yang memalukan.
Tanggapan saya :
Katakan itu pada gereja Galatia.
Mereka jatuh dari kasih karunia karena membiarkan bagian kecil Taurat memasuki gereja dan kembali memperbudak mereka.
Paulus katakan mereka ‘bodoh’ karena melakukan Taurat, sebab “… semua orang, yang hidup dari pekerjaan hukum Taurat, berada di bawah kutuk (Galatia 3:10).
Pilihan anda mudah : mempercayai kasih karunia dan diberkati, atau mempercayai usaha anda mentaati Taurat dan berada di bawah kutuk.
Adakah tempat bagi Taurat dalam gereja?
Jika kita mengartikan gereja sebagai komunitas orang percaya, maka jawabannya adalah ‘Tidak ada’.
Seperti yang Paulus jelaskan di Roma 7, bagi orang percaya hidup di bawah Taurat sama dengan berselingkuh atau berzinah dari Yesus.
Kita bisa katakan, dengan segala hormat, Allah memberikan Taurat bukan untuk kita taati.
Dia memberikan Taurat untuk kita langgar!
Dia tahu benar kita tidak akan mampu mentaatinya.
~ Watchman Nee
#7. Pengkhotbah kasih karunia perlu menyadari lagi bahwa Taurat itu baik
Tanggapan saya :
Keluhan yang umum ditujukan kepada pengkhotbah hyper-grace adalah kami berpikir Taurat itu tidak baik.
Kami diberi cap antinomian karena kata mereka kami mengajarkan Taurat Allah itu cacat atau inferior.
Ini tuduhan berbau fitnah.
Dalam buku ‘The Hyper-Grace Gospel’ saya mengkaji isi pengajaran 40 pengkhotbah kasih karunia, dan saya menemukan tidak satupun yang tidak menghargai Taurat.
Seperti Paulus, kami beranggapan Taurat itu baik untuk tujuan Taurat diberikan, yaitu untuk menuntun orang kepada Kristus yang adalah akhir dan ‘… kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya’ (Roma 10:4).
Jika anda beristirahat dalam kasih karunia Allah, anda tidak butuh Taurat.
Jika anda aman dalam anugerah kebenaranNya, anda tak butuh Taurat.
Sebaliknya, jika anda yakin pada kebenaran anda sendiri, anda butuh Taurat (Roma 3:19)!!
#8. Kasih karunia membuat Taurat makin relevan
Tanggapan saya :
Pemikiran yang karut-marut seperti ini menunjukkan betapa besar kebingungan yang beredar dalam gereja saat ini.
Orang mengatakan, “Kita butuh kasih karunia dan Taurat. Kasih karunia menolong anda melakukan Taurat. Allah memberi kita kasih karunia supaya kita mampu mentaati Taurat.”
Sungguh suatu pengajaran yang sangat berbahaya!
Kalau anda memakan umpan ini, anda akan mengutuk apa yang Allah berkati, anda akan jatuh dari kasih karunia, dan menjadi suam seperti jemaat Laodikia (dibahas dalam serial Laodikia) dan menjadi tak punya kasih seperti jemaat Efesus (dalam artikel ‘Meninggalkan Kasihmu yang Semula’).
Artikel majalah Charisma menyuruh anda menyeimbangkan sesuatu yang tidak bisa diseimbangkan.
Itu membuat anda mencampurkan tuntutan Taurat yang membawa kematian dengan kasih karunia Allah yang memberi kehidupan.
Keduanya tidak bisa dicampur.
Saya dengan yakin mengatakan kepada semua pengkhotbah hyper-grace bahwa ajakan untuk menyeimbangkan seperti itu adalah PERCAMPURAN.
Seperti Yesus dan para penulis kitab Perjanjian Baru katakan berulang-ulang, silakan anda hidup dalam kasih karunia ATAU dalam Taurat.
Tapi anda tidak bisa hidup di bawah keduanya!
Anda tak bisa panas dan dingin pada saat yang sama.
Anda juga tak bisa hidup dalam cara lama daging sekaligus dalam cara baru Roh.
Anda tidak bisa mempercayai kasih karunia sekaligus mempercayai kemampuan anda mentaati Taurat.
Setiap pengkhotbah kasih karunia akan mendorong anda menaruh iman anda dalam Yesus dan karyaNya yang sempurna.
Jika yang tidak setuju dengan kami menyuruh anda merenungkan Taurat siang dan malam, kami dorong anda untuk merenungkan Yesus.
Dia yang sudah memulai pekerjaan indah dalam anda, maka Dia pasti akan menyelesaikan apa yang telah Dia mulai.
[Paul Ellis : “Does the Hyper-Grace Gospel Promote Lawlessness? A Response to Daniel Norris”; 9 September 2014]
Silakan check tulisan terjemahan asli dan penerjemahnya: Mona Yayaschka