Saturday, October 31, 2015

Level 1 Pelaj. 12 – Integritas Firman Allah

Markus 4 adalah bab luar biasa tentang integritas yang dimiliki Firman Allah — kekuatan, karakter, dan iman di dalamnya. Ada setidaknya sepuluh perumpamaan diajarkan selama satu hari ini. Anda harus membandingkan Markus 4 dengan Matius 13 dan Lukas 8 untuk mendapatkannya. Ada sejumlah perumpamaan, salah satunya adalah tentang penabur yang menabur benih. Dalam Markus 4:26 mengatakan, “Beginilah hal Kerajaan Allah itu: seumpama orang yang menaburkan benih di tanah,” Ingatlah bahwa dalam ayat 14 dikatakan benih ini adalah Firman Tuhan. Tuhan tidak benar-benar mengajar Anda bagaimana untuk menjadi petani, tetapi sedang menggunakan suatu hal yang alamiah untuk menggambarkan kebenaran rohani. Ayat 27 mengatakan, “lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu.” Sekarang, saya percaya itu penting. Dikatakan orang itu tidak benar-benar mengerti. Dia tidak tahu bagaimana hal ini terjadi.

mark4_26-27Beberapa orang mengatakan, “Saya tidak mengerti apa yang Anda bicarakan. Bagaimana membaca Firman Tuhan benar-benar bisa mengubah saya dan menyebabkan kehidupan Tuhan untuk menjadi hidup dalam diri saya?” Saya benar-benar tidak mengerti, tapi saya tahu itu terjadi. Saya tidak mengerti bagaimana bisa Anda menempatkan sebuah benih kecil di tanah dan seluruh tangkai jagung datang dengan daun-daun jagung di atasnya dan mereproduksi seratus kali lipat. Tidak ada yang sepenuhnya memahami hal itu, tetapi itu terjadi, dan saya beritahu Anda bahwa ini memang terjadi. Bacalah Firman Tuhan dan biarkanlah itu memenuhi Anda, mengubahkan sikap Anda, pengalaman Anda, dan persepsi Anda.

Ayat 28 mengatakan, “Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah. Bumi dibuat untuk menetaskan benih, dan menumbuhkan kecambah dan melepaskan kehidupan itu. Hati Anda dibuat untuk Firman Tuhan – itu benar-benar demikian. Firman Allah diciptakan untuk ditempatkan di dalam hati Anda. Hanya mengambil sebuah Alkitab dan memegangnya erat-erat, menaruhnya di meja kopi Anda atau membawanya dengan Anda itu tidak memiliki kebajikan apa-apa. Kelakuan itu tidak melepaskan kekuasaan ke dalam kehidupan Anda. Anda harus mengambil Firman itu, membuatnya menjadi benih, dan menanamnya di dalam hati Anda. Ketika Anda melakukan itu, hati Anda terancang untuk menghasilkan buah dari dirinya sendiri. Ini akan secara otomatis mengubah cara hal-hal bekerja dalam hidup Anda.

Ayat ini berlanjut, mula-mula tangkainya, lalu bulirnya, kemudian butir-butir yang penuh isinya dalam bulir itu. Ini berarti bahwa ada tahapan atau langkah-langkah dalam pertumbuhan dan kematangan. Orang-orang setiap kali datang kepada saya menyatakan bahwa mereka percaya Tuhan untuk sesuatu hal yang benar-benar baik dan saleh yang dengannya saya bisa setuju. Tetapi jika mereka tidak pernah melakukan apa-apa, jika mereka tidak pernah memimpin seseorang kepada Tuhan, saya bisa menjamin mereka tidak akan memiliki pelayanan televisi atau radio dalam beberapa minggu ke depan.

Anda harus melakukan hal-hal dalam langkah-langkah. Ada tahapan-tahapan untuk menerima dari Allah, dan itulah yang perumpamaan ini gambarkan. Pertama-tama, Anda harus memulai, dan kemudian datanglah pengharapan, dan kemudian iman, dan kemudian itu memperoleh hasil. Selalu ada langkah-langkah menuju kemenangan. Tidak ada yang akan berangkat pergi dari nol ke seribu km per jam sekaligus. Meskipun itu mungkin suatu keinginan yang saleh, itu tidak akan bekerja demikian. Kitab Suci ini menunjukkan bahwa Kerajaan Allah adalah seperti benih. Firman harus ditanam di dalam hati Anda, dan pertumbuhan datang dalam tahap: pertama-tama tangkai, kemudian bulir, kemudian jagung-jagung memenuhi bulir-bulir. Ayat berikutnya mengatakan, “Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab musim menuai sudah tiba.” Ada tahap-tahap, tetapi pada akhirnya akan datang suatu saat keberbuahan dan kematangan.

5o-11b-source-markryman-com-mark4-28Intinya dinyatakan dalam ayat 35, “Pada hari itu, waktu hari sudah petang, Yesus berkata kepada mereka: “Marilah kita bertolak ke seberang.”” Yesus telah mengajar mereka sepanjang hari tentang kuasa Firman, bagaimana Firman itu seperti benih, dan bagaimana Firman itu akan merilis kehidupan Allah ke dalam hidup Anda. Dia telah mengajar mereka ini setidaknya sepuluh perumpamaan, jadi di sini ia memberi mereka tes. Dia mengatakan kepada mereka, “Baiklah, inilah Firman dari Tuhan—mari kita pergi ke sisi lain dari danau ini.” Dia tidak mengatakan “Mari kita naik ke perahu, pergi setengah seberang danau, dan tenggelam,” tapi “Mari kita pergi ke seberang.” Lalu Dia naik ke perahu dan pergi tidur. Cerita berlanjut dimana badai besar datang dan air memenuhi perahu. Anda harus ingat bahwa ini bukan sebuah perahu mewah dengan tempat tidur di bawah dek di mana Yesus tetap kering dan tidak tahu apa yang sedang terjadi. Itu adalah perahu terbuka dan Yesus tertidur, teraduk-aduk dalam tumpahan-tumpahan air. Alasan bahwa hal ini berarti penting adalah karena Dia tahu apa yang sedang terjadi, tetapi Dia masih berusaha untuk tidur. Para murid menjadi marah, datang kepada-Nya, dan berkata, “Guru, Engkau tidak peduli kalau kita binasa?” Dengan kata lain, mereka mengatakan, “Lakukanlah sesuatu! Ambillah ember dan timbalah air! Dayunglah, lakukanlah sesuatu! Engkau tidak berupaya apa-apa!”

Banyak kali orang melakukan hal yang sama dengan Allah hari ini dan berkata, “Tuhan, mengapa Engkau tidak melakukan sesuatu?” Allah telah melakukan sesuatu. Dia telah memberikan segala yang kita butuhkan melalui penebusan Tuhan Yesus. Dia telah menghasilkan Firman-Nya dan memberi kepada kita semua benih tersebut. Tugas kita adalah untuk menaburnya ke dalam hati kita. Dia telah memberi kita Kitab Suci, dan adalah tugas kita untuk mengambil benih itu, memasukkannya ke dalam hati kita, dan merenungkannya sampai Firman itu melepaskan kehidupan. Tapi para murid ingin membangunkan Yesus dan berkata, “Mengapa Engkau tidak melakukan sesuatu?” Dia bangkit, menghardik angin dan ombak itu, ada ketenangan.

Kemudian Dia berbalik dan berkata kepada murid-murid-Nya, “Mengapa kamu begitu ketakutan? Bagaimana sampai kamu tidak memiliki iman?” Dia tidak mengatakan, “Hei sobat-sobat, Aku minta maaf. Seharusnya Aku melakukan sesuatu.” Tidak, bagian-Nya adalah untuk mengajari mereka Firman dan memberikan kepada mereka janji-janji, dan bagian mereka adalah untuk mengambil (menerima) Firman dan mempercayai janji-janji itu. Allah telah menyediakan segala sesuatu melalui kedatangan Yesus ke dunia ini. Dia telah memberi Anda segala sesuatu yang diperlukan untuk berhasil dalam setiap bidang kehidupan Anda di dalam bentuk benih Firman. Yang harus Anda lakukan adalah mengambil benih-benih Firman Tuhan dan menanamnya di dalam hati Anda melalui membaca, merenungkan, memikirkannya, dan membiarkannya berakar di dalam Anda. Ketika Anda melakukan itu, Anda akan dapat berdiri dan menghentikan badai dalam hidup Anda.

Saya percaya yang terbaik dari Allah adalah untuk murid-murid mengambil ajaran yang Yesus telah berikan kepada mereka pada hari itu dan berkata, “Marilah kita menyeberang.” Mereka bisa saja mengatakan, “Menurut segala yang telah Dia ajarkan kepada kita pada hari ini, ini adalah suatu janji. Ini adalah Pencipta alam semesta yang telah mengatakan mari kita pergi ke sisi lain, bukan marilah kita pergi setengah jalan dan tenggelam.” Mereka bisa saja mengambil Firman itu, mencampurnya dengan iman, dan menghardik angin dan ombak itu. Itulah tepatnya yang Yesus katakan: “Hai kamu yang kurang percaya, mengapakah kamu bimbang?” Tahukah Anda? Kita harus mempercayai Firman Tuhan dan bertindak atasnya.

♡ ✞ ♡

Pertanyaan-pertanyaan Pemuridan

1.  Bacalah Matius 13:19. Jika kita tidak menanam Firman Allah dalam hati kita, apa yang akan terjadi atasnya?

2. Bacalah Yosua 1:8. Kapan kita harus merenungkan Firman Tuhan?

3. Bacalah Yohanes 6:63. Menurut ayat ini, Firman Tuhan adalah ____________________________

4. Bacalah Matius 4:4. Manusia harus hidup bukan dengan makanan fisik saja tetapi oleh _______________________________________________________

5. Bacalah Efesus 6:17. Firman Tuhan adalah seperti jenis senjata apa?

6. Bisakah satu pedang melakukan kerusakan terhadap musuhnya?

7. Bacalah Roma 8:6. Ketika kita memberikan tempat yang tepat untuk Firman Allah dalam hidup kita, kita akan memiliki ______________________________

8. Bacalah 2 Korintus 3:18. Apa yang padanya kita memusatkan perhatian kita adalah apa yang menjadi penuh dalam kita. Apa yang padanya kita harus mengatur fokus kita?

*⁂*

Ayat-ayat Kitab Suci untuk Digunakan dengan Pertanyaan-pertanyaan

Matius 13:19 – “Kepada setiap orang yang mendengar firman tentang Kerajaan Sorga, tetapi tidak mengertinya, datanglah si jahat dan merampas yang ditaburkan dalam hati orang itu; itulah benih yang ditaburkan di pinggir jalan.”

Yosua 1:8 – “Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.”

Yohanes 6:63 – “Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.”

Matius 4:4 – “Tetapi Yesus menjawab: “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.””

Efesus 6:17 – “dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah.”

Roma 8:6 – “Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.”

2 Korintus 3:18 – “Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.”

2 Cor 3 18

♔  ✞ ♕

Pelajaran ini diterjemahkan dari tulisan Andrew Wommack, bagian dari 48 Pelajaran Dasar Kekristenan – Penginjilan Pemuridan Lengkap | Christ of Grace (http://ift.tt/1ISgZvn)

Nantikanlah serial pelajarannya setiap Sabtu!

Free Download / Unduh Bahan: Pemuridan – Level 1 Pelajaran 12.

Catatan: Oleh kasih karunia ini tidak untuk diperjualbelikan, hanya karena dan bagi Kristus. Jika Anda membutuhkan Kunci Jawaban, silakan Kontak saya di sini


No comments:

Sukai blog ini / Like this blog:

Popular Posts